Tulisan berseri ini diambil dari Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, lihat linknya dibawah tulisan ini.
Novel “Bersujud Ditas Bara” ini merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata, dengan latar belakang Perang Afghanistan tahun 1979- 1989. Pada saat itu, di tingkat global bertarung antara dua super power, Amerika dan sekutunya NATO didukung oleh sejumlah negara Muslim, bertempur melawan Uni Soviet yang didukung Pakta Warsawa. Sementara di medan laga terjadi pertarungan antara Rezim Boneka Afghanistan dukungan Uni Soviet melawan Mujahidin yang didukung oleh Amerika dan sekutunya.
Karya: Muhammad Najib
Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO
SERI-22
Suara azan terdengar dari HP yang diset alarmnya tepat saat waktu Subuh tiba. Imam mengambil HP-nya di meja kecil di samping tempat tidur. Ia menyalakan lampu kamar, sehingga ruangan yang tadinya remang-remang berubah menjadi terang. Ia merundukkan kepala dan badannya ke bawah tempat tidur. Tangannya menggapai sepasang sandal yang terletak di bagian ujung bawah tempat tidurnya. Sambil memasukkan sandal ke kedua kakinya, Ia berdiri membenahi gulungan sarung di atas perutnya, kemudian bergerak ke arah kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya. Imam lalu mengambil air wudhu tanpa mempedulikan dinginnya air pagi itu.
Setelah mengeringkan tubuhnya dengan handuk, Ia mengeluarkan sajadah tipis dari dalam tasnya. Ia mencaricari petunjuk arah kiblat di plafon kamarnya. Ternyata tidak ada sedikitpun tanda-tanda yang dicarinya. Ia kemudian membuka-buka laci, sebagaimana hotel-hotel besar biasanya meletakkan tanda kiblat dalam bentuk anak panah. Ternyata juga tidak ada. Pikirannya kemudian bergerak mengingat-ingat arah matahari terbenam. Tapi kemudian Ia berpikir, kemana wajah kita hadapkan, di sana Allah berada. Ia menggelar sajadahnya menyerong sedikit ke arah Kanan dari perkiraan arah mata hari terbenam.
“Allahu Akbar”, terdengar suara Imam memulai shalat Subuh sambil mengangkat kedua tangannya. Ia memilih surah-surah khusus dalam Al-Quran yang tidak lazim dibaca oleh orang kebanyakan. Mahraz dan tajwidnya terdengar sangat fasih dengan irama yang sederhana tapi terdengar syahdu dan menawan. Ayat-ayat yang cukup panjang itu dibacanya perlahan. Tampak Ia shalat dengan konsentrasi penuh. Seusai salam, Imam tetap duduk di atas sajadahnya. Ia membaca doa-doa dengan pelan sambil menengadahkan tangannya. Seusai berdoa, Ia mengambil Al-Quran kecil yang selalu dibawa kemana saja ia pergi. Ia terus membacanya sampai langit di Timur mulai terang.
Imam mengganti sarung yang dikenakannya dengan celana yang longgar. Ia mulai melompat-lompat di tempat. Kemudian menggerak-gerakkan tangannya ke atas dan ke bawah, memutar ke Kiri dan ke Kanan. Lalu melakukan push-up sehingga otot-otot tangannya tampak menonjol. Setelah keringat membasahi sekujur tubuhnya, Ia mengambil segelas air untuk membasahi tenggorokannya. Ia duduk santai sejenak kemudian mengganti bagian atas pakaiannya yang basah, lalu keluar dari Losmen untuk mencari koran. sebelum kembali ke kamarnya, Ia memesan nasi goreng untuk sarapan pagi.
“Jangan pakai daging, ya! Cukup dengan telur mata sapi saja”, katanya kepada petugas front desk. Ketika sedang membaca koran di kamarnya, terdengar seseorang mengetuk pintu diikuti dengan salam.
“Wa’alaikum salam”, jawab Imam sambil beranjak dari tempat duduknya bergerak ke arah pintu dengan tangan tetap memegang koran. Ia mengintip dengan waspada dari celah jendela yang dibukanya sedikit. Setelah tahu siapa yang datang, baru Ia membuka pintu kamarnya.
“Ahlan wa sahlan”, katanya sambil menjabat tangan Mujahid sembari menempelkan pipi Kiri dan Kanannya secara bergantian ke pipi Mujahid.
