ZONASATUNEWS.COM– Kota Pariaman, Sumatera Barat sudah puluhan tahun tidak ada satu pun, orang China atau ChinKut (China Keturunan) yang diperbolehkan tinggal di Kota tersebut, kalau pun ada yang coba-coba masuk, pasti diusir bersama-sama sampai saat ini.
Di Kota Padang Panjang, Solok, Bukittinggi, Payakumbuh mereka ada, tapi hanya beberapa Keluarga, dan rata2-rata usaha jualan kue, jualan sendal, loundry, tukang jam.Mereka semua punya usaha, mereka tetap wajib mengikuti aturan masyarakat sekitar, tanpa kecuali.
Di Kota Padang, walau banyak, tapi mereka tidak pernah diberikan keleluasaan karena pengusaha-pengusaha dan saudagar Minang sendiri lebih lama dan pintar dari mereka.
Di ranah Minang, Ketua Adat, menempatkan mereka sebagai “orang menumpang” dan mereka dilarang membeli tanah-tanah adat/kaum/sawah/ladang, khusus untuk luhak nan tuo (Kabupaten.Tanah Datar dan sekitarnya) mereka tidak boleh sejengkalpun memiliki tanah.
Apa sebabnya?
Tahukah apa penyebab aturan itu? Karena Nenek moyang orang Minang, telah banyak berurusan dengan mereka-mereka orang Thionghoa sejak berpuluh abad lalu sehingga orang Minang mengetahui sifat-sifat dasar orang China/Thionghoa, sehingga orang Minang lebih hati-hati kalau menerima mereka dilingkungan orang minang.
Walau tidak seluruhnya, namun sebagian besar kalau istilah orang Minang, “Mau bertengkar cuma karena berebut sepotong roti“, istilah lain, “Pangusai dari muko paga, sampai kapalimbahan“..
Sesuai perkembangan zaman, walau ada beberapa orang Thionghoa yang menikahi orang Minang (adat), tapi mereka harus menempuh syarat, harus Islam, harus khitan, harus gañti nama. Walau demikian mereka juga tidak akan dapat menerima tanah warisan atau lain sebagainya, kecuali anak-anak mereka, itupun dalam bentuk harta rendah/beli.
Orang Minang yang memegang tinggi nilai adat istiadat, mereka tidak mau bekerja atau berurusan dengan orang China.
Semoga jadi pembuka mata, demi kemaslahatan rakyat Pribumi.
EDITOR : SETYANEGARA
Related Posts
Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 25) – Garuda Hitam Membara
Api di Ujung Agustus (Seri 24) – Kartu As Gema
Api di Ujung Agustus (Seri 23) – Dua Api, Satu Malam
Api di Ujung Agustus (Seri 22) – Duel Senyap di Rumah Sakit
webcamNovember 19, 2024 at 12:57 am
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/belajarlah-dari-orang-minang-dalam-menghadapi-orang-china/ […]