Menteri Keamanan sayap kanan Israel lakukan provokasi memasuki Masjidil Aqsa

Menteri Keamanan sayap kanan Israel lakukan provokasi memasuki Masjidil Aqsa
FOTO: Ben-Gvir pergi ke kompleks Masjid al-Aqsa sebagai tanggapan marah atas pengumuman pengakuan pada 21 Mei 2023 [Administrasi Temple Mount/Handout via Reuters]

OMAN YAMAN – Israel, yang pendudukannya di Tepi Barat ilegal menurut hukum internasional, diharuskan mentransfer pajak ke Otoritas Palestina, yang mengaturnya.

Smotrich juga menuntut “tindakan hukuman,” termasuk membangun pemukiman ilegal baru di Tepi Barat “untuk setiap negara yang secara sepihak mengakui negara Palestina.”

Ia juga mendorong pembangunan puluhan ribu unit rumah di permukiman yang sudah ada sebelumnya.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengumumkan pembatalan undang-undang pelepasan tahun 2005 yang telah menarik pemukim Israel dari beberapa permukiman di Tepi Barat.

seorang pria berdasi biru berjalan melewati sebuah gedung dengan kubah emas
Ben-Gvir pergi ke kompleks Masjid al-Aqsa sebagai tanggapan marah atas pengumuman pengakuan pada 21 Mei 2023 [Administrasi Temple Mount/Handout via Reuters]
Namun, perintah Gallant tersebut dengan cepat dibatalkan oleh Yehuda Fox, komandan Komando Pusat militer Israel, yang mencakup Tepi Barat dan Yerusalem.

Apakah sekutu Israel mengatakan sesuatu?

AS telah menyatakan keprihatinannya atas apa yang mereka lihat sebagai semakin terisolasinya Israel.

Inggris, yang pernah menyatakan pengakuannya terhadap Palestina di masa lalu, mengatakan bahwa sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk melakukan hal tersebut. Prancis dan Jerman juga mempertanyakan waktu pengumuman tersebut.

Semua negara yang keberatan dengan pengumuman Irlandia, Spanyol dan Norwegia pada hari Rabu mengatakan bahwa mereka berkomitmen terhadap solusi dua negara, yang pertama kali tertuang dalam rencana pembagian PBB tahun 1947 dan ditegaskan oleh Israel dan Palestina dalam Perjanjian Oslo pada tahun 1990an.

Namun negosiasi antara kedua belah pihak tidak berjalan mulus sejak saat itu. Pembicaraan serius terakhir pada tahun 2013 dan 2014 gagal menghasilkan kesepakatan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahan sayap kanannya menolak usulan kemerdekaan Palestina.

Sementara itu, pemukiman Israel terus tumbuh di wilayah Palestina, sehingga mengganggu kesepakatan di masa depan, jika perjanjian tersebut tercapai.

Menurut para kritikus, kegagalan negara-negara Barat untuk menghadapi Israel mengenai isu solusi dua negara pada dasarnya mendukung penyelesaian konflik.

EDITOR: REYNA

SUMBER: AL JAZEERA

Last Day Views: 26,55 K