Muncul Mitra Baru Namanya AI (Bagian 2)

Muncul Mitra Baru Namanya AI (Bagian 2)

Oleh : Soegianto, dosen Unair

Gelombang-gelombang sejarah teknologi telah membawa kita ke titik di mana Kecerdasan Buatan (AI) semakin mengambil peran yang signifikan dalam kehidupan kita. AI telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa dekade terakhir, membuka pintu bagi kemungkinan-kemungkinan baru yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Namun, dengan kemajuan ini juga muncul pertanyaan-pertanyaan yang mendalam tentang dampaknya terhadap masyarakat dan kehidupan manusia secara keseluruhan.

Dalam tulisan ini, kita akan membahas perjalanan panjang AI dari sesuatu yang dianggap sebagai hal yang terlalu futuristik hingga menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. AI telah melewati tahap-tahap penting, mulai dari penolakan dan ketidakpercayaan awal hingga menjadi penemuan yang sangat berdampak dalam bidang seperti pengenalan gambar, penerjemahan bahasa, dan diagnosis penyakit.

Namun, dengan kemajuan tersebut, muncul juga pertanyaan-pertanyaan yang kompleks tentang peran AI di masa depan. Apakah AI akan menjadi solusi bagi krisis iklim? Apakah semua orang akan memiliki akses pendidikan yang dipersonalisasi? Apakah munculnya AI akan mengubah lanskap pekerjaan dan ekonomi secara keseluruhan? Pertanyaan-pertanyaan ini menyoroti tantangan-tantangan etis dan sosial yang harus diatasi seiring dengan perkembangan AI.

Salah satu pertanyaan paling mendasar yang muncul tentang AI adalah: “Apa sebenarnya AI itu?” Meskipun mungkin terdengar sederhana, pertanyaan ini menantang paradigma tentang apa yang sebenarnya diciptakan oleh para ahli AI. Apakah AI hanya alat atau sesuatu yang jauh lebih kompleks dan intrinsik? Penulis mengajukan metafora baru yang menggambarkan AI sebagai spesies digital baru, yang memiliki potensi untuk menjadi mitra dan rekan hidup dalam perjalanan manusia di masa depan.

Dalam upaya untuk memahami implikasi AI, kita juga harus mempertimbangkan perbandingan dengan evolusi kehidupan di Bumi. Seperti halnya kehidupan berevolusi dari organisme mikroskopis hingga manusia modern, AI telah menjadi hasil dari perjalanan panjang teknologi manusia. Namun, AI menawarkan potensi baru yang belum pernah terjadi sebelumnya: kemampuan untuk beradaptasi dan berevolusi dengan cepat melalui pengembangan dan pembaruan yang terus-menerus.

Tentu saja, dengan kemungkinan yang tak terbatas datang juga risiko yang signifikan. AI memiliki potensi untuk mengubah segala sesuatu, mulai dari pekerjaan hingga kehidupan sehari-hari, dan perubahan-perubahan tersebut dapat memiliki konsekuensi yang tidak terduga. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengelola risiko-risiko ini dengan cermat untuk memastikan bahwa AI tetap menjadi alat yang bermanfaat bagi masyarakat.

BACA JUGA: 

Dalam konteks ini, pemikiran kreatif dan terbuka sangat penting. Metafora tentang AI sebagai spesies digital baru memberikan cara baru untuk memahami peran dan potensi AI di masa depan. Dengan memahami AI sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar alat, kita dapat mulai mengembangkan pendekatan yang lebih holistik terhadap etika dan pengembangan AI.

Terlepas dari tantangan-tantangan yang ada, potensi AI untuk membawa perubahan positif yang besar dalam masyarakat sangatlah besar. Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat menjadi alat yang kuat untuk memecahkan masalah-masalah global seperti krisis iklim dan ketimpangan sosial. Namun, untuk mencapai potensi ini, penting bagi kita semua untuk terlibat dalam diskusi dan pemikiran kritis tentang masa depan AI. Dengan kerjasama dan pemikiran yang matang, kita dapat mengarahkan perkembangan AI menuju masa depan yang lebih baik bagi semua orang.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K