Tulisan berseri ini diambil dari Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store.
Novel dengan judul: Bersujud di Atas Bara ini merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata, dengan latar belakang Perang Afghanistan tahun 1979- 1989. Pada saat itu, di tingkat global bertarung antara dua super power, Amerika dan sekutunya NATO didukung oleh sejumlah negara Muslim, bertempur melawan Uni Soviet yang didukung Pakta Warsawa. Sementara di medan laga terjadi pertarungan antara Rezim Boneka Afghanistan dukungan Uni Soviet melawan Mujahidin yang didukung oleh Amerika dan sekutunya.
Karya: Muhammad Najib
Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO
Kamis sore berikutnya, Mujahid kembali datang ke Masjid Syuhada. Tema pengajian yang dipilih Ustaz Za’far malam itu adalah Jihad. Setelah memberikan salam dan membaca do’a pembuka, Ia memulai ceramahnya dengan membaca ayat, “adakah kamu mengira akan masuk surga, padahal belum datang ujian kepadamu sebagaimana telah diberikan kepada orang-orang terdahulu sebelum kamu?”.
“Pernahkah Kita mendengar kisah seorang budak hitam bernama Bilal bin Rabbah yang diikat di atas batu besar, di bawah terik matahari padang pasir yang gersang, kemudian dicambuk terus-menerus oleh majikannya dengan harapan, Bilal mau melepas keyakinannya? Tapi Bilal tetap berkata, “Ahad… Ahad… Ahad”, untuk mempertahankan keimanannya, sampai ia jatuh pingsan karena tidak tahan menahan siksa. Bilal adalah contoh orang kecil yang lulus ujian”, kata Ustaz Za’far.
“Pernahkah Kita mendengar kisah seorang bangsawan bernama Abu Bakar As-Siddiq, yang mendermakan sebagian besar hartanya untuk kepentingan perjuangan Islam? Abu Bakar adalah contoh orang besar yang lulus ujian”.
“Pernahkah Kita mendengar kisah seorang perempuan bernama Hamamah yang kedua kakinya diikatkan pada dua ekor kuda dengan arah berlawanan, lalu kuda-kuda itu dipukul keras-keras sehingga tubuh Hamamah terbelah? Ia merelakan nyawanya melayang demi mempertahankan imannya. Hamamah adalah contoh seorang perempuan yang lolos ujian”.
“Banyak lagi contoh lain yang tidak mungkin untuk kita ceritakan semuanya. Sekarang Kita menghadapi berbagai ujian. Apakah Kita akan lulus atau tidak? Saudara-saudara sekalianlah yang harus menjawabnya“, kata Ustaz Za’far sambil mengangkat telapak tangan Kanannya ke depan.

Cover Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store.
“Perintah untuk berperang di jalan Allah yang dalam Al-Quran disebut dengan istilah jihad. Jelas tertulis secara eksplisit. Tidak ada interpretasi atau tafsir lain mengenai hal ini. Kewajiban untuk berjihad, serupa dengan kewajiban shalat atau puasa”, Ustaz Za’far melanjutkan dengan suara tinggi.
“Perhatikanlah Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 190 yang berbunyi: “Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. Juga Surat Al Hajj ayat 39: “Diijinkan berperang bagi mereka yang diperangi disebabkan mereka teraniaya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa untuk menolong mereka”.
“Saudara-saudara! Allah sangat menganjurkan Kita untuk berjihad sebagaimana diutarakan Nabi melalui hadisnya yang berbunyi: “Berjihadlah kalian di jalan
Allah karena sesungguhnya jihad di jalan Allah itu adalah salah satu pintu dari pintu-pintu surga. Dengannya Allah lepaskan kita dari keresahan dan kesedihan”.
“Maksudnya adalah apabila Kita berhasil mengalahkan musuh-musuh Allah, maka Allah akan memberi imbalan yang sangat besar berupa surga di akhirat nanti. Namun bila gugur, maka mereka diberi gelar mulia sebagai syuhada, yaitu orang yang mendapat keistimewaan untuk masuk surga tanpa dihisab dan tanpa menunggu sampai hari kebangkitan datang”.
“Perhatikan juga ayat Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 154 yang berbunyi, “Janganlah kamu katakan mati, orangorang yang gugur di jalan Allah, mereka sebenarnya hidup, hanya saja kamu tiada sadar”.
