Oleh : Agus Mualif Rohadi
VII. Nabi Ilyas, Ilyasak, Yunus, Penghancuran Haikal Sulaiman (Masjidil Agsha), Bani Israel Terjajah dan Diperbudak Lagi.
Maka berkumpullah para imam Baal di kuil baal. Mereka semua disuruh menggunakan pakaian peribadatan kepada Baal dan kemudian melaksanakan kurban sembelihan untuk dibakar. Ketika upacara sembelihan besar besaran tengah berlangsung, Yehu memerintahkan pasukannya masuk ke kuil baal untuk membunuh semua imam baal tanpa tersisa satu orangpun untuk dibiarkan hidup. Setelah itu kuil baal di kota Samaria dibakar sampai habis. Semua kuil baal di wilayah kerajaan Israel Samaria juga di bakar habis. Yehu kemudian menjadi raja kerajaan Samaria dan sekaligus mengakhiri pemujaan baal di wilayah kerajaan Samaria. Namun ada yang tertinggal yang tidak dimusnahkan oleh Yehu yaitu patung sapi penanda batas dengan kerajaan Yehuda ternyata tidak dimusnahkannya. Dikemudian hari patung sapi tersebut akan tetap menjadi sumber perbuatan dosa bani Israel dan berakibat buruk bagi keturunannya.
Kitab 2 raja raja 10 ; 32 – 33, menginformasikan bahwa dengan perubahan kekuasaan di Samaria tersebut, memberikan kesempatan kepada Hazael raja Aram untuk mengambil wilayah timur sungai Yordan yang sedang dalam keadaan lemah penjagaannya oleh balatentara kerajaan Samaria. Elloh menghendaki wilayah suku Manasye, Ruben dan Gad di Ramod Gilead sampai Basan dikuasai kerajaan Aram. Yehu tidak pernah dapat merebutnya kembali. Tidak ada lagi bani Israel yang menguasai wilayah di timur sungai Yordan. Wilayah tersebut tidak pernah dijanjikan Allah kepada nabi Ibrahim untuk dikuasai anak turunannya dari Ishaq dan oleh karena itu bukan bagian wilayah Baitul Maqdish.
12. Perubahan di Kerajaan Yudea.
Kitab 2 raja raja 11 – 12 menginformasikan, Atalya, ibu Ahazia ketika mengetahui anaknya yaitu Ahazia telah dibunuh, kemudian mengambil alih kekuasaan kerajaan Yudea. Atalya mengambil langkah yang aneh karena tidak ingin nantinya ada yang menggugat kedudukannya menjadi raja di Yudea. Dia akan membunuh semua anak Ahazia yang tidak lagi mempunyai perlindungan. Namun Yoseba anak raja Yoram, saudara perempuan Ahazia dapat menyelamatkan seorang anak bayi Ahazia, yaitu Yoas bin Ahazia. Yoas kemudian disembunyikan di Haikal Sulaiman. Dengan demikian keturunan Dawud masih ada yang dapat diselamatkan.
Atalya kemudian membangun kuil ba’al di yerusalem dan mengangkat imam imam ba’al. Namun dia bukan orang dari suku Yehuda, dan tidak mempunyai dukungan kuat di Yudea. Selain itu, Atalya meskipun berasal dari kerajaan Samaria dan cucu Omri pendiri kota Samaria yang menjadi ibu kota kerajaan. Atalya ingin memanfaatkan Yehu raja Samaria untuk memperkuat kedudukannya sebagai raja Yudea.Namun dia tidak mampu membangun persekutuan dengan Yehu karena Yehu bisa menjadi raja karena dorongan nabi Ilyasa’. Hal itu membuat Atalya tidak menjadi seorang raja yang kuat, sehingga memunculkan perpecahan balatentara kerajaan Yudea.
Pada tahun ke tujuh Atalya menjadi raja, perpecahan balatentara Yudea menemukan bentuknya ketika salah satu imam Haikal Sulaiman yaitu Yoyada dengan sembunyi sembunyi mempertemukan pemimpin satuan seratus bala tentara dengan Yoas di haekal Sulaiman. Mereka kemudian bersepakat memberontak dan menyusun rencana pemberontakan. Imam Yoyada bahkan memberikan tombak tombak dan perisai perisai simpanan nabi Dawud untuk memperkuat mental para pimpinan pasukan seratus. Persis usai hari sabat, ketika waktu pergantian pasukan keamanan istana, imam Yoyada membawa Yoas keluar dari persembunyiannya, kemudian dihadapan balatentara perseratus dan rakyat Yudea, Yoas dinobatkannya menjadi raja kemudian mereka mengaraknya ke Haikal Sulaiman.
