Injil Yohanes tidak menunjukkan kontinyuitas antara Yahudi dengan Kristen. Injil Yohanes pada pasal pertama langsung masuk pada landasan teologis Kristen, dimana Yesus adalah anak tunggal Allah, Yesus adalah logos dan pusat persembahan, Yesus adalah firman pengganti taurat, Yesus adalah domba kurban suci yang menghapus dosa dosa manusia.
Kemudian ayat berikutnya Injil Yohanes mendiskripsikan tentang mana yang baik dan mana yang jahat, apa yang disebut gelap dan apa yang disebut terang, tentang alam dunia dan alam ruh, perbedaan antara hidup dengan mati, dan apa yang disebut orang salih menurut Kristen.
Injil Yohanes menuliskan tentang perbuatan Yesus mengusir para pedagang ternak dan penukar uang di Haekal Sulaiman sebagai ayat tentang perbuatan Yesus mensucikan Haekal Sulaiman.
Dalam pasal 2 : 19 – 21 yang menunjukkan kesanggupan Yesus membangun Haekal Sulaiman dalam waktu 3 hari sedang kaum yahudi membutuhkan waktu puluhan tahun. Hal itu menunjukkan visi injil Yohanes tentang Yesus dan Haekal Sulaiman sebagai bait suci yang berbeda dengan kaum Yahudi.
Yohanes menyebut bait Allah adalah tubuh Yesus sendiri. Maksud penulisan injil Yohanes adalah Yesus adalah Logos atau firman Allah yang mewujud manusia dimana orang orang menemukan kehadiran Ilahi pada wujud tersebut.
Jadi Yesus adalah pengganti institusi sakral kaum yahudi. Yesus adalah pengganti keberadaan Bait Allah Haekal Sulaiman.
Selain itu, Injil Yohanes pasal 12 : 37 – 50 mengangkat ketidak percayaan kaum yahudi terhadap Yesus dan penolakan kaum yahudi terhadap perkataan Yesus dijadikan sebagai ayat-ayat yang menghakimi kaum yahudi sekaligus menjadi garis pembatas perbedaan antara Yahudi dengan Kristen.
Dengan demikian Injil Yohanes telah membuat garis pemisah yang tegas antara agama Yahudi dengan Kristen. Kristen adalah pengganti agama yahudi. Masa agama yahudi sudah selesai.
Dengan penulisan Injil ini, pada awalnya Matius, Markus dan Lukas mengajarkannya pada kaum Kristen di wilayah Yudea dan Samaria yang hidup berdampingan dengan penduduk kaum Yahudi. Karena adanya kontinyuitas pada injil Matius, Markus dan Lukas dengan keimanan kaum yahudi membuat pengajaran mereka tidak menimbulkan gesekan dengan kaum Yahudi.
Sedang Yohanes mengajarkan Injilnya pada kaum Kristen di wilayah Syiria. Dengan demikian juga tidak menimbulkan gesekan dengan kaum yahudi.
Dengan munculnya empat Injil tersebut maka Kristen telah mempunyai kitabnya sendiri, menjadi agama yang berbeda dengan Yahudi maupun Nashara.
Ketika Injil berbahasa Yunani kemudian disatukan dengan kitab Perjanjian Lama yang diterjemahkan dari Bahasa ibrani menjadi berbahasa Yunani, disatukan dalam satu kitab untuk pertama kali disebut kitab Septuaginta.
Related Posts
Pungutan Liar 30% di Balik Sewa Kapal Tanker: Terbongkar Sumber Korupsi Ratusan Triliun di Tubuh Pertamina
Kapal Hantu, Dana Siluman, dan Perusahaan Cangkang: Skandal Korupsi PIS 285 Triliun Dibongkar
Mr. Presiden Jangan Datang Ke Chicago!
Rizal Fadilah: From Noel To Null
Menjaga Nyala Api Kemerdekaan Dalam Hukum
Mengapa Harus Kembali Ke UUD 1945
Empat Makna Penting Ibadah Haji
Genealogi Politik Dan Kosmologi Poltik Indonesia (Bagian 8)
Muhammad Chirzin: Pesan Kearifan Semesta
Rahasia Potensi Diri Yang Akan Terjadi
slot wallet คลิกเดียวโบนัสแตกOctober 22, 2024 at 8:05 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-hukuman-kedua-bagi-bani-israel-dan-kristen-naik-sepenggalah-bagian-2/ […]
you can check hereDecember 2, 2024 at 7:24 am
… [Trackback]
[…] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-hukuman-kedua-bagi-bani-israel-dan-kristen-naik-sepenggalah-bagian-2/ […]
protein shakesDecember 27, 2024 at 9:15 pm
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-hukuman-kedua-bagi-bani-israel-dan-kristen-naik-sepenggalah-bagian-2/ […]