Oleh: Budi Puryanto, Jurnalis
ALLEPO, Kota Kebudayaan
Dr Muhammad Najib, Dubes RI untuk Spanyol dan UNWTO, mengatakan, sejumlah ilmuwan Barat baik yang kini mengajar di berbagai kampus di Eropa maupun di Amerika telah mengakui bahwa Barat berhutang besar pada Dunia Islam. Meskipun kalau ditarik garis ke atas, maka kita akan menemukan ujungnya berada pada sejumlah ilmuwan Yunani kuno seperti Aristoteles, Socrates, dan Plato.
Akan tetapi sejak runtuhnya Romawi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan di Barat, sehingga disebut sebagai “Masa Kegelapan” (the era of darkness), terjada kevakuman. Akibatnya, terjadi keterputusan rantai estafeta pewarisan ilmu, sain, dan teknologi diantara bangsa-bangsa di Eropa.
saat bersamaan Dunia Islam justru berada dalam puncak kejayaannya. Umat Islam bukan saja mewarisi berbagai penemuan Bangsa Yunani kuno dan Romawi, akan tetapi juga mengintegrasikannya dengan warisan China, India, dan Persia yang membuat peradaban Islam maju luar biasa,” katanya.
Kemajuan Dunia Islam, menurut Dr Muhammad Najib, dapat dilihat dari peradaban yang tumbuh di kota-kota utamanya.
Museum berbagai peradaban
Allepo pernah menjadi salah satu kota paling penting dalam sejarah Islam, karena pernah menjadi ibu kota pemerintahan Islam di wilayah Suriah.
Sejak 15 abad lalu, Kota Aleppo telah menjelma menjadi kota terkemuka dalam bidang ekonomi, sejarah, artistik, dan kebudayaan Islam.
Pada 2006, Islamic Educational Scientific and Cultural Organization (ISESCO)—organisasi kebudayaan Organisasi Konferensi Islam (OKI)—mendaulat Aleppo sebagai ibu kota kebudayaan Islam. Aleppo dinilai mampu mewakili tipe kota Islam yang ideal dalam konteks toleransi hubungan beragama.
Secara arsitektur, Aleppo juga mampu merepresentasikan sebuah kota Islam. Betapa tidak, bangunan berarsitektur Islam sejak abad ke-7 M itu masih kokoh berdiri. Tak cuma itu, warisan arsitektur dari beragam dinasti seperti Umayyah, Abbasiyah, Hamdaniyah, Seljuk, Zankiyah, Ayubiyah, Mamluk, hingga Usmani masih menghias Kota Aleppo.
Warisan arsitektur itu berupa istana, pintu, pasar, rumah peristirahatan, masjid, rumah sakit, pemandian umum, dan rumah-rumah bersejarah. Selain itu, Aleppo pun telah melahirkan sejumlah tokoh penting dalam khazanah keilmuwan dan peradaban Islam. Allepo pun telah menjadi semacam museum hidup bagi beragam peradaban.
Aleppo merupakan salah satu kota tertua dalam sejarah manusia. Kota itu sudah didiami manusia sejak abad ke-11 SM.
Itulah mengapa Kota Aleppo begitu banyak disebut-sebut dalam catatan sejarah dan lembaran kuno. Kali pertama, nama Aleppo disebut dalam lembaran kuno dari abad ke-3 SM. Jejak Aleppo juga terkuak selama masa kekuasaan Raja Akkadian, anak Sargon (2530 SM – 2515 SM). Aleppo kuno sempat mencapai masa kejayaannya pada masa kekuasaan Raja Hammurabi, Babilonia. Ketika dikuasai Romawi pada abad ke-5 M, agama Kristen pun menyebar di bumi Aleppo.
BACA JUGA:
- Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (24)
- Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (25)
Peradaban kota tua itu memasuki babak baru ketika Islam menancapkan benderanya pada 637 M. Di bawah komando Khalid bin al-Walid, pasukan tentara Islam berhasil memasuki Kota Aleppo melalui gerbang Antakya.
Tak sulit dan tak butuh waktu lama bagi umat Islam untuk menyebarkan bahasa Arab di Aleppo. Pasalnya, penduduk di kota itu berbahasa Assyria yang tak jauh beda dengan bahasa Arab.
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (28) - Berita TerbaruSeptember 28, 2022 at 4:14 pm
[…] Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (26) […]
geek bar zeroJanuary 28, 2025 at 9:41 am
… [Trackback]
[…] There you will find 36143 more Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-renaissance-islam-26/ […]