Dalam Politik Demokrasi, Tidak Ada Teman Abadi Dan Musuh Abadi

Dalam Politik Demokrasi, Tidak Ada Teman Abadi Dan Musuh Abadi
Kanjeng Senopati

Oleh: Kanjeng Senopati

DIDALAM sistem negara demokrasi TIDAK ADA teman abadi dan musuh abadi, tapi yang ada adalah Kepentingan Abadi. dan Kepentingan Pribadi.

Didalam negara yang bernama “Republik’ Indonesia” yang masih menguri-nguri sistem warisan budaya orentalis yaitu “republik” dan bergaya “demokrasi” yahudi maka yang ada terjadi di negeri ini adalah “Politics is interest” (politik adalah kepentingan).

Didalam sistem republik demokrasi tidak akan mungkin ideologi negara itu bisa kokoh dan tegak seperti tegaknya ideologies di negara kerajaan atau monarkhi.

Karena menurut saya Politik itu sendiri bersifat dinamis, tidak harus idealis saklek atau kaku tapi harus fleksibel. Ingat dalam dunia “politik demokrasi” tidak ada teman abadi ataupun musuh abadi, yang ada adalah “Kepentingan abadi”.

Tidak ada seorangpun yang pernah mengira bahwa yang tadinya rival (musuh politik) nanti bisa saja jadi teman, sebaliknya sekarang jadi teman besok bisa menjadi musuh rivalnya.

Kita lihat Fadli Zon dia dulu adalah relawan militan berat Jokowi Ahok, sekarang? Sekarang penentang terberat Jokowi cs.

Lihat PAN dan Golkar dulu adalah partai-partai nasionalis religius yang kuat anti kapitalis komunis sekarang? Sekarang pendukung koalisi terkuat partai kapitalis komunis alias PDIP.

Lihat masa lalu Ngabalin dan TGB (Tuan Guru Bajang) dulu sangat terkenal pro Prabowo, sekarang?

Lihat Surya Paloh dulu adalah pendukung dan koalisi terkuat rezim Jokowi, sekarang?

Begitulah jika kita mengikuti laju fragmen politik di negara demokrasi yang dinamis, pastinya akan disuguhkan dengan berbagai drama manuver-manuver oleh para lelucon aktor politik.

Tidak komitmennya atau perubahan sikap partai dan sikap personal elite partai politik itu dapat terjadi karena adanya TIGA faktor :

Faktor pertama, karena demi kepentingan mendapatkan kekuasaan.

Faktor kedua, karena demi mendapatkan perlindungan hukum bagi personal pribadinya.

Faktor ke tiga, karena ketidaknyamanan. Ini berurusan dengan akal sehat dan hati nuraninya. Bila yang dibela dinilai sudah salah arah dan menyalahi visi misi dan prinsip ideologi, agama dan kemanusiaan atau bertentangan dengan prinsip luhur atau hati nuraninya, mama dia akan meninggalkan par tai tersebut.

Seperti misal yang terjadi pada partai PPP dan PAN sekarang pendukung Jokowi. Menyebabkan banyak para kader yang militan partai tersebut resign keluar dari PPP dan PAN.

PPP telah menggadaikan azas visi misi partai sebagai partai religius yang membawa warna Islam berubah menjadi par tai penyokong dan pendukung kelompok Sekuler, liberal dan komunis, pendukung PDIP dan underbow nya.

Laju politik di negara yang menganut sistem “republik demokrasi” tidak bisa lurus-lurus saja tidak harus idealis, tidak seperti yang ada pada sistem negara monarkhi atau kerajaan. Dalam sistem negara demokrasi harus mencampakkan prinsip, keyakinanan, hati nurani dan ideologi bangsa.

Berbeda dengan negara yang menganut sistem monarki / kerajaan rakyat tidak perlu ribut ribut saling cakar-cakaran ambil pusing pilih pemimpin karena :

1. Karena seorang raja sultan sebagai kepala negara itu dipilih dan ditunjuk berdasarkan garis genetika (keturunan yang unggul / smart) oleh dewan raja dan dewan ulama melalui dewan syuro didalam Lembaga Tertinggi Negara.

2. Karena dewan ulama dan dewan raja adalah lembaga tertinggi negara sebagai Ulil Amri lebih mengetahui tentang personality, kredibilitas dan kapabilitas seorang pemimpin untuk rakyatnya.

3. Karena sistem negara Monarkhi tidak membawa misi kepentingan partai politik apapun atau kepentingan kelompok high Finansial (kaum yang berduit), atau kepentingan kelompok proletar yang didalamnya ditunggangi kaum Kapitalis, liheralis, komunis .

Berbeda bagi negara penganut “republik demokrasi” negara dalam mencari pemimpin sangat ditentukan oleh “para pemain” politikus yang ingin bermain.

