Muhammad Chirzin: Al-Quran Dan Ilmu Pengetahuan

Muhammad Chirzin: Al-Quran Dan Ilmu Pengetahuan
Muhammad Chirzin, pada acara Focus Group Discussion yang diadakan oleh DPD RI, di Yogyakatta, Jumat (11/8/2023)

Oleh: Muhammad Chirzin

Guru Besar UIN Sunan Kalijogo Yogyakarta

Agama, sebagaimana filsafat, membahas tiga entitas utama, yakni Tuhan, alam, dan manusia. Al-Quran mengungkap tentang eksistensi Tuhan, fenomena alam, dan manusia. Al-Quran menarasikan bahwa Tuhan membekali manusia dengan intuisi, indera, akal, dan agama untuk mengolah dan memperoleh ilmu pengetahuan.

Ilmu seperti air, ada yang turun dari atas, dan ada yang memancar dari bawah. Ilmu yang turun dari atas adalah wahyu, dan ilmu yang memancar dari bawah adalah buah pemikiran manusia. Ilmu pengetahuan diperoleh melalui tadabur, tajribah, tafakur, dan tawajuh. Al-Quran sebagai wahyu Ilahi tuntunan agama niscaya menyinari dan memandu perkembangan ilmu dan pengetahuan. Semua cabang ilmu pengetahuan niscaya diperkaya dengan nilai-nilai universal Al-Quran yang datang dari Tuhan Sang Maha Pencipta.

Al-Quran adalah permulaan Islam dan manifestasinya yang terpenting. Petunjuk bagi umat manusia, penjelasan petunjuk itu, dan pembeda antara kebenaran dan kepalsuan. Al-Quran pemandu manusia dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah Allah di bumi. Al-Quran dunia di mana Muslim hidup. Ayat-ayat Al-Quran benang rajutan jiwanya, serat yang membentuk tenunan kehidupannya.

Sungguh Al-Quran ini memberi petunjuk kepada segala yang terbaik, dan membawakan berita gembira kepada orang yang beriman, yang mengerjakan amal kebaikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar; dan untuk mereka yang tidak beriman pada hari akhirat Kami sediakan azab yang pedih (QS Al-Isra`/17:9-10).

Allah telah mewahyukan dari waktu ke waktu ajaran yang terindah berupa Kitab, yang terjalin satu sama lain, namun mengulang-ulang ajarannya dalam berbagai segi. Kulit orang yang takut kepada Tuhannya bergetar, kemudian kulit dan hatinya jadi lunak mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah; Ia dengan itu memberi petunjuk kepada siapa yang Ia kehendaki, tetapi siapa yang oleh Allah dibiarkan sesat, tak ada yang akan memberi petunjuk (QS Az-Zumar/39:23).

Tujuan Al-Quran, Pertama, membersihkan akal dan menyucikan jiwa dari segala bentuk syirik serta menetapkan keyakinan tentang keesaan yang sempurna bagi Tuhan seru sekalian alam, keyakinan yang tidak semata-mata sebagai suatu konsep teologis, tetapi falsafah hidup dan kehidupan umat manusia.

Kedua, mengajarkan kemanusiaan yang adil dan beradab, yakni bahwa umat manusia merupakan satu umat yang seharusnya dapat bekerja sama dalam pengabdian kepada Allah dan pelaksanaan tugas kekhalifahan. (Ali Imran/3:104).

Ketiga, menciptakan persatuan dan kesatuan, bukan saja antarsuku atau bangsa, tetapi kesatuan alam semesta, kesatuan kehidupan dunia dan akhirat, naturan dan supranatural, kesatuan ilmu, iman dan rasio, kesatuan kebenaran, kesatuan kepribadian manusia, kesatuan kemerdekaan dan determinisme, kesatuan sosial, politik, dan ekonomi yang kesemuanya berada di bawah keesaan Allah swt. (QS Al-Baqarah/2:213).

Keempat, mengajak manusia berpikir dan bekerja sama dalam bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara melalui musyawarah dan mufakat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. (QS Asy-Syura/42:36-38).

Kelima, membasmi kemiskinan material dan spiritual, kebodohan, penyakit, dan penderitaan hidup, serta pemerasan manusia atas manusia dalam bidang sosial, ekonomi, politik, dan agama. (QS Al-Baqarah/2:177).