“Ketahuilah saudara-saudara sekalian, kini saudarasaudara Kita di Afghanistan, Palestina, Chechnya, Kashmir, Thailand Selatan dan Filipina Selatan sedang melakukan jihad fi sabililah. Kita diwajibkan untuk membantu mereka bi amwalikum waamfusikum, yaitu dengan harta dan diri Kita. Ingatlah! Kata Nabi, umat Islam itu bersaudara, ia ibarat satu tubuh, jadi kalau ada bagian tubuh yang terluka, maka seluruh tubuh akan merasakan sakitnya”.
BACA JUGA:
- Novel Muhammad Najib, “Bersujud di Atas Bara” (Seri-1): Dunia Dalam Berita
- Novel Muhammad Najib, “Bersujud di Atas Bara” (Seri-2): Upaya Mencari Jawaban
- Novel Muhammad Najib, “Bersujud di Atas Bara” (Seri-3): Menjadi Jamaah Pengajian
Ustaz Za’far kemudian menutup ceramahnya dengan mengajak seluruh yang hadir berdoa kepada Allah untuk mereka yang sedang berjuang melawan musuh-musuh-Nya. Ustaz Za’far kemudian turun dari mimbar. Ia kemudian duduk di lantai sembari menyandarkan tubuhnya ke dinding masjid bagian depan untuk melepas lelah. Beberapa orang tua menghampiri dan mengitarinya sambil berbincang-bincang. Mujahid kemudian datang mendekat.
“Ustaz, bolehkah Saya mengajukan satu pertanyaan saja?”, katanya sambil duduk dengan melipat kedua kakinya ke belakang dan meletakkan kedua tangannya di atas lututnya, sebagai rasa hormat.
“Silahkan”, sahut Ustaz Za’far, yang masih dilingkari oleh beberapa jamaah.
“Apakah cara berjuang orang-orang Palestina dengan cara meledakan diri dibenarkan oleh Islam?”, tanya Mujahid langsung.
“Perang antara Palestina melawan Israel adalah perang yang tidak adil”, sahut Ustaz Za’far. “Ibarat perkelahian dua orang, dimana yang satu diikat tanganya ke belakang, sementara yang lainnya memegang pentungan. Lebih dari itu, sang wasit selalu membela yang memegang pentungan. Dunia saat ini terperangkap pada logika kekuatan. Siapa yang kuat, dialah yang benar. Jadi sudah tidak lagi menggunakan kekuatan logika. Kita semua kini tersandera oleh Amerika, sehingga PBB pun sudah tidak netral lagi. Maka itu menurut Saya, kalau itu satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk melawan kezaliman, maka mereka yang mati itu menjadi syahid”, katanya mantap.
Mendengar jawaban sang Ustaz, Mujahid merasa lega. Karena, meskipun banyak tokoh Islam di Indonesia yang mengecam bom syahid itu, diam-diam Mujahid mendukungnya. Di tempat ini Mujahid merasa menemukan sesuatu yang dicarinya. Semula Ia hanya datang seminggu sekali, pada Kamis malam untuk mendengarkan pengajian. Lama- kelamaan, ia juga datang pada hari-hari lain.
Bersamaan dengan itu gairahnya mengikuti pelajaran teknik mesin di kampusnya mulai menurun. Kuliahnya berangsur-angsur ditinggalkan, apalagi setelah menjadi anggota tetap kelompok Usroh di Masjid Syuhada. Ia sekarang lebih tertarik membaca buku buku agama atau politik. Ia sangat aktif mengikuti berbagai kajian dan diskusi yang sering dilakukan oleh para pemuda di masjid itu.
(Bersambung…)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 25) – Garuda Hitam Membara
Api di Ujung Agustus (Seri 24) – Kartu As Gema
Api di Ujung Agustus (Seri 23) – Dua Api, Satu Malam
Reba FleurantinDecember 23, 2022 at 8:25 pm
Reba Fleurantin
[…]we prefer to honor quite a few other net web-sites around the web, even if they arent linked to us, by linking to them. Below are some webpages really worth checking out[…]
แผ่นปูทางเท้าNovember 27, 2024 at 12:53 am
… [Trackback]
[…] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-di-atas-bara-seri-4-mendengar-perintah-jihad/ […]
More HelpDecember 2, 2024 at 4:58 am
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-di-atas-bara-seri-4-mendengar-perintah-jihad/ […]
sci diyalaaJanuary 2, 2025 at 9:04 pm
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-di-atas-bara-seri-4-mendengar-perintah-jihad/ […]