ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terus menjadi sorotan usai mencuatnya skandal besar di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Belum rampung perkara harta janggal Rafael Alun Trisambodo yang notabene mantan pejabat di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu, kini Sri Mulyani kembali harus menelan pil pahit.
Sebab, bukan cuma Rafael Alun Trisambodo dan DJP, nyatanya oknum-oknum di Bea Cukai yang sejatinya adalah bawahan Sri Mulyani dan disinyalir juga terlibat dalam pusaran uang panas dengan jumlah fantastis.
Hal ini tercermin dengan ditemukannya pergerakan transaksi tak wajar mencapai Rp300 triliun yang melibatkan ratusan pegawai di DJP dan Bea Cukai.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rizal Ramli ikut menyoroti dugaan kasus bancakan korupsi di Kemenkeu tersebut.
Lewat akun Twitter @ramlirizal, dia mengungkapkan keheranannya kepada Sri Mulyani yang dinilai abai terhadap kejanggalan yang dilakukan jajarannya.
“Kok bisa Menkeu SMI cuek dan tidak melakukan tindakan apa2 thd hal2 yg tidak wajar dan koruptif selama ber-tahun2 ?”
Rizal Ramli pun memberi komentar menohok kepada Menkeu. Sebab, di saat Sri Mulyani galak menarik pajak dari rakyat tapi di sisi lain bawahannya berlaku lancung.
“Memang payah, sementara rakyat diuber-uber,” tandas Rizal Ramli.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (Menko Polhukam), Mahfud MD mengungkap adanya pergerakan transaksi janggal sebesar Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Dijelaskan Mahfud MD, pergerakan transaksi tak wajar mencapai Rp300 triliun tersebut sebagian besar berada di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bea Cukai dengan melibatkan sebanyak 460 orang.
“Sudah dapat laporan pagi tadi, ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan, sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai,” ungkap Mahfud MD dikutip Kilat.com dari Antara, Kamis, 9 Maret 2023.
Baca Juga: Pernah Deklarasi Perangi Narkoba, Ammar Zoni Malah Ditangkap untuk Kedua Kalinya
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyebut, nilai Rp300 triliun tersebut merupakan akumulasi sejak tahun 2009 hingga 2023.
Sejak 2009, lanjutnya, transaksi tak wajar itu tidak segera mendapat respons hingga akhirnya menumpuk dan baru terungkap usai mencuatnya kasus harta janggal Rafael Alun Trisambodo.
“Kadang kala respons itu muncul sesudah menjadi kasus kayak yang Rafael. Rafael itu menjadi kasus lalu dibuka, lho ini sudah dilaporkan tapi kok didiemin gitu, baru sekarang bisa dibuka,” kata Mahfud.(*)
EDITOR
Related Posts
Bahlil Lahadalia: Motor Penggerak Hilirisasi Nasional
China tegas menentang kesepakatan apa pun yang mengorbankan kepentingannya di tengah perang tarif AS
Tarif Trump menguras dolar AS, mendongkrak euro
Harga emas melampaui $3.400 dan mencapai rekor tertinggi baru di tengah ketidakpastian tarif
Tiongkok memberi sanksi kepada anggota parlemen, pejabat, dan pimpinan LSM AS
Google menandatangani pakta geotermal pertama di Asia-Pasifik dengan Taiwan
Permintaan minyak global kehilangan momentum
Tiongkok, Jepang adakan pembicaraan tentang larangan impor makanan laut
Anggota BRICS membahas tarif timbal balik AS, ungkapkan ‘kekhawatiran serius’ tentang ketegangan perdagangan
Trump mengecualikan komputer, ponsel, dan perangkat elektronik lainnya dari tarif
แผ่นปูทางเดินNovember 27, 2024 at 5:02 am
… [Trackback]
[…] There you can find 7226 more Info on that Topic: zonasatunews.com/ekonomi-bisnis/transaksi-janggal-300-triliun-di-kemenkeu-rizal-ramli-memang-payah-sementara-rakyat-diuber-uber/ […]
ออกแบบลายเซ็นJanuary 22, 2025 at 3:30 am
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/ekonomi-bisnis/transaksi-janggal-300-triliun-di-kemenkeu-rizal-ramli-memang-payah-sementara-rakyat-diuber-uber/ […]