Keenam, memaduan kebenaran dan keadilan dengan rahmat dan kasih sayang, dengan menjadikan keadilan sosial sebagai landasan pokok kehidupan masyarakat manusia. (QS An-Nahl/16:90).

Ketujuh, menekankan peranan ilmu dan teknologi guna menciptakan satu peradaban yang sejalan dengan jati diri manusia, dengan panduan dan paduan nur Ilahi. (QS Al-Mujadilah/58:11, Az-Zumar/39:9).

Al-Quran bukan suatu teks mistik, dan bukan pula buku petunjuk logika Aristotelianistis, meskipun ia mengandung mistisisme dan logika. Ia bukan pula puisi semata-mata, meskipun di dalamnya terdapat puisi paling indah dan penuh kekuatan.

Ayat-ayat Al-Quran menunjukkan bagaimana bahasa manusia dilebur oleh kekuatan kata-kata-Nya. Melalui ayat-ayat Al-Quran orang merasakan kekuatan firman Tuhan. Al-Quran menunjukkan bagaimana bahasa manusia dengan segala kelemahannya menjadi wadah bagi firman tersebut.

Al-Quran terdiri atas bagian yang sifatnya berbeda satu sama lain. Sebagian didaktis dan penuh keterangan, sebagian lagi puitis, ringkas dan langsung pada pokok persoalannya.

Al-Quran diturunkan dalam bentuk yang kadang agung penuh misteri seperti rimba belantara, kadang jernih, simetris, dan geometris seperti kristal.

Sebagian dari ayat-ayat Al-Quran diturunkan dalam bentuk pembicara orang pertama, dan sebagian lagi dalam bentuk yang lain. Bentuk ekspresi dalam Al-Quran yang sedemikian rupa adalah pokok seni Islam.

Al-Quran adalah intisari dari semua pengetahuan, tetapi pengetahuan yang terkandung di dalam Al-Quran sebagai benih dan prinsip. Adalah absurd apabila kita mencoba untuk mencari penjelasan ilmiah yang terperinci dalam Al-Quran.

Yang ada dalam Al-Quran adalah prinsip dari segala pengetahuan, termasuk kosmologi, dan pengetahuan tentang alam semesta. Jadi, Al-Quran bukan saja sumber pengetahuan metafisis dan religius, tetapi juga sumber segala pengetahuan. Al-Quran adalah pedoman dan sekaligus kerangka segala kegiatan intelektual Islam.

Al-Quran diturunkan untuk petani sederhana maupun ahli metafisika. Al-Quran mengandung berbagai tingkat pengertian bagi semua jenis pembacanya. Adalah sia-sia mengajukan kritik terhadap Al-Quran hanya karena tidak bisa menerima deskripsi harafiah di dalam Al-Quran, ataupun karena tidak bisa memahami simbolisme yang terdapat di dalamnya.

Mungkin ada yang mengatakan bahwa pemahaman Al-Quran yang serupa itu tidak akan mempunyai arti apa-apa selain cerita tentang perang, perintah dan larangan, surga dan neraka, dan seterusnya.

Allah menjadikan Al-Quran sebagai “reformasi besar” kemanusiaan dengan kekuatan yang mempengaruhi setiap jiwa. Dia menjadikan manusia sebaik-baik umat setelah lama terbelakang dan tertinggal. Al-Quran adalah petunjuk Allah yang bila dipelajari akan membantu menemukan nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman bagi penyelesaian berbagai problem hidup.

Al-Quran turun tidak dalam suatu ruang dan waktu yang hampa nilai, melainkan dalam sebuah masyarakat yang sarat dengan berbagai nilai budaya dan keagamaan. Ketika itu di kawasan Timur Tengah ada dua kekuatan besar yang cukup berpengaruh: Romawi Kristen yang berpengaruh di sepanjang Laut Merah, dan Persia Zoroaster yang berpusat di Mesopotamia yang berpengaruh di sebelah timur jazirah Arab sampai pesisir pantai Yaman. Sungguhpun demikian, jazirah Arab sebagai tempat diutusnya Nabi Muhammad saw dan basis perjuangan beliau tidak mendapat pengaruh politik secara langsung dari kedua imperium tersebut.

