JAKARTA – Wakil Ketua Komisi IX DPR Yahya Zaini mengapresiasi Program Magang Nasional yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program ini memberikan kesempatan magang dengan honor setara UMK dan kini memasuki gelombang kedua.
“Peminatnya sangat banyak. Kami berharap Pangkal Pinang dan seluruh Bangka Belitung dapat mengikuti program ini secara optimal. Komisi IX menilai program ini sangat bagus dan patut diapresiasi,” kata Yahya Zaini saat memimpin kunjungan kerja spesifik Komisi IX DPR ke Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (24/11/2025)
Dia juga melhat pentingnya peningkatan profesionalitas dan kapasitas pengawas tenaga kerja saat memimpin kunjungan kerja spesifik Komisi IX DPR ke Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (24/11/2025). Kunjungan ini dilakukan sebagai bagian dari fungsi pengawasan DPR terhadap kinerja pengawas ketenagakerjaan di daerah.
Yahya menyebut bahwa pengawas ketenagakerjaan memegang peranan strategis dalam memastikan implementasi undang-undang, pemenuhan hak-hak buruh, serta pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Namun, jumlah pengawas di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dinilai sangat tidak memadai.
“Dari jumlah badan usaha sebanyak lebih dari 21 ribu, provinsi ini hanya memiliki 27 pengawas tenaga kerja. Ini sangat tidak seimbang,” ujar Yahya.
Untuk mengatasi ketimpangan tersebut, Komisi IX mendorong penerapan teknologi digital dalam proses pengawasan. Menurut Yahya, digitalisasi dapat membantu mempercepat respons dan mempermudah pengawasan terhadap persoalan ketenagakerjaan di Pangkal Pinang maupun wilayah Bangka Belitung secara keseluruhan.
Selain itu, Yahya juga menyoroti keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai salah satu ujung tombak peningkatan kompetensi tenaga kerja. Ia menjelaskan bahwa BLK Kementerian Ketenagakerjaan saat ini sudah ada di Pulau Belitung, sementara Kota Pangkal Pinang sedang membangun BLK miliknya sendiri.
“Saya berharap BLK Pangkal Pinang segera aktif, terutama untuk pelatihan teknologi informatika, kuliner, serta busana atau fashion. Jika tiga program ini berjalan, Insya Allah BLK-nya akan maju,” kata Yahya.
Penguatan BLK dinilai penting untuk menekan angka warga yang bekerja di luar negeri secara ilegal. Yahya menyinggung temuan 88 warga Bangka Belitung yang bekerja secara ilegal di Kamboja dan kini telah dipulangkan. “Semakin banyak anak muda ikut pelatihan, maka mereka bisa bekerja di dalam negeri. Tidak perlu bekerja ke luar negeri, apalagi secara ilegal,” tegasnya.
EDITOR: REYNA
Related Posts

HMI Cabang Kota Semarang Mencetak Sejarah, Formateur Terpilih Hafal Al Qur’an dan Pelaksanaan Konfercab Yang Lebih Cepat

Jejak Panjang Dewi Astutik, Buron 2 Ton Sabu Yang Dibekuk di Kamboja: Operasi Intelijen Senyap Lintas Negara

Buron Penyelundup 2 Ton Sabu Senilai Rp5 Triliun Ditangkap di Kamboja

Donasi Meledak 10 Miliar dalam Sehari, Ferry Irwandi Terharu: Target 500 Juta Tembus 20 Kali Lipat

MTs Darul Hikmah Kabupaten Ngawi Menerima 280 Wakaf Al Quran Dari Singapura

Yahya Zaini: Pemerintah Perlu Mempertimbangkan Kenaikan UMP Tahun 2026

Syahganda: Roy Suryo cs masih memiliki kesempatan untuk bisa mendapatkan keadilan langsung dari presiden

Anhar Gongong: Perusak Hutan Sumatera Seharusnya Dihukum Mati – Karena Mereka Membunuh Masa Depan Bangsa

Pengakuan Mantan Pekerja : Kerja di IMIP Morowali, Seperti Kerja di Negara Asing

LBP Melawan Kebijakan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin?



No Responses