Raja Yordania tegaskan penolakan terhadap pemindahan warga Palestina

Raja Yordania tegaskan penolakan terhadap pemindahan warga Palestina
Raja Abdullah II

Raja Abdullah II menyerukan pembangunan kembali Gaza ‘tanpa menggusur warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat’

AMMAN, YordaniaRaja Yordania Abdullah II pada hari Senin menegaskan kembali penolakannya yang tegas terhadap pemindahan warga Palestina.

Pernyataannya disampaikan dalam sebuah pertemuan dengan pensiunan militer di Royal Hashemite Court, menurut sebuah pernyataan.

“Selama 25 tahun, saya telah mengatakan tidak untuk pemindahan, tidak untuk pemukiman kembali, tidak untuk tanah air alternatif,” pengadilan mengutip perkataan raja, mengecam “mereka yang mempertanyakan posisi tegas ini.”

Ia juga menegaskan kembali “pentingnya de-eskalasi di Tepi Barat,” dengan menekankan bahwa “mencapai perdamaian yang adil atas dasar solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk menjamin stabilitas di kawasan tersebut.”

Raja Yordania itu menggarisbawahi bahwa “menjaga kepentingan dan stabilitas Yordania serta melindungi Yordania dan warga Yordania adalah pertimbangan utama,” dan menekankan pentingnya membangun kembali Gaza “tanpa menggusur warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.”

Trump menjamu Raja Yordania Abdullah di Gedung Putih minggu lalu, menegaskan kembali desakannya agar warga Gaza direlokasi dan daerah kantong yang dikuasai AS itu dibangun kembali menjadi kawasan wisata.

Kesepakatan gencatan senjata telah berlaku di Gaza sejak 19 Januari, menghentikan perang genosida Israel yang telah menewaskan hampir 48.300 warga Palestina dan membuat daerah kantong itu hancur.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong itu.

 

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K