JAKARTA – Jakarta kembali berduka setelah sebuah kebakaran besar disertai ledakan dahsyat mengguncang kawasan Kemayoran siang ini. Insiden yang melanda gedung kantor PT Terra Drone Indonesia, sebuah bangunan tujuh lantai yang berlokasi di salah satu pusat aktivitas bisnis ibu kota itu, terjadi tepat pada jam istirahat makan siang—saat banyak pegawai berada di dalam gedung. Dalam sekejap, kobaran api menjalar cepat dan menyelimuti sebagian besar struktur bangunan, menimbulkan kepanikan massal di antara pekerja dan warga sekitar.
Hingga laporan terakhir, sedikitnya 22 orang meninggal, termasuk seorang wanita yang sedang hamil. Jumlah ini diperkirakan masih dapat bertambah seiring proses pencarian di dalam gedung berlangsung. Menurut laporan yang beredar, sebagian besar korban meninggal bukan karena terbakar langsung, melainkan menghirup asap tebal, yang menyelimuti lorong dan ruangan tanpa sistem ventilasi darurat yang memadai. Suasana evakuasi berlangsung dramatis dan memilukan; petugas pemadam kebakaran berjuang keras menembus asap, sementara sejumlah pekerja yang terjebak di lantai atas harus diturunkan menggunakan tangga darurat dalam situasi yang sangat genting.
Tim medis dan relawan memindahkan jenazah serta korban luka dengan tandu darurat. Beberapa video yang dibagikan warga menunjukkan petugas mengevakuasi tubuh korban dalam kondisi mengenaskan, sementara alarm dan suara pecahan kaca terdengar di latar belakang. Di halaman gedung, keluarga korban menunggu dengan cemas, berusaha mendapatkan kabar tentang kerabat mereka yang belum berhasil ditemukan.
Penyebab awal kebakaran masih dalam penyelidikan, namun dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik atau ledakan baterai drone di lantai yang digunakan sebagai area penyimpanan. Spekulasi ini muncul setelah saksi mendengar ledakan keras sebelum api membesar. PT Terra Drone Indonesia diketahui bergerak di bidang teknologi drone, yang berarti gedung tersebut menyimpan sejumlah baterai berkapasitas besar—komponen yang rentan memicu ledakan apabila terjadi kerusakan atau penanganan yang tidak sesuai standar keamanan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta angkat bicara dan menyampaikan kritik keras terhadap kondisi gedung tersebut. Menurut pejabat daerah, terdapat indikasi kuat bahwa jalur darurat tidak lengkap serta prosedur keselamatan kerja tidak diterapkan secara memadai. Temuan awal ini memicu seruan agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan gedung di seluruh Jakarta, khususnya bangunan perkantoran yang menyimpan bahan berisiko tinggi. Pemerintah juga menegaskan pentingnya audit berkala terhadap sistem proteksi kebakaran, kualitas instalasi listrik, dan kesiapan personel keamanan internal gedung.
Tragedi ini langsung memicu gelombang reaksi emosional dari masyarakat. Media sosial dibanjiri ucapan duka, foto-foto proses evakuasi, serta seruan agar pemerintah bergerak cepat memperketat pengawasan terhadap gedung-gedung bertingkat. Banyak warganet menyoroti bahwa serangkaian insiden kebakaran di Jakarta dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan lemahnya penegakan regulasi keselamatan. Mereka menuntut agar tragedi Kemayoran menjadi momentum pembenahan besar-besaran, bukan sekadar tambahan daftar panjang kasus yang terlupakan.
Di tengah duka yang menyelimuti kota, pertanyaan besar pun menggantung di udara: apakah tragedi ini dapat dihindari jika standar keselamatan gedung ditegakkan dengan benar sejak awal? Hingga investigasi resmi dirilis, masyarakat hanya bisa berharap bahwa musibah ini tidak akan pernah terulang—dan nyawa yang hilang hari ini menjadi pengingat keras akan pentingnya keselamatan di setiap ruang kerja.
EDITOR: REYNA
Related Posts

DPR Sentil Pemerintah: “Bantuan Triliunan Jangan Kalah Viral dari Donasi Swasta”

Debat Panas Soal “Scan Ijazah Asli”: Pengacara RRT Soroti Dugaan Pembohongan Publik dan Disparitas Penegakan Hukum

Untuk Memperkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat, Baznas Sumenep Bantu Modal Usaha UMKM Masalembu

Forensik Digital, Transparansi Publik, dan Ujian Integritas Ilmu

Pemburu Diburu Buruan

Banjir Besar: Alarm Krisis Tata Kelola Nasional

Bencana Itu: Siapa Penanggung Utama?

Eksepsi Jokowi Ditolak, Kuasa Hukum Penggugat Akan Hadirkan Roy Suryo cs

Elegi NKRI

Sarang Judi Sabung Ayam di Sugihwaras Merasa Kebal Hukum, Polsek Bagor dan Polres Nganjuk Harus Bertindak Tegas



No Responses