Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaisance of Islam (4)

Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaisance of Islam (4)
Dubes Najib di Toledo, dibelakang tampak menara masjid Toledo (dulu) dan pintu gerbang kota Toledo

Oleh: Budi Puryanto, Jurnalis

 

Pengaruh peradaban Islam di Andalusia, atau Spanyol dan Portugal saat ini, tidak terbatas pada sain dan teknologi saja, namun juga merambah pada seni dan musik.

Dr Muhammad Najib menyatakan, bahwa sekolah musik pertama didunia itu ada di Baghdad. Kemudian diduplikasi di Cordova, dan orang-orang Eropa belajar musik disini, di Spanyol.

Dia menjelaskan, kalau kita mengenal orkestra yang mengkombinasikan berbagai alat musik, melahirkan irama yang begitu indah, dan bervariasi, itu belajarnya dari umat Islam.

Di sekolah musik ini diajarkan bagaimana menggunakan berbagai macam instrumen musik, sampai olah vokal.

“Kalau kita perhatikan di Spanyol ini, orang Spanyol sangat terkenal dengan gitaris, kalau orang menyebut gitar Spanyol, ya gitar seperti sekarang. Nah itu sebenarnya modifikasi beberapa ratus tahun terakhir. Sebelumnya gitar orang Spanyol itu menggunakan gitar Arab. Oleh orang Spanyol disederhanakan, snarnya dikurangi, dibuat lebih ringan, dan kemudian dimodifikasi jadilah gitar Spanyol seperti yang kita kenal saat ini. Oleh karena itu kalau kita memperhatikan irama-irama Spanyol itu dekat sekali dengan irama Arab atau Timur Tengah,” kata Muhammad Najib.

Dia menambahkan, not (notasi musik) itu pencipta pertama adalah umat Islam, walaupun dalam perkembangannya diperkaya dari para ahli musik yang datang kemudian.

Salah seorang Ilmuwan dan Filosof Islam yang terkenal adalah Abu Nasr Muhammad bin Tarkhan bin Uzlag Al Farabi atau yang biasa disebut Al Farabi. Lahir di di Desa Wasij, Transoxiana pada tahun 870 M.

Dia seorang filsuf, intelektual, ahli matematika dan juga musisi. 

BACA JUGA:

Ibnu Farabi lah yang menemukan system pitch atau solfegio solmisasi do-re-mi-fa-so-la-ti (yang benar adalah” ti”, bukan “si” seperti yang sering kita ucapkan sampai sekarang). 

Solmisasi ini diambil oleh Ibnu Farabi dari istilah Bahasa Arab yaitu “Durror Mufashala(t)”, yang artinya Mutiara yang Terpisah.

Perhatikan istilah Bahasa Arab ini Du -ror -mu-fa-sha-la (t), yang dalam abjad Arab terdiri dari huruf Dal-Ro-Mim-Fa-Shad-lam-Ta menjadi Do-Re-Mi-Fa-So-La-Ti dalam bahasa atau pengucapan Latin.

Sebuah system pitch atau solfegio sederhana yang selanjutnya menjadi pijakan perkembangan music dunia

Al-Farabi menuliskan bahwa musik memberi perasaan nyaman dan tenang serta dapat memengaruhi emosi, moral dan menyembuhkan penyakit. Menurutnya musik dapat menjadi alat terapi bagi kesehatan jiwa manusia.

“Karena itu Islam diakui menyumbangkan peradaban yang luar biasa. Dan waktu itu bangsa Eropa mengalami apa yang disebut sebagai “Masa Kegelapan”.Menariknya, mereka belajar dari umat Islam, kemudian mengembangkan apa yang mereka dapatkan, khususnya dalam sain dan teknologi termasuk ilmu ekonomi, sosial, dan seni,” ungkap Muhammad Najib.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K