Oleh : Kang Jana
Sekedar untuk sedikit menengok ke belakang, dari awal Kemerdekaan sampai dengan saat ini, siapa saja Presiden Indonesia.?
Mereka semuanya masuk kategori nasionalis sekular, kecuali diselingi sedikit waktu oleh BJ Habibie dan Gus Dur yg masuk kategori nasionalis religius.
Para Pemimpin Indonesia tsb telah mengantarkan Indonesia sampai kepada keadaan yg tidak terbayangkan ketika para Pendiri Republik ini berjuang memerdekakan Indonesia dari Penjajah.
Kondisi paling tidak ideal dan amat jauh dari cita-cita kemerdekaan adalah keterbelahan anak bangsa yg semakin mendalam dan hal tsb seperti dilakukan dengan sengaja.
Politik belah bambu di masa Penjajahan Belanda seolah menghantui kehidupan harian kita hari-hari ini.
Agak sulit membayangkan masa depan Indonesia yang dicita-citakan akan terwujud apabila politik belah bambu ini terus dilakukan oleh para politisi hanya karena mereka lebih mengedepankan ambisi berkuasa, apa pun cara mencapainya.
Para Pendiri Republik sangat paham kondisi bangsanya, oleh karena itu mereka merumuskan Pancasila.
Sila Ketiga adalah Persatuan Indonesia, yg bisa jadi diilhami oleh peribahasa nenek moyang kita yaitu “Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh”.
Keterbelahan yg terjadi pada masyarakat kita telah menggerus Persatuan Indonesia.Dia telah menceraiberaikan anak-anak bangsa. Apabila tidak segera disadari dan diakhiri, maka keruntuhan bangsa kita hanya soal waktu saja.
Apakah ada harapan.?
Sebagai bangsa yang lahir dari perjuangan dan pengorbanan para pahlawan pendahulu, kita harus yakin dan optimis bahwa harapan dan perbaikan kehidupan bangsa pasti bisa kita raih.
Berdasarkan pengalaman selama ini serta tantangan yg sangat besar belakangan ini, perjuangan bersama akan berhasil apabila dipimpin oleh Sosok Pemimpin yang pekerja keras, ulet, tulus dan ikhlas, demokratis, toleran, tidak korup, berilmu pengetahuan tinggi dan sudah selesai dengan dirinya dan keluarganya, tidak tersandera masa lalunya serta yg dicintai karena telah memberikan teladan dalam kehidupannya.(bersambung)
Tebet, 06.05.22
EDITOR: REYNA
Related Posts
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
Quo Vadis Kampus Era Prabowo
Habib Umar Alhamid: Prabowo Berhasil Menyakinkan Dunia untuk Perdamaian Palestina
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Kang Jana: Indonesia, Masih Beradab? - Berita TerbaruMay 15, 2022 at 11:41 am
[…] Kang Jana: Indonesia, Apakah Ada Harapan? […]
hit789October 20, 2024 at 8:42 am
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/kang-jana-indonesia-apakah-ada-harapan/ […]
free webcam tokensDecember 6, 2024 at 3:22 am
… [Trackback]
[…] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/kang-jana-indonesia-apakah-ada-harapan/ […]
my webcamsDecember 7, 2024 at 1:43 pm
… [Trackback]
[…] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/kang-jana-indonesia-apakah-ada-harapan/ […]