Tulisan berseri ini diambil dari Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, lihat linknya dibawah tulisan ini.
Novel “Bersujud Ditas Bara” ini merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata, dengan latar belakang Perang Afghanistan tahun 1979- 1989. Pada saat itu, di tingkat global bertarung antara dua super power, Amerika dan sekutunya NATO didukung oleh sejumlah negara Muslim, bertempur melawan Uni Soviet yang didukung Pakta Warsawa. Sementara di medan laga terjadi pertarungan antara Rezim Boneka Afghanistan dukungan Uni Soviet melawan Mujahidin yang didukung oleh Amerika dan sekutunya.
Karya: Muhammad Najib
Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO
SERI-23
Dentuman itu sangat memekakkan telinga, bahkan suara dan getarannya bisa dirasakan sampai sejauh lima kilometer. Api berwarna kuning kemerahan berkobarkobar membumbung tinggi menjilat-jilat langit. Pantai Kuta yang sejuk menjadi panas seketika. Asap gelap menyembur, menghamburkan debu hitam ke mana-mana, mengotori apa saja sampai radius satu kilometer. Orangorang lari menjauh. Para penghuni hotel dan rumahrumah di sekitarnya berhamburan keluar, ingin tahu apa sesungguhnya gerangan yang terjadi.
Bagi masyarakat Bali, kejadian malam itu merupakan pengalaman pertama. Saat Jakarta dan kota-kota lain rusuh akibat huru-hara politik, Bali sama sekali tidak tersentuh. Hubungan antar pemeluk agama yang berbeda berjalan harmonis. Karena itu, saat-saat genting, tidak sedikit pejabat di Jakarta yang menjadikan Pulau Dewata ini sebagai tempat pelarian. Kini, pulau yang amat kesohor di seluruh dunia ini ditimpa bencana. Salah satu pantainya yang sangat indah yang menjadi tujuan wisatawan mancanegara ini, berubah menjadi lautan api yang melalap puluhan rumah. Bangunan-bangunan hotel, toko, dan rumah penduduk yang berhimpitan berubah menjadi puing-puing seketika. Sementara mobil-mobil yang diparkir di sekitarnya hanya tinggal kerangkanya saja.
Berbagai media baik dalam maupun luar negeri memberitakannya terus menerus bagai berlomba. Lokasi kejadian, korban yang meninggal maupun yang dirawat di rumah sakit, serta komentar berbagai pihak mendominasi pemberitaan di media cetak maupun elektronik. Lebih dari dua ratus orang tewas atau luka berat, dan lebih dari separuhnya ternyata warga negara asing. Para pejabat di Jakarta maupun dari negara-negara asal korban, mengunjungi tempat kejadian silih berganti. Bali tiba-tiba mendapat sorotan dunia.
Tidak ada yang mengaku siapa otak di balik peledakan itu. Orang-orang pun bertanya-tanya apa motivasi pelakunya. Polisi dikerahkan secara penuh untuk menyingkap misteri ini. Bahkan Australia mengirimkan
aparat intel dan keamanannya untuk membantu. Sayupsayup mulai terdengar kecurigaan dan analisa bahwa kejadian itu terkait dengan jaringan teroris. Pihak kepolisian sedikit demi sedikit mulai menyingkap, sejalan dengan makin banyaknya bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan. Namun keraguan dan kekhawatiran akan tuduhan itu juga muncul dari tokoh-tokoh masyarakat. Polemik pun tidak terhindarkan.
Dunia pariwisata Bali yang semula meriah tibatiba berubah sunyi. Sejumlah perjalanan yang sudah dipersiapkan jauh hari, dibatalkan seketika. Hotel-hotel menjadi sepi. Para pengrajin mengurangi produksinya. Beberapa restoran yang biasanya dipenuhi orang asing tutup. Banyak orang Bali kehilangan pekerjaan. Korankoran lokal mulai memberitakan kesulitan dan penderitaan masyarakat Bali akibat kejadian itu. Diikuti dengan sumpahserapah terhadap pelaku tindakan teror itu.
Tiba-tiba wajah Imam Segoro muncul di halaman depan surat kabar. Ia dianggap salah satu tokoh penting di balik peledakan itu. Sementara dari negeri jiran Singapura, muncul nama organisasi Majelis Islamiah disingkat MI yang disebut-sebut berada di belakang peristiwa di Kuta itu. Katanya MI berafiliasi ke Al-Qaeda yang dipimpin Osama bin Laden. Di Indonesia sama sekali tidak pernah terdengar nama organisasi itu.
Mujahid kaget membaca berita itu. Pikirannya mulai tidak tenang. Kekhawatiran mulai muncul.
Cover Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store. Ikuti linknya dibawah
“Cepat atau lambat Polisi pasti akan mencari saya”, pikirnya.
“Tapi belum tentu Imam membuka mulut tentang pertemuan mereka di Denpasar”, pikirnya untuk menghibur diri.
“Kalau toh dia menceritakannya, bukankah dirinya tidak terlibat baik langsung maupun tidak langsung”, pikirnya lagi untuk menenagkan diri yang gelisah.
Tapi perasaan cemasnya tidak mau hilang, malah semakin hari semakin bertambah. Kadang-kadang muncul keinginannya untuk mengkonsultasikan masalah yang dihadapinya pada orang yang mengerti hukum. Tapi Ia khawatir, jangan-jangan tindakannya itu malah akan mengundang masalah. Akhirnya Ia putuskan untuk bersikap seperti biasa. Cara yang dipilihnya untuk mengatasi kecemasannya adalah sebanyak mungkin berada di luar rumah. Ia berpindah dari satu masjid ke masjid lainnya. Kadang-kadang Ia bermalam di masjid atau di rumah sahabatnya. Kalau kangen, la menelepon sang istri. Tapi pikirannya juga cemas akan hal itu. Jangan-jangan HPnya atau telpon milik sang Istri sudah dipasangi alat penyadap. Karena itu, Ia menghindari untuk berkomunikasi lewat telepon. Bila perasaan rindu pada anak-anaknya muncul, Ia pulang malam hari di atas pukul sebelas. Dan menjelang Subuh Ia sudah pergi lagi.
Baca Juga:
- Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-21): Rekreasi Ke Sanur Dan Kuta
- Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-22): Perjuangan Belum Selesai
“Mas, kenapa akhir-akhir ini jarang pulang?”, tanya sang Istri.
“Kebetulan ada bisnis baru dengan seorang teman”, jawabnya berbohong.
“Ya, tapi walau banyak pekerjaan, jangan lupa istirahat. Kalau sakit nanti malah lebih mahal biayanya”, kata sang Istri menasihati.
“Nanti kalau sudah selesai, kan di rumah terus seperti biasa. Ini juga saya lakukan demi Kamu dan anak-anak”, katanya.
“Tapi Mas, saya takut sering-sering ditinggal sendiri”.
“Memangnya ada apa?”, Mujahid mulai curiga.
“Belakangan ada orang yang mondar-mandir di depan rumah dengan pandangan nggak enak”, kata Nur.
Mujahid terkejut, tapi ia berpura-pura tetap tenang.
“Bagaimana ciri-ciri orang-orang itu?”.
“Berganti-ganti, kadang berambut gondrong, kadang-kadang cepak”.
la terkesiap mendengar penjelasan itu. Buru-buru Ia menyambar jaket hitam yang digantung di kursi, kemudian bergegas meninggalkan rumah dengan mengecup kening sang Istri.
“Jaga anak-anak dan jangan banyak meninggalkan rumah!”, sarannya sambil berbisik.
Sang Istri curiga dengan gerak-gerik suaminya. Ketika akan bertanya lagi, Mujahid sudah bergerak keluar sambil merapatkan pintu depan rumah. Nur Jannah hanya menatap suaminya dengan pandangan sedih dari balik celah pintu, bersamaan dengan sang Suami menghilang ditelan kegelapan malam.
Nur kembali ke tempat tidur. Ditatapnya satu per satu anaknya yang tidur pulas berjajar di lantai beralaskan kasur busa tipis. Pelan-pelan Ia mengambil tempat paling ujung di sisi si bungsu. Diletakkannya tangan Kirinya pada pinggul anak yang menjadi kesayangan sang Ayah. Ia terus
mengusap-usapkan tangannya, sementara pikirannya terus bertanya tanya dalam hati, sampai kemudian tertidur.
(Bersambung…..)
EDITOR: REYNA
Bagi yang berminat dengan karya-karya novel Dr Muhammad Najib dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, melalui link dibawah ini:
Judul Novel: Di Beranda Istana Alhambra https://play.google.com/store/books/details?id=IpOhEAAAQBAJ Judul Novel: Safari https://play.google.com/store/books/details?id=LpShEAAAQBAJ Judul Novel: Bersujud Diatas Bara https://play.google.com/store/books/details?id=WJShEAAAQBAJ
Related Posts

