CABE, Catetan Babe (67) : Menyoroti Borobudur (2)

Oleh : Ridwan Saidi, Budayawan

• Baca Sebelumnya : CABE, Catetan Babe (66): Menyoroti Borobudur (1)

Ulasan rinci:

1. Borobur toponim berupa countur tanah yang model serupa juga ada di Cengkareng, Jakarta Barat, artinya bukit membujur. Boro bagian belakang tubuh.

2. Wangsa Shailendra?, yang katanya cukong Borobudur, dari kerajaan mana? Time frame? Ini tokoh khayal. Nama Shailendra dan Sanjaya dikutip dari prasasti Sojomerto VII M, kedua nama itu bukan nama orang tapi sebutan jenis corakan batik.

3. Samara Tungga artinya desainer orang Samarkand. Ini bukan nama sesorang. Dan bukan cukong Borobudur.

4. Borobudur dibangun setelah zona econ Samar-rang berfungsi IX-X M.

5. Cost pembangunan dari pelaku bisnis zona econ Semarang sebagai simbol bonafiditas pebisnis. Borobudur itu tempat perayaan.

6. Variabel econ mutlak untuk pahami sejarah. Sejarah itu logika, tak logis bukan sejarah. Stop tebak2an dan stop dongeng. Biasakan gunakan akal sehat.

7. Photo atas bukan stupa, stupa artinya kubah. Itu tekstur bél atau lonceng.

8. Panel relief Borobudur melukiskan kedatangan pelbagai migran. Juga banyak relief porno. Sulit kaitkan Borobudur dengan sesuatu agama atau nabi. (RSaidi)

EDITOR : REYNA

Related Posts