Oleh: Isa Ansori
Kolumnis dan Akademisi, Tinggal di Surabaya.
Kick off pilpres sudah ditiup, ibarat permainan bola, masing masing tim menggunakan strategi berbeda dalam memenangkan kompetisi. Ada yang berbeda dalam penempatan pemain pemain, Timnas Amin menempatkan orang orang yang selama ini belum banyak dikenal publik, bahkan kapten timnya, Marsekal Madya ( Purn) Muhammad Syaugi,” adalah komandan tempur penerbang pesawat F 16 belum banyak dikenal oleh publik.
Ada yang menarik dari pernyataan kapten Timnas Amin, Marsekal Madya Muhammad Syaugi, bahwa tim ini akan mengutamakan gerakan gerakan Rakyat, sifatnya adalah mendorong masyarakat bergerak dan berpartisipasi aktif dalam pemenangan.
Baginya kemenangan tim ini tidak akan ditentukan oleh satu orang saja yang namanya kapten, tapi siapaun mereka yang dalam barisan ini, bisa mengimprovisasi kemenangan dengan gerakan gerakannya, yang penting bisa mengegoalkan tujuan kemenangan Amin.
Dalam sepak bola, pola bahwa siapapun pemain boleh mengimprovisasi gerakan dan boleh melakukan tembakan untuk mengegoalkan bola ke gawang lawan, jadi bukan hanya striker atau pemain depan, back dan pemain belakang juga punya kesempatan untuk bisa mengegoalkan bola kegawang lawan. Taktik permainan ini diperkenalkan pertama kalinya oleh Rinus Michels yang juga menjadi pelatih Ajax Amsterdam dan Oranje ( 1974 ). Gaya permainan ini kemudian dimodifikasi lagi oleh Johan Cruijff pada saat ia melatih FC Barcelona.
Taktik permainan yang memungkinkan semua pemain bertukar posisi (permutasi posisi) secara konstan sambil menekan pemain lawan yang menguasai bola. Sehingga semua orang yang berada dalam permainan semuanya dianggap penting.
Perlakuan yang menempatkan semua orang adalah penting sesuai dengan perannya masing masing dalam memenangkan pertandingan, ini akan membuat semua orang yang tergabung akan merasa dihargai dan diapresiasi.
Semangat kebersamaan dan kegotong royongan dan menempatkan partisipasi dalam posisi yang penting adalah semangat yang menjiwai Timnas Amin dari pusat sampai ke daerah daerah. Semangat ini harus tetap dijaga.
Salah satu pilar pemain dalam timnas Amin adalah para relawan. Mereka sudah jauh terlebih dahulu bekerja untuk sosialisasi Anies dan sekarang menjadi pasangan bersama Muhaimin Iskandar. Relawan adalah kekuatan penting yang tak bisa diabaikan, mereka harus diperlakukan sebagaimana unsur unsur lain yang ada didalam timnas. Mengakomodir para relawan dalam satu barisan tim dan berjuang bersama sama adalah sebuah keharusan, disinilah peran penting capten dan co – captain serta divisi kerelawanan untuk menjembatani terjadinya pola permainan total football, semua bergerak, semua bekerja dan semua diapresiasi dalam satu komando barisan pemenangan Amin.
Disinilah pentingnya mereka yang bertanggung jawab dalam timnas pusat dan daerah menempatkan orang orang yang bisa memahami kebutuhan relawan dan bagaimana memperlakukannya sebagaimana kebutuhan manusia secara umum, kebutuhan dihargai dan diapresiasi.
Banyaknya jumlah relawan yang sudah bekerja dan bergerak adalah sebuah kekayaan dan modal sosial yang sangat besar yang dimiliki oleh tim pemenangan Amin. Kini tinggal bagaimana tim pemenangan itu memaksimalkan peran mereka dan mensinergikan kerja kerja para relawan dalam barisan tim pemenangan bersama kekuatan partai politik pengusung dan pendukung.
Semoga di 2024 terjadi perubahan untuk kemenangan Indonesia.
Terimakasih para relawan yang telah bergerak dan berjuang untuk kemenangan Indonesia bersama Anies Rasyid Baswedan dan Muahimin Iskandar ( Amin).
Surabaya, 1 Desember 2023
EDITOR: REYNA
Related Posts

Soeharto, Satu-satunya Jenderal TNI Yang 8 Kali Jadi Panglima

Pro-Kontra Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Antara Rekonsiliasi dan Pengkhianatan Reformasi

Kasusnya Tengah Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Illegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Intelijen

Habib Umar Alhamid: Waspada, Ombak dan Badai Bisa Menerpa Pemuda-Pemudi Indonesia

Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 2) – Langit di Atas Guam

OKI mendesak Dewan Keamanan untuk mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB

Jokowi, Pratikno dan Prabowo Bisa Terbakar Bersama – sama

Pongah Jadi Menko Tiga Kali

Jihad Konstitusi Kembali ke UUD 18/8/1945

Yahya Zaini Dukung Konsep “School Kitchen” Untuk MBG Yang Aman dan Dekat Anak



No Responses