Kehadiran Islam di kawasan itu merupakan kelanjutan tradisi agama-agama monoteistik Yahudi-Kristen, sehingga tidak dirasakan sebagai sesuatu yang sangat asing di negeri Arab. Al-Quran turun dalam kurun waktu 23 tahun yang meliputi fase Makkah dan Madinah dengan ciri-ciri tertentu.

Hal ini membuktikan adanya hubungan dialektis antara Al-Quran dengan ruang dan waktu ketika ia diturunkan. Dengan demikian pemahaman terhadap Al-Quran tidak dapat dilepaskan dari konteks kesejarahan yang meliputi nilai-nilai sosial, budaya, politik, ekonomi, dan keagamaan yang hidup saat itu.

Ayat-ayat Al-Quran diwahyukan secara berangsur-angsur. Dengan demikian ia bukanlah fenomena instan atau terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Periode antara wahyu yang satu dengan wahyu lainnya kadang-kadang sangat lama, manakala Nabi menunggu-nunggu bimbingan mengenai isu-isu tertentu.

Inilah yang terjadi. Misalnya, dalam peristiwa hijrah. Ketika para sahabat Nabi saw sudah meninggalkan Makkah yang berbahaya, Nabi saw sendiri menunggu wahyu yang akan memberinya bimbingan khusus.

Dari sudut pandang tiga rangkap – historis, sosial, dan moral – seandainya Al-Quran dihadirkan seperti kilatan cahaya dalam kegelapan jahiliyah, maka bekas apakah yang dapat ia berikan? Apa artinya sejarah Nabi saw andaikata dia menerima sebuah wahyu sekali jagi yang mencakup seluruh Al-Quran? Harapan apa yang akan dia miliki di lembah Badar, jika dia menunggu malaikat rahmat, dan hanya mengulangi sebuah teks yang sudah melekat di benaknya?

Jika Al-Quran diwahyukan dalam sekali jadi, ia mungkin dengan cepat menjadi “kata” yang tak punya daya gerak, pikiran yang mati, atau dokumen keagamaan belaka, dan bukan merupakan sumber dan inspirasi yang terus mengalir bagi sebuah peradaban. Berangsur-angsurnya pewahyuan merupakan salah satu rahasia dinamisme historis, sosial, dan moralnya.

Al-Quran secara jelas mengemukakan alasan mengapa tidak diturunkan sekaligus. Lebih dari itu, Al-Quran mengungkapkan karakter luar biasa ini dalam berbicara kepada Nabi Muhammad dalam wahyu ini. (QS Hud/ 11:120).

Dari abad ketiga belas hingga kini, Al-Quran dianggap sebagai model literer bahasa Arab paling sempurna. Tidak ada sesuatu yang inkoheren: dalam semangat yang penuh kebesaran, kedahsyatan peringatan-peringatannya yang mengesankan, visi-visinya yang mencengangkan, pemikirannya yang selalu mengatasi zaman, dan ruang, dan dalam gayanya yang cemerlang. Posisi simbol-simbol yang berada pada awal surah-surah tertentu merupakan pertanda pengorganisasian yang mengandung tujuan tertentu.

Walaupun Al-Quran tidak dapat dianggap sebagai sebuah buku panduan ilmu, namun di dalamnya orang dapat menemukan ayat-ayat yang mempunyai kepentingan ganda berupa ulasan mengenai fakta-fakta ilmiah, dan karena itu, memperjelas hubungan antara kesadaran subjektif Nabi Muhammad saw dan fenomena Al-Quran.

Sebuah gagasan pasti merupakan bagian dari kesadaran subjektif pemikirnya, menjadi bagian dari wilayah pengalaman, dan terikat dalam medan persepsinya. Andaikata kesadaran Nabi Muhammad saw sama dengan kesadaran Al-Quran, maka persamaan ini dapat dibuktikan jika sebuah ayat berasal dari kesadaran subjektif Nabi Muhammad saw.

Al-Quran berisi prinsip-prinsip agama dan etika maupun aturan hukum untuk kehidupan sehari-hari. Sebagian aturan hukum ini disebutkan secara rinci dalam Al-Quran, karena isinya sangat penting untuk segenap rencana Ilahiah, antara lain tentang perkawinan, perceraian, dan warisan.

