CABE, Catetan Babe (101): Mana Pasar Selasa?

CABE, Catetan Babe (101): Mana Pasar Selasa?
Ridwan Saidi, Budayawan

Oleh : Ridwan Saidi, Budayawan

 

Ibukota kerajaan Persia Pasargede. Orang Persia laki2 disebut Ki Gede. Dalam konteks ini gede bukan besar. Pondok Gede dan Bojong Gede hunian orang Persia.

Kata pasar dari Pasar Gede. Kalau Pasar Burak di Banten bukan Persia, tapi Iraq. Burak disini maknanya burung (jenis hewan). Tempat ini pernah menjadi pusat kerajinan burung2an dari tanah liat. Kalau ditiup bisa bunyi. Sampai dengan 1950-an di Jakarta masih dijajakan.

Pasar Senen (artinya permulaan, bhs Swahili) di JakPus, Pasar Rébo (artinya meriah, bhs Swahili) di JakTim, Pasar Kemis (artinya belas kasih, bhs Swahili) di Tangerang, Pasar Jumahat (artinya berkumpul, bhs Swahili) di Ciputat, Tangerang, Pasar Minggu (hari Santo Dominggo) di JakSel. Semua pasar ini berada dalam wilayah budaya Betawi.

Selasa (artinya gelap, bhs Swahili) tidak hari pasar, dan Sabtu (Sabat) juga tidak hari pasar. Kedua hari ini dipantang untuk transaksi.

Pantangan pada suatu waktu tak bisa berjalan karena pertambahan populasi dan perkembangan econ.

Akhirnya pasar dibuka tiap hari dengan jam buka berbeda:

1. Boker, pagi2 sekali 04.00 s/d 07.00
2. Pagi 07.00 s/d 10.00
3. Ciplak sekitar pukul 10.00 s/d 13.00.

Memang masih ada pasar dengan nama Pasar Boker di Pasar Rébo, Pasar Pagi di Kota, Pasar Ciplak di Sawah Besar dan JakTim, tapi ini sekedar nama saja. (RSaidi)

EDITOR : REYNA

Last Day Views: 26,55 K