Pamit Ke Jokowi, Anies Menunjukkan Sikap Kenegarawanan

Pamit Ke Jokowi, Anies Menunjukkan Sikap Kenegarawanan
Anies Baswedan dan A Riza Patria berpamitan kepada warga Jakarta

Oleh: Isa Ansori, Kolumnis

 

Datang tampak muka pulang tampak punggung adalah sikap etik yang menjadi ciri seseorang mempunyai integritas. Ada sikap yang bisa dipelajari disana, yaitu sikap bertanggung jawab dan hormat. Tentu saja ini menjadi karakter yang mencerminkan manusia Indonesia yang Pancasilais, tidak sekedar hanya mampu mengatakan Saya Pancasila, Saya Indonesia, tapi perilakunya jauh dari nilai nilai Pancasila.

Sikap etik seseorang kalau ditunjukkan oleh tokoh dan pemimpin maka ini adalah cermin Kenegarawanan. Cermin sikap seperti ini sudah lama hilang dari pentas perpolitikan kita. Saling tikam dan saling menjatuhkan seolah menjadi tradisi perpolitikan tanah air.

Yang paling berbahaya adalah bila ada anggapan sudah menjadi kewajaran untuk mendapatkan kekuasaan boleh dilakukan dengan jalan menikam dan menjatuhkan lawan politik. Sehingga kontestasi demokrasi sebagai cerminan masyarakat modern hanya menjadi aksesoris ditengah sikap politik yang nir etika.

Politik terlihat jahat dan kotor, sehingga muncul sebuah terminologi bahwa politik itu kotor. Dampaknya mereka yang bersih, beretika dan berkualitas menjauh dari arena politik.

Machivilian menjadi madzab bagi sebagian besar para politisi, sehingga kehilangan harga diri dan rasa malu. Dampaknya produk keputusan keputusan yang dihasilkan tidak banyak berpihak pada kepentingan mensejahterakan rakyat.

Untungnya kita masih punya harapan bahwa masih ada orang orang baik dalam politik yang memberi kesegaran, ibarat kita berjalan di padang pasir yang tandus, kita menemukan telaga. Masih ada oase ditengah kegersangan politik yang tak lagi bisa memberi kebahagiaan.

Hadirnya Anies Baswedan dengan politik gagasan, politik yang mencerminkan nilai nilai kemanusiaan, politik yang memberi harapan, politik yang memberi ruang untuk saling menerima dan memberi kepada kawan maupun lawan, politik yang mempersatukan, merupakan oase yang selama ini dinantikan.

Jakarta menjadi saksi betapa politik gagasan yang di semai oleh Anies, mampu menjadikan kota Jakarta sebagai kota yang damai, toleran dan mempersatukan. Anies memberi ruang kepada semua kelompok untuk mendapatkan layanan pemerintah provinsi yang dia pimpin.

Bagi Anies pernyataan tak begitu penting, selama memimpin Jakarta, Anies memberi kenyataan, karena dengan kenyataan itulah manusia akan bisa melihat dan merasakan, sehingga tak ada lagi akal, pikiran dan hati yang mampu berbohong melihat kenyataan.

Menghadirkan kenyataan bagi Anies adalah tugas konstitusi yang harus diwujudkan, kemampuan menghadirkan kenyataan yang membahagiakan bagi semua warga adalah sikap kenegarawanan.

Tugas selesai dijalankan dengan meninggalkan kesan 85 % rakyat Jakarta puas terhadap kepemimpinan Anies. Dan yang lebih membahagiakan bagi oase politik Indonesia, Anies tidak tinggal glanggang colong playu. Setelah usai menunaikan tugas di Jakarta, Anies melaporkan kepada Jokowi, karena Jokowi adalah presiden. Sikap Anies yang terbuka, mampu menekan ruang perbedaan yang selama ini ditampilkan oleh istana, inilah yang mencerminkan Anies adalah sosok negarawan.

Indonesia kedepan dengan segala dinamika dan tantangannya membutuhkan hadirnya pemimpin yang negarawan, bukan pemimpin yang hanya pandai beretorika, saya Indonesia, saya Pancasila.

Semoga di 2024 kita mendapatkan negarawan untuk memimpin Indonesia.

Surabaya, 22 Oktober 2022

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K