Catetan Babe Ridwan Saidi (12): Kelurahan Kemal Attaturk?

Oleh : Ridwa Saidi, Budayawan

Ada desakan agar di Jakarta, dan itu Menteng, ada nama Jl Kemal Attaturk. Ketika ide dipasarkan timbul pro-kontra. Dikabarkan Wagub DKI Jakarta Patria sudah OK.

Era Orde Lama jalan menuju bandara Kemayoran dari arah perempatan Pintu Besi-Gunung Sari ke timur diganti nama Jl Patrice Lumumba. Orla tumbang nama jalan kembali semula Jl Angkasa.

Di Menteng nama2 jalannya hampir semua nama orang yang kemungkinan besar tak bisa diganti. Peluang satu2nya Jl Cikini. Ini nama bersejarah karena dari migran Brazil. Tegak dalam bahasa Brazil Cikinitza. Untuk orang “atas” sejarah pentingkah?

Gondang Dihiya (dia) bahasa Swahili, agunglah dia (wanita). Boplo Tanah keras, Menteng perluasan. Jl Raya Menteng tidak ada, jalan Menteng Kecil ada. Tak bisa dipakai untuk Kemal Attaturk. Tapi ada kelurahan Menteng. Apa Kelurahan saja yang ganti nama jadi Kelurahan Kemal Attaturk? Tak bisalah, BElanda bilang verkleneren, ngecilin.

Kalau negara sahabat minta tokoh di negrinya (Kemal ditokohkan di Turki?) Jadi nama jalan di Jakarta dan itu mesti di Menteng, jelas tak tertampung.

Jaman Orde Lama PKI pajang di-jalan2 potret Karl Marx, Lenin, Stalin besar2. Sekarang dari negri sahabat muncul keinginan agar orang asal negri mereka yang bekend jadi nama jalan.

Itu semua tergantung pada pengambil keputusan. Salah langkah ongkosnya bisa kegedean. (RSaidi)

EDITOR : REYNA

Related Posts