Oleh: Budi Puryanto, Jurnalis
Cordoba: Mercusuar Eropa, Keajaiban dunia
Dr Muhammad Najib mengatakan, sejumlah ilmuwan Barat baik yang kini mengajar di berbagai kampus di Eropa maupun di Amerika telah mengakui bahwa Barat berhutang besar pada Dunia Islam. Meskipun kalau ditarik garis ke atas, maka kita akan menemukan ujungnya berada pada sejumlah ilmuwan Yunani kuno seperti Aristoteles, Socrates, dan Plato.
Akan tetapi sejak runtuhnya Romawi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan di Barat, sehingga disebut sebagai “Masa Kegelapan” (the era of darkness), terjada kevakuman. Akibatnya, terjadi keterputusan rantai estafeta pewarisan ilmu, sain, dan teknologi diantara bangsa-bangsa di Eropa.
“Pada saat bersamaan Dunia Islam justru berada dalam puncak kejayaannya. Umat Islam bukan saja mewarisi berbagai penemuan Bangsa Yunani kuno dan Romawi, akan tetapi juga mengintegrasikannya dengan warisan China, India, dan Persia yang membuat peradaban Islam maju luar biasa,” katanya.
Kemajuan Dunia Islam, menurut Dr Muhammad Najib, dapat dilihat dari peradaban yang tumbuh di kota-kota utamanya. Dari sepuluh kota termodern pada tahun 1.000 M, tujuh kota berada di dunia Islam, diantaranya: Cordoba, Bagdad, Cairo, Damaskus, Isfahan, Bukhara, dan Nishapur. Sementara yang di luar kekuasaan Islam, hanya Kota Song di China, Kota Kyoto di Jepang, dan hanya satu di Eropa, yakni: Konstantinopel.
Keajaiban dunia
Keajaiban dunia. Begitulah penulis Barat, Stanley Lane-Poole, menjuluki Cordoba pada era keemasan Islam. ”Cordoba memiliki seluruh keindahan. Ornamen-ornamennya begitu indah dipandang dan mengagumkan penglihatan,’’ tutur Lane-Poole.
Jejak kejayaan Islam tak hanya meninggalkan bangunan-bangunan megah, namun mewariskan peradaban dan ilmu pengetahuan yang tak ternilai harganya.
Kota bersejarah itu bertengger di sepanjang tebing sungai Guadalquivir (dulu bernama Al-Wadi al-Kabir, yang dilafalkan orang Spanyol sebagai Guadalquivir).
Kota Kordoba memiliki sejarah yang panjang. Dahulu bernama Iberi Baht. Kota ini didirikan oleh Claudius Marcelius tahun169 SM, pada masa Romawi Kuno. Penguasa Romawi lainnya yang pernah menguasai kota ini adalah Lothea dan Julius Caesar. Kemudian beralih dikuasai oleh Raja Goth (Visigoth) dari Byzantium, baru setelah itu jatuh dalam kekuasaan Islam.
Setelah ditaklukkan pasukan Islam kota Kordoba berkembang menjadi kota berkelas dunia.
Kota itu menampung sekitar 450.000 orang, menjadikannya kota terbesar di Eropa pada saat itu.
Cordoba menjadi ibukota dari Dinasti Umayyah yang menaklukkan dan menguasai Andalusia, setelah Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus dikalahkan oleh Dinasti Abbasyiah. Cordoba pun mulai menjadi pusat kekuasaan Ummayah (II) di bawah pemerintahan Abdurrahman Ad-Dakhil atau Abdurrahman I.
Cordoba pada pemerintahan Abdurrahman I (756-788M), mulai dirintis untuk dijadikan sebagai pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang paling menarik di Eropa pada abad pertengahan, di mana eropa pada saat itu mengalami masa kegelapan. Pada saat inilah, seni dan sastra berkembang, dan menarik para cendekiawan untuk datang ke cordoba.
Pada masa Abdul al-Rahman II, Cordoba di sulap menjadi Baghdad kedua. Pada masa inilah banyak dibangun gedung-gedung besar, masjid-masjid dan memperindah kota Cordoba, agar menjadi kota yang indah, bersih, santun dan berkebudayaan. Pembangunan-pembangunan terhadap Cordoba tetap dilanjutkan pada masa pemerintahan selanjutnya.
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (25) - Berita TerbaruAugust 28, 2022 at 10:48 am
[…] Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (24) […]
Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (26) - Berita TerbaruSeptember 6, 2022 at 9:26 am
[…] Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (24) […]
สล็อตวอเลท เติมเงินเว็บตรง AUTO ไม่มีขั้นต่ำNovember 18, 2024 at 6:24 pm
… [Trackback]
[…] Find More Information here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-renaissance-islam-24/ […]
best gym equipment shop onlineFebruary 2, 2025 at 11:31 pm
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-renaissance-islam-24/ […]