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 3) – Penjajahan Tanpa Senjata

Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 2) – Langit di Atas Guam

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik

Api di Ujung Agustus (Seri 34) – Gelombang Balik

Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana

Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata

Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi

Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi

Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana

Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja




ซ่อมมอเตอร์ไซค์September 24, 2023 at 5:30 am
… [Trackback]
[…] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-23-bom-bali/ […]
drug addictionJanuary 13, 2024 at 9:49 am
… [Trackback]
[…] There you can find 94309 more Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-23-bom-bali/ […]
Buy Les Baer 1911 Bullseye Wadcutter Pistol, .45ACP (Open sights or slide mount) OnlineApril 11, 2024 at 11:59 am
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-23-bom-bali/ […]
find hereMay 17, 2024 at 5:17 am
… [Trackback]
[…] There you can find 68005 more Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-23-bom-bali/ […]
ระบบรดน้ำอัตโนมัติJune 29, 2024 at 6:21 am
… [Trackback]
[…] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-23-bom-bali/ […]
scam site: beware do not send money or do business with this site. 100% scam!July 7, 2024 at 10:34 pm
… [Trackback]
[…] Here you will find 78433 more Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-23-bom-bali/ […]
SEO premium buy nowAugust 19, 2024 at 9:16 pm
… [Trackback]
[…] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-23-bom-bali/ […]
ตู้ลำโพงAugust 21, 2024 at 9:54 am
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-23-bom-bali/ […]
click referenceSeptember 3, 2024 at 6:24 am
… [Trackback]
[…] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-23-bom-bali/ […]
จดทะเบียน อยSeptember 24, 2024 at 5:39 am
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-23-bom-bali/ […]