Oleh: Zamal Nasution, PhD.
Dosen Pasca Sarjana Unair, Presiden Alumni Mahidol University di Indonesia
Rabu malam, 20 September jam 18.30, Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, menjadi tuan rumah kunjungan Wakil Rektor Mahidol University Thailand.
Beliau hadir sebagai bentuk rasa hormat sekaligus kunjungan balasan atas kehadiran Kyai Profesor Asep Saifuddin di Mahidol University pada 21 Agustus 2023 lalu.
Profesor Nopranue berbicara di depan sekitar 7 ribu santri, memaparkan prospek kuliah sarjana dan pascasarjana, serta pertukaran pelajar di sekolah internasional setingkat SMA (MUIDS).
Selama berkunjung, Profesor Nopranue terpukau dengan aktifnya para santri bertanya dan semua berbahasa Inggris. Ini berbeda sekali dengan kebiasaan siswa di Thailand yang cenderung pasif di kelas.
Pertanyaan para santri terkait dengan pentingnya studi di luar negeri, jurusan favorit di Mahidol University, kehidupan muslim di Thailand, dan hambatan adaptasi budaya.
Mahidol University berdiri sebagai sekolah kedokteran di Siriraj Hospital pada 1888. Hingga kini, Mahidol University memiliki hampir semua jurusan dan bidang studi.
Meskipun menerima mahasiswa asing dan menggunakan penyampaian dalam bahasa Inggris, biaya kuliah tetap bertahan sebagai yang paling terjangkau di Thailand.
Sebagai Universitas terbaik di Thailand, Mahidol University memiliki jurusan favorit yakni ilmu kesehatan dan MIPA. Bahkan Mahidol Unviversity membuat terobosan dengan program gelar ganda, contohnya kedokteran dan teknik.
Mahasiswa Muslim memiliki auditorium yang difungsikan sebagai musholla dan rutin diadakan sholat Jumat. Pihak rektorat juga mengadakan acara buka bersama selama Ramadhan dan perayaan Idul Fitri.
Hampir 85% lulusan Mahidol University langsung bekerja, dengan sisanya melanjutkan pendidikan pascasarjana untuk menjadi dosen dan peneliti.
Baca Juga:
- Zamal Nasution: Mengantar Pak Kyai Ke Negeri Gajah Putih
- Zamal Nasution: Merevolusi Program Revolusi Mental
Profesor Nopranue menceritakan dirinya yang terbentuk sebagai masyarakat global (global citizen) setelah kuliah di luar negeri. Untuk itu, beliau memotivasi para santri khususnya santriwati untuk berani dan optimis melanjutkan studi hingga doktoral.
Di hadapan Kyai Profesor Asep Saifuddin yang ditemani Wakil Bupati Mojokerto Gus Barra, dan Rektor Universitas Abdul Chalim Gus Muhib, Profesor Nopranue akan menugaskan para direktur program studi untuk mewawancara para santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang akan mendaftar kuliah S-1 di Mahidol University.
Selain itu, Profesor Nopranue menjelaskan rencana Mahidol University untuk mengadakan rekrutmen calon mahasiswa pada Januari 2024 di Surabaya.
Universitas Abdul Chalim juga ditawari untuk mengadakan pertukaran akademik dan kolaborasi riset bekerjasama dengan Mahidol University.
Secara khusus, Kyai Profesor Asep Saifuddin berpesan, Pondok Pesantren Amanatul Ummah didirikan dengan cita-cita menyebarkan konsep Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin ke seluruh dunia. Untuk itu, para santri didukung oleh Pondok Pesantren untuk belajar ke semua negara.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perang Dunia III di Ambang Pintu: Dr. Anton Permana Ingatkan Indonesia Belum Siap Menghadapi Guncangan Global

Dr. Anton Permana: 5 Seruan Untuk Presiden Prabowo, Saat Rakyat Mulai Resah dan Hati Mulai Luka

Menyikapi UUD 18/8/1945

Rocky Gerung: 3 Rim Karatan di Kabinet Prabowo

Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 2) – Langit di Atas Guam

Setahun Rezim Prabowo, Perbaikan atau Kerusakan Menahun?

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik

Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri

Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global

Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama




No Responses