ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Konstitusi kita saat ini sudah melenceng jauh dari versi aslinya, yaitu UUD 1945 yang disahkan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945.
Seperti kita ketahui, telah terjadi empat kali amandemen dengan amandemen terakhir pada 2002, yang membuat konstitusi kita sekarang jadi sangat berbeda dengan versi asli UUD 1945 yang dibuat oleh para founding fathers.
Sebagai perkumpulan yang didirikan oleh para meditator atau praktisi keheningan, Pusaka Indonesia merespon situasi saat ini dengan pendekatan spiritualitas yakni dengan berfokus untuk menyelamatkan bangsa ini melalui jalan keheningan.
Ketua Umum Pusaka Indonesia Setyo Hajar Dewantoro (SHD) menegaskan bahwa langkah strategis yang didorong oleh Pusaka Indonesia adalah perbaikan pada sistem berbangsa dan bernegara, yang dimulai dengan perbaikan konstitusi.
“Dengan empat kali amandemen ini, dalam bahasa ideologis, Undang-Undang Dasar kita jadi lebih bercorak neo liberal. Ini memberi ruang bagi kekuatan uang yang dimiliki oleh segelintir orang untuk bisa mengalahkan kepentingan rakyat banyak, bahkan menundukkan pemerintahan demi kepentingan mereka dan rakyat menjadi korban,” kata SHD dalam keterangan tertulis kepada media ini.
Untuk itu Pusaka Indonesia melihat perlunya sebuah manuver agar ada perbaikan konstitusi, dengan meminta pihak-pihak yang mempunyai otoritas untuk kembali pada UUD 1945 yang asli, yang dibuat oleh para founding fathers.
“Kita ingin kembali ke UUD 1945 hingga pemimpin kembali dipilih oleh MPR, sebagai pemegang kekuasaan tertinggi yang mewakili rakyat,” tegas SHD.
Terkait upaya ini, Pusaka Indonesia bersama dengan beberapa pihak pada tanggal 7 November 2023 akan melakukan Deklarasi Kembali ke Undang-Undang 1945 Asli di Gedung Joeang 45, dan pada 10 November 2023 kita akan berhening cipta di Gedung MPR/DPD.
“Kami mengundang Anda yang ada di Jabodetabek untuk bergabung bersama berhening cipta, menyampaikan aspirasi dengan santun, menciptakan perubahan dengan damai dan kasih yang murni. Bersama-sama kita membangun Indonesia Surgawi. Terima kasih. Merdeka!,” ungksp Setyo Hajar Dewantoro.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Mantan Aktivis 98 Menilai Restrukturisasi Utang Whoosh Oleh Luhut Janggal

Syahganda: Diplomasi Prabowo Sudah Kelas Dunia, Baru Setahun Tapi Sudah “Superstar”

“Purbayanomics” (1): Purbaya Hanyalah Berdrakor?

Memaknai Kembali Kepemudaan

Santri Bergerak, Indonesia Berbenah: Makna Hari Santri di Era Modern

Puisi Tazbir: Sumpah Pemuda

Pembangunan Pabrik PT Japfa Comfeed Indonesia, Diduga Ada Transaksi Penjualan Tanah Hitam, Terancam Dilaporkan ke Polda Jatim

Masjid Al-Aqsa Terancam Roboh akibat Penggalian Bawah Tanah Israel

Komunitas Muslim Berutang Budi Kepada Zohran Mamdani

Edan! Sekdes Terpilih Desa Tirak Ternyata Masih Nyabu



No Responses