PALEMBANG — Suasana Aula Kampus UIN Raden Fatah Palembang pagi itu terasa berbeda. Ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas duduk rapi, menyimak dengan antusias paparan yang disampaikan langsung oleh KBP Moh Dofir Kasubdit Kontra Ideologi Dit Cegah Densus 88 AT Polri.
Dalam kuliah umum bertema Pencegahan Paham IRET (Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme) ini, mahasiswa diajak memahami betapa pentingnya menjaga dunia kampus tetap aman dari pengaruh ideologi yang menyesatkan.
“Paham radikal sering masuk lewat media digital. Tugas kita adalah tidak gampang percaya, tidak mudah terprovokasi, dan selalu mengutamakan cara berpikir kritis,” ujar KBP Moh Dofir, disambut anggukan peserta.
Turut hadir pula jajaran akademisi, di antaranya Dr. Syahril Jamil, M.Ag (Wakil Rektor III), Dr. Abu Mansur, M.Pd.I (Dekan FUSHPI), Dr. Achmad Syarifudin, M.A. (Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi), serta Dr. Wijaya, M.Si., Ph.D (Ketua Umum Tasawuf dan Psikoterapi Seluruh Indonesia).
Bagi sebagian mahasiswa, kegiatan ini membuka wawasan baru. “Kami jadi lebih paham bagaimana cara paham radikal menyusup, terutama lewat internet. Ini penting banget untuk generasi muda,” ungkap Rina, salah satu peserta dari Fakultas Dakwah.
Selain mendapatkan pemahaman akademis, para mahasiswa juga didorong untuk ikut aktif menjaga kampus agar tetap menjadi ruang yang damai dan inklusif. Seperti disampaikan Dr. Achmad Syarifudin, “Dakwah harus menyejukkan, dan komunikasi harus menebarkan toleransi. Dari kampuslah pesan Islam rahmatan lil alamin bisa menyebar.”
Dengan dihadiri lebih dari 500 mahasiswa, kuliah umum ini tidak hanya memberi teori, tetapi juga membangkitkan kesadaran kolektif: menjaga bangsa dari paham IRET adalah tanggung jawab bersama.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Santri Bergerak, Indonesia Berbenah: Makna Hari Santri di Era Modern

Puisi Tazbir: Sumpah Pemuda

Pembangunan Pabrik PT Japfa Comfeed Indonesia, Diduga Ada Transaksi Penjualan Tanah Hitam, Terancam Dilaporkan ke Polda Jatim

Masjid Al-Aqsa Terancam Roboh akibat Penggalian Bawah Tanah Israel

Komunitas Muslim Berutang Budi Kepada Zohran Mamdani

Edan! Sekdes Terpilih Desa Tirak Ternyata Masih Nyabu

“Bau Amis KKN di Balik Seleksi Perangkat Desa Tirak: Ketika Jabatan Dibeli, Hukum Dikhianati”

Pejabat “P” dan “R” di Tengah Polemik Proyek Whoosh: Aroma Korupsi Besar di Balik Pemilihan China

Miss Invoicing 1.000 Triliun di Era Jokowi: Negara Rugi Lebih 100 Triliun Pajak Tak Masuk Kas

Masyarakat Tolak Hasil Seleksi Perangkat Desa Tirak, Minta Proses Diulang: Terpidana Narkoba Lolos Jadi Sekdes dengan Nilai 90


No Responses