Apabila para politikus sudah goncang ideologinya maka dia lebih senang sebagai aktor politik dia dapat bermanufer politik, daripada sebagai karakter militan dalam politik.

Sehingga baginya dalam politik tidak ada kawan sejati yang abadi atau musuh adadi, yang ada adalah kepentingan yang abadi. Yang jauh mengalahkan prinsip, ideologi, partai maupun golongan.

Mari kita yang merasa rakyat biasa ini ingat, bahwa politik itu hanya permainan drama yang dinamis yang mengasyikkan juga menyakitkan.

Jangan terlalu SERIUS, jangan terlalu tegang, jangan terlalu ghuluw (berlebih-lebihan / melampaui batas) mengidolakan seorang tokoh yang wajar-wajar aja lah, siapa dia Anies Baswedan, Prabowo atau yang lainnya. Karena ingat ini adalah negara Republik Demokrasi bukan negara yang ideal yang menjaga prinsip norma identitas diri dan jatidiri bangsa, tapi ini adalah negara Demokrasi adoption of kafir yahudi yang menjaga prinsip KEBEBASAN.

Politik Republik Indonesia bukan politik negara Kerajaan yang hukumnya tegak dan tertata rapi buildung sistemnya yang dimana dalam negara Kerajaan tidak akan ada money politic, manipulasi politic dan oligarki tidak bisa tumbuh subur di dalam negara Kerajaan.

Tapi masalahnya Indonesia adalah negara demokrasi maka negara ini bisa saja menjadi negara sosialis, kapitalis atau bahkan bisa menjadi negara komunis dan bisa sah-sah saja. Semua bisa berubah tergantung dari kepentingan para politikus dalam partai politik yang dikendalikan oleh kelompok high finansial (kaum Kapitalis kaum yang BERDUIT).

Dalam negara demokrasi tergantung siapa yang paling kuat UANGNYA maka itulah yang akan BERKUASA yang akan MEMIMPIN NEGARA menjadi sang PENGUASA di negara demokrasi !

Mereka Prabowo dan Jokowi yang dulu adalah rival dan saling serang sekarang diatas duduk bersama minum kopi sambil ketawa ketiwi aja ngeliat kita berdebat kusir, menghabiskan energi.

Akhirnya sekali lagi saya katakan didalam perspektif kacamata Demokrasi Politik adalah KEPENTINGAN tidak ada kawan abadi atau musuh abadi yang ada adalah Kepentingan Abadi dan Kepentingan Pribadi..
“Nothing is impossible in politics…!”

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K

20 Responses

  1. MARLIN FIREARMSOctober 16, 2024 at 6:19 am

    … [Trackback]

    […] Here you can find 5958 more Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  2. hop over to this web-siteOctober 24, 2024 at 9:11 pm

    … [Trackback]

    […] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  3. หวยหุ้น lotto คืออะไรNovember 6, 2024 at 6:48 am

    … [Trackback]

    […] Here you will find 73544 more Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  4. 8LOTTO เว็บหวยออนไลน์November 16, 2024 at 11:22 am

    … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  5. senegalDecember 6, 2024 at 3:04 am

    … [Trackback]

    […] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  6. ฟีเจอร์พิเศษของ fastspinDecember 23, 2024 at 8:40 am

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  7. best cpu for gaming hyderabadMarch 30, 2025 at 9:05 pm

    … [Trackback]

    […] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  8. ปั้มใจ tiktokApril 4, 2025 at 10:14 am

    … [Trackback]

    […] Here you can find 28999 more Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  9. เกม Y8April 15, 2025 at 5:56 am

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  10. FinalshellMay 15, 2025 at 5:30 pm

    … [Trackback]

    […] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  11. clashMay 15, 2025 at 5:33 pm

    … [Trackback]

    […] Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  12. ปลูกผมMay 19, 2025 at 8:16 am

    … [Trackback]

    […] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  13. bangkok forklift service centerMay 24, 2025 at 2:23 pm

    … [Trackback]

    […] Here you can find 14129 more Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  14. vox casinoMay 25, 2025 at 3:59 pm

    … [Trackback]

    […] Find More here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  15. javJune 9, 2025 at 12:39 am

    … [Trackback]

    […] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  16. หนังโป๊June 13, 2025 at 9:35 am

    … [Trackback]

    […] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  17. เครื่องเป่าแอลกอฮอล์June 18, 2025 at 9:48 am

    … [Trackback]

    […] Here you will find 61178 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  18. เว็บพนันออนไลน์เกาหลีJune 22, 2025 at 5:32 pm

    … [Trackback]

    […] Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  19. elephant sanctuary chiang maiAugust 3, 2025 at 7:06 pm

    … [Trackback]

    […] There you can find 69655 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

  20. Graj w Gates of OlympusAugust 8, 2025 at 12:15 pm

    … [Trackback]

    […] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/dalam-politik-demokrasi-tidak-ada-teman-abadi-dan-musuh-abadi/ […]

Leave a Reply