MEDAN – Keberadaan Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat (BLK UPTP) atau Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan dinilai menjadi ujung tombak dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terampil, kompetitif, dan siap kerja. Di tengah pesatnya perubahan dunia kerja akibat digitalisasi dan globalisasi, BLK Medan tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelatihan keterampilan teknis, tetapi juga pengembangan karakter, soft skills, serta kesiapan menghadapi tantangan industri.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini menegaskan, pengelolaan BLK UPTP/BBPVP Medan harus dilakukan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan kolaborasi. Transparansi diperlukan agar masyarakat dapat memantau setiap program yang dijalankan; akuntabilitas agar penggunaan sumber daya tepat sasaran; serta kolaborasi untuk memastikan BLK terhubung dengan dunia industri, akademisi, dan pemerintah daerah.
Politisi Fraksi Partai Golkar tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap pengelolaan BLK Medan. “Kami datang ke Kota Medan mengunjungi Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP). Dari apa yang kami saksikan bersama, pelatihan ini berjalan dengan baik, baik melalui anggaran pemerintah maupun kerja sama dengan pihak swasta,” ungkapnya usai memimpin kunjungan kerja spesifik Komisi IX DPR RI ke Medan, Sumatera Utara, Kamis (25/9/2025).
Ia menambahkan, dukungan dari pemerintah daerah dan berbagai mitra menjadi faktor penting dalam mendorong keberhasilan BLK.
“Kami acungi jempol karena perjalanan pelatihan di sini luar biasa. Mudah-mudahan kerja sama yang sudah dilakukan bisa terus berjalan dengan baik. Dukungan dari pemerintah daerah, dunia usaha, dan dunia industri juga sangat penting. Harapannya, anak-anak kita yang dilatih di sini bisa segera mendapatkan pekerjaan atau bahkan menjadi wirausaha mandiri,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Yahya menekankan bahwa kebutuhan anggaran BLK Medan masih perlu ditingkatkan. Meski demikian, ia mengapresiasi kreativitas BLK dalam menyiasati keterbatasan anggaran melalui kolaborasi dengan swasta serta dukungan dari Pemerintah Kota Medan.
“Kreativitas yang ditunjukkan luar biasa. Meski anggaran terbatas, namun bisa dioptimalkan melalui kerja sama dengan pihak swasta dan dukungan pemda,” tuturnya.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Runtuhnya Bangunan Al Khoziny Masuk Berita Internasional
Rektor Universitas Diponegoro, Memberikan Stadium General pada acara Pelantikan Pengurus HMI Korkom UNDip
Dugaan Mega Korupsi Rp 285 Triliun di Pertamina Perkapalan: CERI Desak Kejagung Usut Tuntas “Tiga Pintu” Pertamina
Kejahatan Hukum di Balik Solusi Dua Negara
Api Diujung Agustus (Seri 19) – Pembersihan Internal Garuda Hitam
Anton Permana: Stop Kriminalisasi Tokoh Bangsa, Dari Roy Suryo hingga Abraham Samad
Membangun Surabaya, Waqaf sebagai Alternatif Pembiayaan
Mualim Balas Bobby: 1.000 Ekskavator Sumut di Aceh Siap Dipulangkan
Yahya Zaini Bongkar Akar Masalah MBG: Jangan Kriminalisasi SPPG, Benahi Dulu Tata Kelola BGN!
Razia Plat Aceh di Sumut: Apa Maunya Gubernur Bobb Nasution?
No Responses