Karena kehidupan manusia mustahil tanpa lembaga keluarga, maka aturan-aturan tentang pembentukan dan perceraiannya, perkembangan dan fungsinya yang tepat, pertumbuhan, dan kebahagiaannya, juga merupakan bagian dari intisari itu.

Al-Quran adalah Kitab Suci untuk segala waktu dan tempat. Al-Quran dari waktu ke waktu menghadapi realitas masyarakat manusia di segala tempat yang berubah-ubah. Hukum adalah peraturan-peraturan menyangkut ketentuan, perintah, dan larangan yang menimbulkan kewajiban dan/atau hak, yang terdiri atas norma-norma atau kaidah-kaidah dalam kehidupan masyarakat manusia.

Hukum itu berlainan dengan perbedaan tempat dan masa. Hukum yang ada pada tiap golongan manusia itu belum tentu baik untuk masyarakatnya. Ukuran untuk menentukan mana yang baik dan mana yang buruk adalah Al-Quran.

Al-Quran menyatakan bahwa keadilan itu bukanlah tujuan hukum, tetapi alat untuk menyempurnakan hukum (QS 4:58). Keadilan berarti melaksanakan hukum kepada semua orang, tanpa memandang perbedaan dalam masyarakat (QS 4:135). Al-Quran juga tidak menunjukkan bahwa perdamaian dan keamanan itu menjadi tujuan hukum.

Tujuan hukum menurut Al-Quran adalah supaya manusia berbuat baik, dan tidak berbuat jahat dalam masyarakat (QS 2:30, 3:104).
Tuhan menjadikan Adam prototype umat manusia sebagai pengelola bumi (QS 2:30).

Sebelum diangkat menjadi penguasa di dunia ini, kepadanya diberikan alat-alat yang diperlukan, antara lain berupa kesanggupan pikiran yang luas untuk mengelola bumi (QS 2:31). Dengan bersenjatakan kesanggupan yang besar ini, prototype manusia itu dilepaskan ke dalam masyarakat (QS 2:35).

Al-Quran memberikan norma-norma belaka, bukan sistem hukum. Norma-norma itulah yang menjadi ukuran untuk seluruh hukum yang berlaku dalam masyarakat umat manusia, baik hukum positif, moral, susila ataupun adat kebiasaan.

Hukum yang begitu luas jangkauannya, niscaya mempunyai flexibility, sehingga ia sesuai untuk segala tempat dan masa. Sifat flexibility ini diberikan Al-Quran dengan menyatakan bahwa segala yang diperintahkan harus dikerjakan, dan segala yang dilarang harus ditinggalkan (QS 59:7).

Dengan mempergunakan argumentum a contrario, segala yang tidak diperintahkan kita boleh tidak mengerjakan, dan segala yang tidak dilarang kita boleh tidak meninggalkannya. Segala perkembangan masyarakat dapat diterima oleh Al-Quran, jika perkembangan itu tidak melanggar norma-norma Al-Quran.

Al-Quran meletakkan dasar minimum yang umum dalam norma-normanya. Norma-norma itulah yang sekurang-kurangnya harus menjadi hukum dalam masyarakat manusia. Norma-norma hukum Al-Quran harus menjadi ukuran tentang baik buruknya hukum yang lain itu.

Dengan demikian masyarakat manusia yang mengambil hukum Al-Quran sebagai dasar hukumnya tidak akan serupa dan secorak di seluruh tempat, sungguhpun dasarnya serupa.

Al-Quran menyatakan bahwa manusia sangat cinta pada kekuasaan, dan kekuasaan dapat membawa manusia kepada kejahatan (QS 47:22). Supaya kekuasaan sebagai keperluan yang mesti ada dalam masyarakat tidak dipakai oleh manusia untuk berbuat jahat, tentulah cara-cara yang akan diambil berbeda-beda.

Ada masyarakat yang menetapkan hak recall terhadap orang yang diberi kekuasaan, ada pula yang membatasi lamanya kekuasaan boleh dipegang oleh orang yang diberi kekuasaan.

