Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-240)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-240)
Penulis, Agus Mualif Rohadi berfoto ditengah-tengah Masjid Kubah Batu dan Masjid Qibli, Yerusalem

Oleh : Agus Mualif Rohadi

IX. Nabi Muhammad

Setelah selesai hukuman tersebut, nabi Muhammad kemudian membagi harta, wanita dan anak anak bani Quraidzah. Nabi Muhammad mendapatkan seperlima bagian harta untuk kepentingan kaum muslim. Nabi Muhammad juga mendapat seorang budak wanita yaitu Rayhanah. Untuk pembagian harta bagi kaum muslim sesuai proporsi antara pasukan kavaleri dan invanteri. Kuda para kavaleri juga mendapat jatahnya karena membutuhkan biaya pemeliharaannya. Ini untuk pertama kalinya nabi Muhammad membagikan langsung harta rampasan perang.

Setelah peristiwa tersebut, Sa’ad dibawa kembali ke kemah di halaman masjid untuk di rawat. Namun lukanya sudah tidak dapat disembuhkan. Sa’ad terkadang sadar terkadang pingsan. Nabi Muhammad masih berkesempatan mengangkat kepala Sa’ad untuk di dekapkan di dadanya sambil berkata: “Ya Allah, Sa’ad telah berjuang di jalan-Mu dengan penuh keimanan kepada rasul-Mu, tidak melalaikan satu tugas pun. Terimalah ruhnya di hadirat-Mu dengan sebaik baiknya bersama ruh para hamba-Mu yang salih“. Sa’ad bin Mu’adz mendengar suara nabi Muhammad, dan membuka matanya kemudia berkata: “Kedamaian atasmu, hai Rasulullah. Aku bersaksi, engkau telah menyampaikan risalahmu “. Nabi Muhammad kemudian meletakkan lagi kepala Sa’ad, kemudian pergi ke Masjid.

Ibnu Ishaq berkata dari kisah Mu’adz bin Rifa’i Az-Zuraqa’, malam itu nabi Muhammad kedatangan malaikat Jibril dan bertanya: “ Wahai Muhammad, siapakah jenazah yang membuat pintu-pintu langit dibuka dan Arasy bergetar dibuatnya?”. Nabi Muhammad kemudian berdiri dan melangkah menuju tempat Sa’ad bin Mu’adz. Ternyata dijumpainya Sa’ad telah meninggal. Esoknya nabi Muhammad ikut mengiringi bersama kaum muslim yang membawa jenazah Sa’ad yang orangnya tinggi besar dan gemuk. Namun orang-orang tersebut berkata bahwa jenazah Sa’ad terasa ringan. Nabi Muhammad kemudian berkata “Sesungguhnya Sa’ad bin Muadz dipikul oleh para pemikul selain kalian. Demi Allah para malaikat sangat gembira dengan ruh Sa’ad bin Mu’adz sampai sampai  Arasy bergetar dibuatnya “.

Pada Sa’adz Muadz dimasukkan ke liang lahat, nabi Muhammad kemudian bertasbih yang kemudian diikut takbir kaum muslim lainnya. Mereka kemudian bertanya kepada nabi “Hai Rasulullah, kenapa engkau bertasbih? “. Nabi Muhammad kemudian menjawab: “Sungguh kuburan ini sempit dan menghimpit untuk hamba Allah yang shalih ini, namun Allah melonggarkannya“.

Sedang yang terjadi pada Abu Lubabah, telah enam hari dirinya mengikat badannya di tiang masjid. Ibnu Ishaq dari Yazid bin Abdullah bin Qusait berkisah, istri Lubabah senantiasa datang pada setiap waktu shalat dan usai shalat kemudian mengikat suaminya lagi. Pada saat itu Rasulullah berada di kamar Ummu Salamah. Ketika menjelang subuh, istrinya melihat nabi Muhammad tertawa, kemudian bertanya apa yang membuat suaminya tersebut tertawa, yang dijawab nabi Muhammad bahwa Allah telah menerima taubat Abu Lubabah. Saat itu, belum turun wahyu yang mewajibkan berhijab. Kemudian Ummu Salamah bertanya apakah dirinya boleh mengabarkan hal itu kepada Abu Lubabah, yang diperbolehkan oleh nabi Muhammad.

Baca Juga:

Dengan berdiri di depan pintu kamarnya, Ummu Salamah kemudian berkata: “Wahai Abu Lubabah sambutlah kebahagianmu karena Allah telah menerima taubatmu“. Para sahabat yang ada di masjid tersebut kemudian mengerumuni Abu Lubabah hendak melepaskan ikatannya. Namun Abu Lubabah menolak: “ Tidak, demi Allah, aku tidak suka kalian melakukan hal ini, hingga Rasulullah SAW yang melepaskan ikatanku dengan kedua tangannya“. Nabi Muhammad ketika keluar hendak melaksanakan shalat subuh, terlebih dahulu menghampiri Abu Lubabah kemudian melepaskan ikatannya. Dengan demikian Abu Lubabah merasa yakin bahwa Allah telah menerima taubatnya.

academia.edu ilustrasi dari lukisan, para wanita bani Quraidzah yang di merdekakan oleh bani Nadhir yang kemudian pergi dari Madinah menuju Khaybar.

