Oleh : Dicky Edwin Hindarto
Setelah pandemik Covid-19 atau virus corona menyerang seluruh dunia, trend work from home atau kerja dari rumah tiba-tiba saja menyeruak. Banyak sekali kemudian kota dan negara yang melakukan karantina, artinya melarang warga untuk melakukan kegiatan di luar rumah, sampai termasuk bekerja harus dilakukan dari rumah saja. Solusinya kemudian para karyawan diperintahkan untuk mengalihkan kegiatannya dari tempat kerja di kantor atau perusahaan ke rumah masing-masing.
Dan karena Indonesia juga terkena serangan virus corona ini, maka banyak kantor, perusahaan, universitas, bahkan sekolah menghentikan sementara kegiatannya, dan untuk para karyawan diperintahkan untuk melakukan kegiatannya dari rumah, atau istilah kerennya work from home. Dan saya yakin dalam 1 atau 2 minggu de depan akan semakin banyak yang melakukan kerja dari rumah.
Bagaimana cara melakukan kerja dari rumah yang efektif?
Sepengalaman saya hal ini tidak mudah. Saya sendiri sudah hampir setahun ini kebanyakan melakukan pekerjaan dari rumah atau kalau tidak dari kantor saya yang di MPR (Mall, Plaza, dan Restoran). Dan saat ini melakukan pekerjaan dari rumah adalah alternative terbaik untuk menghindari merebaknya virus.
Pekerjaan yang tidak bisa dihindari untuk bertemu dengan orang lain, menghadiri undangan, atau bepergian ke luar kota, baru dilakukan bukan dari rumah.
Di jaman millennial ini work from home sebenaranya sudah jamak sekali dilakukan, bahkan banyak tetangga saya di Jabal Golfie yang melakukannya.
Walau begitu bagi para newbies atau pemula, work from home sangat bisa menjadi sleep from home atau bermalasan menonton TV dan tiduran terus di rumah tanpa kerja yang efektif. Padahal bekerja dari rumah sebenarnya juga menghemat waktu.
Bagi penduduk Jakarta dalam sehari bisa menghemat waktu 3-5 jam apabila kerja dari rumah, waktu yang bisa digunakan melakukan pekerjaan yang jauh lebih bermanfaat.
Bagaimana cara bekerja di rumah atau work from home secara efisien dan menghasilkan output yang bermutu tinggi? Berikut kiat-kiat saya berdasarkan dari pengalaman pribadi selama ini.
1. Tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dari rumah saja, kalau profesi anda adalah polisi lalu lintas, dokter, atau administrasi rumah sakit misalnya, maka bekerja dari rumah tidak bisa dilakukan. Tapi kalau profesi anda pengacara, konsultan, manager SDM, penulis, arsitek, analis, dan lain-lain, maka bekerja dari rumah akan sangat menarik untuk dilakukan. Bahkan menurut saya banyak dari jenis pekerjaan PNS seperti analis, administrasi, maupun peneliti, bisa dilakukan di rumah.
2. Jika jenis pekerjaan anda seperti yang saya sebutkan di atas, anda minimal harus memiliki laptop, peralatan elektronik, dan jaringan internet yang baik. Yang saya lakukan di rumah adalah saya mempunyai sambungan internet dan wifi tanpa batas, dan sebagai cadangan juga paket data yang cukup di ponsel saya. Ini memungkinkan saya untuk melakukan komunikasi dengan baik ke pihak mana pun di dunia.
3. Anda harus mempunyai spot atau tempat kerja sendiri di dalam rumah. Usahakan tempat kerja ini cukup nyaman untuk bekerja berjam-jam tanpa mengganggu penghuni rumah yang lain. Bagi saya, satu kursi “lazy boy” yang sengaja saya beli sebagai kursi kerja dan satu sudut antara dapur dan taman belakang adalah tempat kerja paling produktif di dunia. Saya bahkan biasa menerima rekan bisnis di meja makan di dapur rumah kami. Jadi temukan sudut anda sendiri di rumah anda.