Ada yang memakai sistem check and balance di antara kekuasaan-kekuasaan yang diberikan. Sunguhpun berbeda-beda corak hukum positif yang diadakan mengenai norma ini, tetapi hukum positif itu harus selalu diuji dengan norma tersebut.

Al-Quran memberikan norma-norma dasar belaka. Dalam menentukan jenis hukuman, Al-Quran pun memberikan dasar yang umum pula, dengan menyatakan bahwa hukuman untuk suatu perbuatan jahat haruslah sebanding dengan perbuatan itu (QS 42:40).

Dengan adanya dasar yang bersifat umum ini, tiap-tiap masyarakat manusia, di segala waktu, dan tempat dapat memikirkan, dan mengadakan jenis hukuman yang sesuai dengan keadaan masing-masing yang disebut ta’zir.

Klasifikasi dan pembidangan ilmu pengetahuan memperlihatkan perkembangan ilmu sampai dengan masa pembuatnya dalam konteks budaya tertentu tentang hakikat ilmu.

Hal ini berlaku dalam klasifikasi berbasis ontologis (berdasarkan objek ilmu), epistemologis (berdasarkan sumber dan metode pencapaian ilmu), dan aksiologis fungsionalis (berdasarkan fungsi dan tujuan ilmu).

Al-Farabi menyusun klasifikasi ilmu dengan sasaran tertentu.

Pertama, sebagai petunjuk ke arah berbagai ilmu, hingga para pengkaji memilih untuk mempelajari subjek-subjek yang membawa manfaat bagi dirinya.

Kedua, memungkinkan seseorang belajar tentang hierarki ilmu.

Ketiga, memberikan sarana menentukan sejauh mana spesialisasi dapat ditentukan secara sah.

Keempat, menginformasikan apa yang seharusnya dipelajari seseorang untuk menjadi ahli dalam suatu ilmu tertentu.

Ibnu Khaldun meneruskan klasifikasi tradisional kaum muslim terhadap ilmu pengetahuan sambil menambahkan sumbangan. Ia mendudukkan secara proporsional ilmu syar’iyah dengan ilmu-ilmu filosofis, dan mengkritik ilmu-ilmu yang secara sosiologis dan pragmatis terkutuk, karena menciptakan kesimpangsiuran, dan memiliki ambivalensi antara ilmu-ilmu syar’iyah dengan ilmu-ilmu rasional palsu, meliputi sihir, azimat, dan astrologi.

Ketidakterbatasan ilmu pengetahuan, kemuliaan tanggung jawab untuk mencarinya, dan keterbatasan hidup manusia merupakan tiga realitas yang dipelajari umat Islam dari Al-Quran yang selalu memotivasi kalangan sarjana Muslim untuk membagi dan mengklasifikasikan atau mengkategorikan ilmu pengetahuan.

Al-Attas memberikan argumentasi bahwa kemunculan klasifikasi ilmu pengetahuan dalam Islam menjadi beberapa kategori bergantung pada berbagai pertimbangan, antara lain, pertama, berdasarkan metode mempelajarinya, dan kedua, berdasarkan pengalaman empiris, dan akal.

Munculnya klasifikasi ilmu secara filosofis merupakan usaha ahli-ahli ilmu menggaungkan berbagai cabang ilmu pengetahuan ke dalam kelompok-kelompok tertentu supaya mudah dipahami.

Otak manusia selalu mencari yang mudah dicerna, di ingat, dan dibayangkan. Maka, fenomena-fenomena yang beraneka ragam digabungkan ke dalam kelompok-kelompok yang lebih sederhana, makin kecil jumlah kelompok makin baik, supaya lebih mudah dicerna oleh otak manusia.

Al-Quran mendorong manusia untuk menggali ilmu pengetahuan. Sejarah tentang alam semesta merupakan bagian integral penting ilmu pengetahuan dalam Islam. Ilmu ini menyelidiki aspek-aspek lahiriah dunia fisik dalam konteks bahwa semua benda adalah ciptaan Allah, dan manusia dapat menemukan tanda-tanda kebesaran-Nya melalui studi mereka.

Studi dalam semua ilmu pengetahuan dapat menghidupkan kembali kesadaran agama pencari ilmu, dan membuat hati mereka merasakan kebesaran dan keagungan Tuhan, lalu menjadikan mereka lebih bertakwa dan mencintai-Nya.