Atalya yang tidak mengetahui bahwa balatentara kerajaan telah memberontak. Ketika mendengar sorak sorai rakyat, kemudian bersama pengawal raja melihat ke Haikal Sulaiman. Didapatinya di sana Yoas telah berdiri dan berpakaian serta membawa atribut kerajaan sedang dielu elukan sebagai raja Yudea. Atalya lalu ditangkap dan dibawa keluar dari Haikal Sulaiman. Imam Yoyada tidak ingin ada pembunuhan di Haikal Sulaiman. Atalya kemudian dibunuh di istana kerajaan. Setelah itu rakyat pergi ke kuil baal, membunuh penjaga dan para imam kuil baal, menghancurkan mezbah dan semua peralatan peribadatan baal dan kuil baal dirobohkan. Setelah itu arak arakan rakyat kembali ke haikal Sulaiman, menemui Yoas bin Ahazia yang masih berumur sekitar 8 tahun untuk diarak sebagai raja dan memasuki istana.
Setelah terbunuhnya Atalya, rakyat Yudea merobohkan dan membakar kuil kuil ba’al dan membunuh para imamnya. Setelah itu kehidupan di Yudea menjadi aman. Namun ketika dewasa, Yoas mengecewakan rakyat Yudea karena tidak mempunyai keberanian melawan raja Aram, Hazael. Untuk menghindari perang dengan Aram, Yoas mengambil kekayaan negara untuk membayar Hazael agar tidak menyerang Yudea.
13. Kematian nabi Ilyasa’.
Saat itu, raja samaria telah beralih kepada anak Yehu, yaitu Yoahas bin Yehu. Tidak banyak perubahan apapun ketika Yoahas menjadi raja Samaria, hingga akhirnya Yoahas meninggal dunia dan kerajaan Samaria di perintah oleh anaknya yaitu Yoas bin Yoahas. Nama anak Yoahas mirip dengan nama raja Yudea yaitu Yoas.
BACA JUGA:
Ketika nabi Ilyasa’ sakit keras dan Yoas bin Yoahas menengoknya. Konon nabi Ilyasa’ kemudian memberi Yoas bin Yoahas anak panah dan diperitahnya Yoas bin Yoahas memukulkan ke tanah. Oleh Yoahas anak panah itu dipukulkan ke tanah hingga tiga kali. Nabi ilyasa’ kemudian mengatakan kepada Yoas bin Yoahas bahwa dia akan mengalahkan kerajaan Aram sebanyak tiga kali. Tidak berapa lama setelah Yoas meninggalkan rumahnya, kemudian terdengar berita nabi Ilyasa’ meninggal, namun tidak diketahui dengan pasti dimana meninggalnya nabi ilyasa’ dan dikuburkan dimana. Nabi Ilyasa’ hidup pada sekitar 885 SM sampai 795 SM.
14. Nabi Yunus di Niniwe (Niniveh).
Di yerusalem akibat ketidak puasan pada raja Yudea yaitu Yoas bin Ahazia yang memberikan harta kerajaan kepada Hazael, akhirnya raja dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Kerajaan kemudian diperintah oleh anaknya yaitu Amazia. Amazia kemudian menghukum mati para pengawal yang telah membunuh ayahnya.
Tidak lama kemudian Hazael juga meninggal dan raja Aram beralih kepada anaknya yang diberi nama seperti nama raja Aram sebelumnya yaitu Benhadad.
Yoas bin Yoahas yang telah bertemu nabi Ilyasa’ mempunyai keyakinan tinggi untuk mengalahkan kerajaan Aram dan mengambil wilayah kerajaan Israel yang dikuasai kerajaan Aram. Yoas bin Yoahas dapat mengalahkan Benhadad dalam tiga peperangan untuk
membebaskan kota kota dalam wilayah samaria yang pernah direbut oleh Hazael. Setelah itu Yoahaz menghentikan serangannya terhadap kerajaan Aram.
(bersambung …………..)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dajjal, namanya terkenal, siapakah dia sebenarnya??
Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??
Allah Tahu Yang Terbaik Untukmu
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-276 TAMAT)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-275)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-274)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-273)
Agus: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-272)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-271)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-270)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-83) - Berita TerbaruSeptember 12, 2022 at 11:12 am
[…] Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-81) […]