Presiden AS yang akan datang menggambarkan percakapannya dengan Netanyahu sebagai “panggilan rekapitulasi lebih dari apa pun”
WASHINGTON – Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa ia melakukan panggilan telepon yang “sangat baik” dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tetapi mengatakan “percakapan yang sebenarnya” akan dimulai setelah pelantikannya bulan depan.
Trump mengatakan kepada wartawan di perkebunannya di Mar-a-Lago bahwa timnya “bekerja keras untuk” mengatasi situasi di Timur Tengah, dengan mengatakan: “Kami berusaha menghentikan perang.”
Presiden yang akan datang menggambarkan percakapannya dengan Netanyahu sebagai “panggilan rekapitulasi lebih dari apa pun,” tetapi menegaskan kembali peringatan publiknya bahwa para sandera yang ditahan di Gaza harus dibebaskan sebelum ia memangku jabatan.
“Kami melakukan pembicaraan yang sangat baik. Kami membahas apa yang akan terjadi, dan saya akan sangat siap pada tanggal 20 Januari,” kata Trump, mengacu pada tanggal pelantikannya. “Seperti yang Anda ketahui, saya telah memperingatkan bahwa jika para sandera ini tidak kembali ke rumah pada tanggal tersebut, kekacauan akan terjadi, dan sangat dahsyat.”
Ketika diminta untuk menjelaskan lebih lanjut tentang ancamannya bahwa akan ada “neraka yang harus dibayar” jika para sandera yang ditahan di Gaza tidak dibebaskan pada saat ia memangku jabatan, Trump berkata “mereka harus menentukan apa artinya itu, tetapi itu berarti situasinya tidak akan menyenangkan.”
Sekitar 100 sandera masih berada di Jalur Gaza yang terkepung setelah serangan lintas batas yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Menurut statistik resmi Palestina, pemboman dan serangan Israel yang meluas di daerah kantong pantai tersebut telah mengakibatkan lebih dari 45.000 warga Palestina tewas di Gaza. PBB memperkirakan bahwa sekitar 70% dari korban tewas adalah wanita dan anak-anak.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan bulan lalu untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di Gaza.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Prof. Djohermansyah Djohan: Serapan Anggaran Daerah Rendah Bukan Karena Kelebihan Uang Tapi Karena Sistem Yang Lambat
Trump Diprotes Karena Menghancurkan Gedung Bersejarah
Buzzer Tikus Mewarnai Kabinet Merah Putih
Berstatus Bebas Bersyarat, Ahli Hukum: Terhukum Tidak Dapat Menjadi Calon Perangkat Desa
Purbaya Berdaya Menggempur Tipu Daya dan Politik Sandera
Tokoh Yahudi desak PBB dan para pemimpin dunia untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel atas tindakannya di Gaza
Api di Ujung Agustus (Seri 34) – Gelombang Balik
Muhammad Chirzin: Predator
Dana Pemerintah Mengendap Rp234 Triliun, Mintarsih: Kejiwaan Masyarakat Pasti Terdampak
Tawaran Tinbergen Rule LBP Mental
No Responses