Daniel M Rosyid: Negara Maritim dan PAL

Daniel M Rosyid: Negara Maritim dan PAL
Daniel Muhammad Rosyid

Oleh : Daniel Mohammad Rosyid

 

Menjadi negara maritim adalah sebuah geostrategic default bagi negara kepulauan seperti Republik Indonesia yang bentang alamnya seluas Eropa ini. Setiap negara sesungguhnya memiliki kepentingan maritim, karena perdagangan internasional mengandalkan angkutan laut yang efisien dan aman serta-untuk abad 21- ramah lingkungan. Kepentingan maritim adalah kepentingan trade and commerce sebagai instrumen memajukan kesejahteraan umum sebuah bangsa dan ummat manusia. Kemaritiman adalah instrumen pemersatu Republik ini.

Negara maritim adalah negara yg mampu menghadirkan dirinya secara efektif di laut teritorialnya sendiri hingga zona ekonomi eksklusifnya serta di manapun kepentingan maritimnya berada. Ini mensyaratkan ketersediaan armada kapal dari berbagai jenis dan ukuran dalam jumlah yang cukup, termasuk kapal-kapal negara yang dioperasikan oleh Pengawal Laut dan Pantai, serta kapal-kapal perang KRI. Ini sekaligus mensyaratkan jaringan pelabuhan niaga maupun militer dengan kapasitas yang memadai, dan efisien. Baik armada kapal maupun jejaring pelabuhan ini akan menjadi tulang punggung sistem logistik nasional untuk kepentingan sipil maupun militer yang penting bagi negara yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur.

Penunjang utama armada nasional itu adalah industri galangan kapal nasional yang mampu merancang, memproduksi dan melakukan perawatan armada kapal nasional tersebut. Kemampuan industri galangan kapal nasional ini harus dibangun secara konsisten bervisi jangka panjang karena mensyaratkan manhours yang cukup bagi pengalaman para insinyur yang penuh tanggungjawab dari berbagai keahlian dalam merancang, membangun, dan merawat armada kapal tersebut. Kapal adalah sebuah sistem bergerak terbesar buatan manusia yang paling kompleks. Menguasai teknologinya berarti menguasai hampir semua teknologi sejak teknologi baja, permesinan, perlistrikan, elektronika, navigasi, dan telekomunikasi, serta teknologi pengintegrasian berbagai komponen teknologi dalam sebuah platform yang sesuai dengan mission requirements kapal tersebut. Saat ini bahkan diperlukan teknologi digital twin agar kondisi kapal dapat dipantau secara real time dari markas operasi kapal tersebut.

Setiap penguasaan teknologi sebagai sistem kemampuan proses nilai tambah tidak bisa dibangun secepat keinginan para ekonom dan politisi pargmatis. Setiap teknologi memerlukan infrastruktur kompetensi sumberdaya manusia yang harus dibangun dengan penuh kesabaran, dan konsistensi serta komitmen jangka panjang; apalagi teknologi yang kompleks yang terkandung dalam sebuah karya kreatif seperti kapal selam. Lingkungan regulasi yang mendukung diperlukan agar penguasaan teknologi maritim ini bisa dibangun secara mengakar. Program alih teknologi sebagaimana telah dipilih oleh BJ Habibie sejak 1980-an melalui strategi progressive manufacturing process sebenarnya telah berhasil membangun pondasi industri nasional yang kokoh.

Sayang sekali sejak reformasi, Indonesia justru mengalami proses deindustrialisasi yang parah hingga hari ini. Selama 5 tahun terakhir lebih, Indonesia kini praktis menjadi satelit industri asing, terutama China. Sampai hari ini kita tidak memiliki mobil nasional. Di sisi lain, galangan kapal nasional seperti PT PAL justru telah berhasil merancang dan memproduksi kapal-kapal berbagai jenis termasuk untuk aplikasi militer semacam strategic ship lift vessel, dan kapal rumah sakit AL berkualitas ekspor. Patut disesalkan jika hari ini masih ada kebijakan yang tidak memberi kepercayaan pada para insinyur dalam negeri, lalu justru memberikan kesempatan merancang kapal bagi para insinyur asing yang justru makin menambah pengalaman dan portofolio mereka.

Nilai tambah terbesar justru pada perancangan ini. Jika galangan kapal dalam negeri seperti PAL diposisikan hanya menjadi bengkel las belaka, maka kebijakan ini adalah kebijakan yang mundur. Padahal PAL misalnya sudah mencapai tahap penguasaan teknologi kapal yang lumayan maju. Pengalaman PAL dalam membangun kapal niaga dan kapal perang lalu merancangnya sendiri perlu dikembangkan terus menerus sebagai bagian terakhir dari strategi BJ Habibie : merancang kapal-kapal baru untuk pasar masa depan.

Rosyid College of Arts and Maritime Studies, Gunung Anyar, Surabaya, 2/12/2021

EDITOR : REYNA

Last Day Views: 26,55 K

4 Responses

  1. Japanese webcamsNovember 17, 2024 at 12:59 am

    … [Trackback]

    […] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/terkini/daniel-m-rosyid-negara-maritim-dan-pal/ […]

  2. BAUNovember 18, 2024 at 2:14 am

    … [Trackback]

    […] Find More here on that Topic: zonasatunews.com/terkini/daniel-m-rosyid-negara-maritim-dan-pal/ […]

  3. 8 carat diamond priceNovember 18, 2024 at 9:44 pm

    … [Trackback]

    […] There you can find 90421 more Information on that Topic: zonasatunews.com/terkini/daniel-m-rosyid-negara-maritim-dan-pal/ […]

  4. วิธีการเล่นสล็อต ยังไงให้ได้เงินDecember 10, 2024 at 7:09 am

    … [Trackback]

    […] Information to that Topic: zonasatunews.com/terkini/daniel-m-rosyid-negara-maritim-dan-pal/ […]

Leave a Reply