Beberapa waktu kemudian datang utusan bani Nadhir dan orang dari Najd untuk tujuan membayar pembebasan bagi wanita dan anak anak bani Quraydzah. Namun Rayhanah bin Amr, wanita yang menjadi hak nabi Muhammad tidak termasuk yang dibebaskan. Kedatangan bani Nadhir membebaskaan para wanita ini pada akhirnya menjadi sumber berita hingga ke Bizantium dan Persia, bahwa telah berdiri suatu negeri baru di jazeerah Arabiya, yaitu negeri Madinah. Berita tentang hukuman bagi bani Quraydzah yang hal itu menjadi sebab musnahnya satu suku Yahudi mulai menjadi pembicaraan rakyat di negeri tetangga. Dengan musnahnya bani Quraydzah, nabi Muhammad dan kaum muslim telah menguasai baik secara fisik maupun jiwa kota Madinah.

38. Misi memutus jalur perdagangan Makkah.

Sekitar lima bulan usai perang Khandaq, nabi Muhammad menerima berita bahwa ada kafilah dagang Qurays dengan jumlah orang yang besar pulang dari Syam melewati jalur jalan menyisir laut merah teluk Aqabah. Tidak ada alternatif jalan yang aman bagi kafilah dagang Qurays, sehingga terpaksa berspekalusi dengan sembunyi-sembunyi melalui jalur jalan yang telah dalam pengawasan kaum muslim. Namun rencana kepulangan mereka tetap juga bocor sehingga di dengar kaum muslim.

Belum ada perjanjian apapun antara kaum qurays Makkah dengan nabi Muhammad, sehingga hubungan kedua kota tersebut masih dalam status perang. Zayd bin Haritsah kemudian ditugaskan menghadang kafilah dagang tersebut dengan membawa sekitar seratus orang pasukan infanteri dan tujuh puluh pasukan kavaleri (berkuda). Zayd dan pasukannya akhirnya dapat menemukan kafilah dagang Qurays. Maka terjadilah pertempuran namun tidak berlangsung lama, kafilah dagang tersebut menyerah, kemudian ditawan dan harta dagangannya di rampas. Ada seorang rombongan kafilah Qurays yang dapat lolos dan melarikan dari pertempuran, yaitu Abu al-Ash bin Rabi’ menantu Rasulullah.

Ibnu Ishaq berkisah, meskipun Abu al-Ash lolos dari penawanan, diam-diam dia membuntuti dari jauh perjalanan Zayd dengan pasukan dan para tawanannya. Ketika pasukan tersebut telah masuk Madinah, malam harinya, Abu al-Ash dapat mencari jalan masuk ke Madinah. Ia kemudian dapat menemukan rumah istrinya yaitu Zaynab binti Rasulullah SAW dan meminta perlindungan kepadanya.

Ketika datang waktu shalat subuh, saat nabi Muhammad dan para makmumnya akan bertakbir, tiba tiba Zaynab binti Rasulullah berbicara dari shaf wanita: “ Hai manusia, sesungguhnya aku telah memberikan perlindungan kepada Abu al-Ash“. Setelah usai shalat subuh, nabi Muhammad berkata pada para makmum shalat: “ Wahai manusia, apakah kalian mendengar apa yang aku dengar ? “. Para sahabat menjawab : “ Ya, kami mendengar apa yang engkau dengar “. Rasulullah SAW kemudian bersabda: “ Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, aku tidak mengetahui sedikitpun tentang hal ini hingga aku mendengar apa yang kalian dengar. Sesungguhnya kaum muslimin harus memberi perlindungan kepada orang yang paling lemah diantara mereka“. Dengan perkataan beliau tersebut, maka nabi Muhammad membenarkan putrinya memberikan perlindungan kepada Abu al-Ash. Namun beliau kemudian berkata kepada putrinya: “ Wahai putriku, muliakan dia tetapi jangan sekali sekali dia mendekatimu, karena engkau tidak halal baginya“.

Dengan perlindungan Zaynab yang dibenarkan oleh nabi Muhammad, kemudian kaum muslim termasuk diantaranya Abdullah bin Abu Bakar yang telah merampas harta yang dibawa oleh Abu al-Ash kemudian mengembalikan harta tersebut kepada Abu al-Ash. Harta yang dibawa oleh Abu al-Ash adalah termasuk harta kaumnya yang dititipkan kepadanya.

(bersambung …………)

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K

4 Responses

  1. Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-241) - Berita TerbaruMarch 16, 2023 at 8:29 am

    […] Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-240) […]

  2. ปริ้นสติกเกอร์October 30, 2024 at 10:22 am

    … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-240/ […]

  3. สล็อตเว็บตรงDecember 15, 2024 at 3:00 pm

    … [Trackback]

    […] Information to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-240/ […]

  4. live webcamsDecember 21, 2024 at 11:31 pm

    … [Trackback]

    […] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-240/ […]

Leave a Reply