4. Tentukan waktu jam kerja anda sendiri. Yang paling pas adalah menyesuaikan dengan rekan kerja dan bisnis anda di tempat lain, sehingga interaksi bisa dilakukan secara online dan efektif, artinya anda yang menyesuaikan dengan jam kerja kantor. Sementara karena anda ada di rumah sendiri, waktu memulai maupun mengakhiri pekerjaan anda akan sangat fleksibel sehingga anda akan lebih punya banyak waktu untuk melakukan pekerjaan lain atau bahkan bisnis lain.
5. Minimalisir gangguan domestik, baik itu gangguan anak, istri, tukang bakso yang lewat, maupun tetangga yang iseng. Anda harus menetapkan prioritas, dan kalau kerja adalah prioritas anda, maka katakan anda sedang bekerja dan tidak ingin diganggu.
6. Sedapat mungkin usahakan semua pertemuan, diskusi, atau meeting dilakukan secara online. Saat ini banyak sekali aplikasi yang bisa digunakan untuk melakukan pertemuan, bahkan untuk presentasi secara online. Saya sendiri biasa berdiskusi dengan rekan kerja dengan menggunakan chatting melalui aplikasi whatsapp, telegram, maupun sejenisnya. Sedangkan untuk pertemuan saya sarankan bisa menggunakan aplikasi yang khusus untuk itu seperti zoom, webex, go to meeting, atau skype for business. Baru 2 hari yang lalu contohnya, saya melakukan pertemuan dan diskusi dengan 23 orang dari 18 negara melalui aplikasi zoom selama 1.5 jam.
7. Tetapkan target dan agenda anda akan melakukan pekerjaan apa, pertemuan dengan siapa, dan menghasilkan output apa tiap harinya. Ini mutlak penting untuk menghindari kemalasan yang datang mendadak, acara televisi yang bagus, maupun godaan psikis istri yang pakai daster dan sebagainya. Target dan tenggat waktu adalah pemicu anda, sementara anda juga bisa mencari peluang bisnis lain melalui internet dan media sosial yang harus selalu on.
8. Untuk menghindari kejenuhan, aktivitas fisik sebagai selingan sangat saya sarankan. Membenahi kebun selama 1 jam atau membersihkan rumah sebelum kemudian balik lagi ke laptop akan menyegarkan dan menyehatkan anda. Begitu juga sangat saya sarankan untuk selalu mandi pagi sebelum kerja, walau pun itu dilakukan di rumah.
9. Untuk pekerjaan atau agenda kerja lain yang tidak bisa tidak harus dilakukan di luar rumah, tetap terpaksa harus dilakukan. Tetapi sebaiknya anda juga mengatur waktu dan agenda sehingga sekali keluar rumah anda bisa melakukan 3-4 pertemuan atau agenda penting.
Bekerja dari rumah itu adalah hal yang bisa menjadi sangat menark, menantang dan mengasyikkan, karena itu anda sendirilah yang harus bisa mengatur semuanya. Bahkan bekerja dari rumah akan mengurangi polusi, kemacetan, mencegah perubahan iklim, maupun membuat kualitas hidup lebih baik.
Dan apabila ini semua dilakukan dengan benar dan terencana, saya yakin justru capaian kerja anda akan meningkat jauh sebelum anda bekerja kantoran seperti biasa. Sekali lagi ini adalah masalah pembelajaran dan mengubah kebiasaan saja.
Mengubah kebiasaan menjadi lebih efisien, lebih hijau, dan lebih berorientasi pada hasil bukan proses.
Jabal Golfie, 14 Maret 2020
Dicky Edwin Hindarto
Penggemar Isu Perubahan Iklim
Related Posts
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
Quo Vadis Kampus Era Prabowo
Habib Umar Alhamid: Prabowo Berhasil Menyakinkan Dunia untuk Perdamaian Palestina
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Kelemahan Jokowi
Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana
Tanah Yang Diwariskan Nabi Ibrahim Pada Anak-anaknya Dan Tanah Hak Suku Filistin (Palestin) Dalam Ayat-ayat Taurat
No Responses