Oleh: Ridwan Saidi
(Budayawan, Sejarawan, Politisi Senior)
Who am I? Ini pertanyaan flower generation di AS tahun 1970-an. Ada pesta musik Woodstock, ada aksi anti perang, ada tampilan yang semaunya. They are searching for identity, kata pengamat sosial setempat.
Kegelisahan ini pun singgah pula di pelbagai dunia termasuk Indonesia, tapi tak berlarut. Lagi pula mereka anti kekerasan.
Where am I? Pertanyaan kini dan di sini. Karena kesadaran terlambat akan polarisasi politik dunia yang berubah.
Konstelasi dunia tak lagi bipolar Blok Barat dengan USA dan Blok Timur dengan USSR dimana ditengah-tengahnya menyelip Non Blok. Sejak Perestroika yang berlanjut dengan bubarnya USSR, Blok Timur kehabisan ongkos untuk bertahan.
Muncul kemudian China tanpa jacket Blok Timur tapi kibarkan bendera sebagai pesaing utama USA.
China himpun kekuatan dalam BRIC, tapi BRIC tak “ngangkat”. Apalagi CHINA dan India penggemar berat Islamophobia.
Benih-benih perubahan persepsi USA terhadap China bermula pada era Obama, meruncing pada Trump, dan China “dikepung wakul buaya mangap” di era Biden sekarang.
USA setuju One China Policy, tapi Taiwan itu wilayah independen yang otoritatif. Amis native Taiwan, bukan Chinese. Kapal induk bertenaga nuklir sekarang jaga Taiwan.
Indonesia anggap China sahabat karibku yang menawan hatiku. Tapi Indonesia bukan BRIC. Di Indo Pacific Indonesia semacam observer saja.
Seorang petinggi pemerintah pernah berkata, China banyak kasih kita rupa-rupa, Amerika bisa kasih kita apa? Kemarin ke Beijing dikasih apa? Tak ada. Cuma kita disuruh-suruh, bersama China jaga keamanan perairan, teruskan KA cepat dengan ongkos APBN.
Indo Pacific jalan terus included wilayah perairan Indonesia. Chief Gabungan Kepala Staf USA di sini minggu lalu berkata, Perairan Indonesia punya arti penting buat Amerika demi keamanan Pacific.
Eng-ing-eng. Latihan bersama TNI AL, dan AL dari Singapore, Aussie, dan USA dalam Agustus ini. AL China? Itu pidato Jin Ping depan Jokowi, bukan fakta samudera.
NATO makin kuat, AUKUS yang menggerakkan semua menuju One Power One Road dengan Islam berada dalam posisi baku-imbang.
Indonesia: Where am I? (RSaidi)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Api di Ujung Agustus (Seri 26) – Bayangan Dalam Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 25) – Garuda Hitam Membara
Api di Ujung Agustus (Seri 24) – Kartu As Gema
Api di Ujung Agustus (Seri 23) – Dua Api, Satu Malam
Api di Ujung Agustus (Seri 22) – Duel Senyap di Rumah Sakit
cam modelsNovember 30, 2024 at 3:17 pm
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-343-indonesia/ […]
try this siteJanuary 5, 2025 at 2:02 am
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-343-indonesia/ […]