ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO, Dr Muhammad Najib, terus berkeliling ke kota-kota di Spanyol untuk mensosialisasikan ide membentuk Diaspora Muslim Indonesia (DMI).
Gagasan DMI ini sesungguhnya tidak bisa dipisahkan dari pandangannya tentang keberadaan dunia Islam saat ini, seperti tergambar dalam buku barunya “Mengapa Umat Islam Tertinggal”, serta buku-buku lain yang ditulisnya.
Keprihatinannya atas kondisi dunia Islam saat ini, yang seolah berulang-ulang mengalami bencana, menggugah semangatnya untuk mencari solusi atas kemunduran (kemandegan) dunia Islam dewasa ini.
Pandangannya bahwa praktek kenegaraan di Indonesia tentang hubungan Islam dan negara, adalah sangat maju, dibanding yang diterapkan di Timur Tengah atau neagara Islam lainnya, sungguh pandangan yang progresif untuk saat ini.

Dubes RI Madrid, Dr. Muhammad Najib bertemu dengan masyarakat Indonesia di Malaga, Andalusia, Spanyol, pada 24 Desember 2021
Karena itu dia berkeyakinan kuat, sudah saatnya Indonesia (yang berpenduduk mayoritas muslim ini) memimpin dunia Islam.
Sosialisasi DMI
Kembali ke gagasan Dispora Muslim Indonesia. Dalam keterangannya, Dubes Najib menjelaskan bahwa saat ini masih dalam tahap sosialisasi ide.
“Masih dalam tahap sosialisasi ide. Itu sebabnya saya terus berkeliling di kota-kota di Spanyol ini untuk mensosialisasi gagasan,” kata Dubes Najib, seperti dimuat dalam akun youtube Rakyat Merdeka TV.
Apalagi, katanya, bagi beberapa kalangan idenya ini dianggap mimpi disiang bolong. Pasalnya, Indonesia itu masih belum kaya. Bagaimana Indonesia mau memimpin dunia Islam. Indonesia itu belum ideal dalam mempraktekkan nilai-nilai Islam.
“Bagaimana Indonesia mau menajari orang-orang Arab, yang katanya lebih fasih berbahasa Arab dan lebih paham Al Quran, dan lebih dekat Mekkah dan Madinah,”lanjutnya.

Umar del Pozo (kiri) Ketua Yayasan Masjid Granada yang menemani Dubes Muhammad Najib (kanan) berkeliling mengenal masjid yang berada di tengah kota Granada.
Namun, Dubes Najib mengaku punya keyakinan tersendiri. Punya ide yang berbeda. Karena, dia mengenal banyak tokoh-tokoh di dunia Islam.
“Saya mengenal bahasa Arab. Saya banyak belajar tafsir dan hadis. Saya mengerti sejarah. Saya tahu politik. Dan tidak benar kalau orang Arab itu lebih solid. Tidak benar orang Arab lebih ngerti Islam,” ungkapnya lanjut.
Apalagi dalam konteks berbangsa dan bernegara, katanya, Indonesia itu maju sekali. Republik Indonesia yang diprokalmasikan tanggal 17 Agustus 1945 itu, saya berani katakan sebagai impementasinilai-nilai Islam dalam kehidupan bernegara yang paling maju didunia Islam sampai saat ini.
Jadi, lanjutnya, negara-negara muslim lainnya harus belajar ke Indonesia. Indonesia mempraktekkan demeokrasi luar biasa maju. Walau blm idelal. Belum bermuara kepada kemakmuran rakyat. Belum bermuara kepada keadilan.
“Tapi tonggak-tonggaknya sudah cukup kuat. Bentuk bangunannya sudah nampak jelas.Pancasila ini sudah final.Tinggal bagaimana mengisisnya. Maka itu dengan lugas saya katakan berhenti menyesali piagam Jakarta.Kalau kita mengajak-ajak kembali ke Piagam Jakarta, itu bisa mengabaikan kewajiban-kewajiban saat ini. Mengabaikan untuk mengisi peluang-peluang saat ini agar kita bisa maju dalam ekonomi, bisa makmur,” tegasnya.
Sementara itu, negara-negara Arab di Timur Tengah masih mencari bentuk. Bagaimana bentuk hubungan ideal antara Islam dan negara untuk saat ini.

Dubes RI untuk Spanyol dan Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) Muhammad Najib (berjaket oranye) mengunjungi kota Segovia, Spanyol, 13 Desember 2021, untuk persiapan dialog antar-agama yang akan digelar pada 2022. Najib dan staf KBRI Madrid berfoto bersama pengurus Masjid As-Salam di kota tersebut.
Dalam kaitannya dengan gagasan Diaspora Muslim Indonesia, Dubes Najib kembali menegaskan bahwa tahapannya saat ini masih dalam sosialisasi dengan menggunakan berbagai sarana. Tidak hanya lewat sosmed, tetapi juga tatap muka lewat zoom, dan bertemu secara langusng.
“Bagaimana ide ini bisa diterima, ini kami mulai dulu sosialisasi gagasan ini dari Spanyol, sebagai wilayah administasi saya. Mudah-mudahan bisa diterima dan diaspora muslim ini bisa berkembang,” jelasnya.
EDITOR : REYNA
Related Posts
Serangan Israel menewaskan 42 orang di Gaza karena kedua belah pihak mengatakan pihak lain melanggar gencatan senjata
Iran, Rusia, dan Tiongkok mengirim surat ke PBB yang menyatakan kesepakatan nuklir dengan Teheran telah berakhir
Wapres Afrika Selatan: Mineral kritis di pusat industrialisasi Afrika
Putin dan Netanyahu bahas perkembangan Timur Tengah tentang rencana Trump terkait Gaza
Para ilmuwan menyelidiki bagaimana sel hidup dapat menjadi ‘biokomputer’
Rani Jambak Kincia Aia Tour Canada: Kritik Ekologi dan Semangat Kolektif Warisan Nusantara
Militer Israel menghentikan hampir semua kapal dalam armada bantuan, memicu protes global
Senator AS desak Trump manfaatkan hubungan dengan Netanyahu untuk lindungi armada bantuan Gaza
Arab Saudi memperingatkan bahwa ketidakpedulian global terhadap perang Gaza mengancam stabilitas regional dan dunia
AS akan mencabut visa presiden Kolombia karena pernyataannya dalam protes pro-Palestina di New York
Dubes RI Spanyol Jadi Narasumber Kajian PCIM Jerman Raya, Kupas Kitab Ibnu Rusyd - Berita TerbaruJanuary 24, 2022 at 4:45 pm
[…] Baca Juga: Sosialisasi Gagasan Diaspora Muslim Indonesia, Dubes Muhammad Najib Keliling Kota-Kota di Spanyol […]
aboutOctober 25, 2024 at 12:10 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/internasional/sosialisasi-gagasan-diaspora-muslim-indonesia-dubes-muhammad-najib-keliling-kota-kota-di-spanyol/ […]
webcamNovember 19, 2024 at 7:41 am
… [Trackback]
[…] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/internasional/sosialisasi-gagasan-diaspora-muslim-indonesia-dubes-muhammad-najib-keliling-kota-kota-di-spanyol/ […]