Inilah metode Al-Quran untuk mengungkapkan fenomena dengan jelas di depan mata manusia, sehingga mereka dapat menyaksikan dengan mata kepala, dan berusaha memahami filsafat tentang ciptaan Allah swt secara bulat.

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segala wilayah bumi, dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu benar. Tidakkah cukup bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS 41:53)

Apakah mereka tidak melihat bahwa Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, lalu mereka menguasainya? Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka, maka sebagian menjadi tunggangan mereka, dan sebagian mereka makan. (QS 36:71-72)

Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan diri mereka sendiri? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini apa yang mereka katakan. (QS 52:35-36)

Apabila Al-Quran dihayati dan diamalkan akan menjadikan pikiran, rasa, dan karsa kita mengarah pada realitas keimanan yang dibutuhkan bagi stabilitas dan ketenteraman hidup pribadi dan masyarakat. Ketika Nabi Muhammad saw ditanya tentang apa yang beliau lakukan agar terus dikenang oleh generasi-generasi sesudahnya, beliau menjawab, “Membaca Al-Quran.” [m]

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K

26 Responses

  1. hit789October 20, 2024 at 7:47 am

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  2. Scientific ResearchOctober 20, 2024 at 3:35 pm

    … [Trackback]

    […] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  3. hua hin house for saleOctober 26, 2024 at 8:01 pm

    … [Trackback]

    […] Find More Information here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  4. thai massage in HamburgNovember 8, 2024 at 10:34 am

    … [Trackback]

    […] There you will find 42608 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  5. click for more infoDecember 2, 2024 at 4:23 pm

    … [Trackback]

    […] Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  6. pgslotDecember 9, 2024 at 7:25 am

    … [Trackback]

    […] Find More Information here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  7. รถบรรทุกอีซูซุDecember 11, 2024 at 7:37 am

    … [Trackback]

    […] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  8. เว็บตรงสล็อตDecember 16, 2024 at 9:40 am

    … [Trackback]

    […] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  9. Food RecipesDecember 28, 2024 at 3:24 am

    … [Trackback]

    […] Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  10. รับจัดงานศพJanuary 3, 2025 at 9:57 pm

    … [Trackback]

    […] Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  11. halo disposable thc vapeJanuary 4, 2025 at 1:26 pm

    … [Trackback]

    […] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  12. pink lost maryJanuary 4, 2025 at 3:06 pm

    … [Trackback]

    […] There you will find 1189 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  13. cinemakickJanuary 4, 2025 at 8:43 pm

    cinemakick

  14. ผลิตเสื้อยืดJanuary 8, 2025 at 12:31 pm

    … [Trackback]

    […] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  15. joker369January 25, 2025 at 3:04 pm

    … [Trackback]

    […] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  16. best gym equipment storeFebruary 2, 2025 at 11:43 pm

    … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  17. Lsm2play ทางเข้าเว็บแทงบอลเว็บตรงFebruary 5, 2025 at 8:47 am

    … [Trackback]

    […] Find More here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  18. รับเขียนแบบบ้านFebruary 6, 2025 at 4:10 pm

    … [Trackback]

    […] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  19. สล็อตวอเลทเติมวอผ่านอั่งเปาMarch 6, 2025 at 7:30 am

    … [Trackback]

    […] Find More Information here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  20. ชุดกระชับสัดส่วนMarch 7, 2025 at 10:02 am

    … [Trackback]

    […] There you will find 18265 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  21. เทคนิคการเล่นบาคาร่า แค่รู้จักก็ทำเงินได้March 13, 2025 at 9:22 am

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  22. bgame777March 13, 2025 at 12:12 pm

    … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  23. Settee HuayMarch 23, 2025 at 9:18 am

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  24. namo89March 25, 2025 at 6:32 am

    … [Trackback]

    […] There you will find 56686 more Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  25. vox casinoMay 25, 2025 at 10:19 pm

    … [Trackback]

    […] Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

  26. UFA191 บริการเดิมพันกีฬาครบวงจรJuly 29, 2025 at 9:17 am

    … [Trackback]

    […] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/muhammad-chirzin-al-quran-dan-ilmu-pengetahuan/ […]

Leave a Reply