“Fadhal…!”, katanya mempersilahkan Mujahid untuk masuk ke kamarnya.
“Ana tidak menduga Antum datang sepagi ini”, katanya sambil menarik kursi ke arah Mujahid. “Kebetulan hari ini agak santai”, Mujahid berbasa basi.
“Sarapan bareng, ya! Kebetulan Ana baru pesan nasi goreng”, Imam menawarkan.
“Syukran…! Ana baru saja selesai sarapan di rumah. Maksud kedatangan Ana ke sini juga untuk menawarkan sarapan, karena kebanyakan hotel di sini juru masaknya non-Muslim, sehingga kehalalannya patut diragukan”, jelas Mujahid
Cover Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store. Ikuti linknya dibawah
“Tapi Ana cuma pesan nasi goreng dengan telur mata sapi tanpa daging”, komentar Imam meyakinkan.
“Tapi Antum perlu tetap waspada, kadang-kadang wajan yang sama digunakan untuk menggoreng apa saja”, jelas Mujahid lagi.
“Insya Allah, nasihat Antum akan Ana perhatikan”.
“Ngomong-ngomong kapan Antum kembali dari Afghan?”, tanya Mujahid.
“Setelah tentara kafir Komunis hengkang dan para Mujahidin memproklamirkan Negara Islam di sana, Ana tidak langsung pulang”.
“Lalu?”, kejar Mujahid dengan nada penasaran.
“Ana ke Pakistan beberapa saat untuk berkumpul dengan teman-teman Mujahidin asal negeri itu. Lalu kami sepakat untuk melanjutkan perjuangan di tempat lain. Ada yang ke Eropa, ada yang ke Amerika, Ana sendiri pergi ke Filipina selatan bersama kawan-kawan asal Moro, kemudian sempat juga tinggal di Thailand Selatan beberapa lama”.
“Apa pertimbangannya memilih daerah itu?”.
“Mereka adalah saudara-saudara terdekat Kita dari sisi agama dan saudara serumpun dari sisi etnis yang masih terjajah. Mereka dipisahkan dari Kita oleh para penjajah. Kita perlu membantu mereka untuk bersatu kembali dengan saudara-saudaranya di Malaysia dan Indonesia.
“Bagaimana dengan kawan-kawan yang pergi ke Amerika dan Eropa?”.
“Mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk menegakkan kalimatullah”, jawab Imam diplomatis mencoba untuk menghindar dari jawaban detail.
“Apakah Antum masih berkomunikasi dengan mereka?”, tanya Mujahid menyelidik.
“Tentu! Bahkan Kami selalu berdiskusi tentang berbagai perkembangan mutakhir yang Kita hadapi masing-masing, lalu saling memberikan saran”.
“Bagaimana cara Antum berkomunikasi?”.
“Melalui internet. Sekarang internet adalah sarana yang sangat efektif dan murah”, jawab Imam meyakinkan.
Baca Juga:
- Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-20): Tamu Tak Diundang
- Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-21): Rekreasi Ke Sanur Dan Kuta
“Ana praktis putus hubungan dengan teman-teman seangkatan sejak kembali ke tanah air”, keluh Mujahid dengan nada menyesal.
Imam tidak merespon penyesalan Mujahid, bahkan dengan nada bersemangat sambil menggeser kursinya untuk mendekatkan tempat duduknya, melanjutkan pembicaraannya, “Sekarang Ana akan beritahu Antum. Motivasi Amerika membantu Kita mengusir Uni Soviet dari Afghanistan bukan semata-mata karena Uni Soviet itu Komunis seperti yang kita bayangkan. Ternyata Amerika juga punya motivasi ekonomi dengan mengincar minyak dan gas yang dimiliki negara-negara Asia Tengah tetangga Afghanistan. Afghanistan menjadi penting karena minyak dan gas yang ada di Asia Tengah hanya mungkin dibawa keluar dan memiliki nilai ekonomis melalui pipa yang melewati Afghanistan kemudian Pakistan. Tanpa dukungan Pemerintah Afghanistan, maka keuntungan besar di depan mata hanya akan menjadi mimpi belaka. Di samping itu, Amerika juga punya ambisi menguasai dunia. Setelah Komunis runtuh, kini negara-negara Islam atau negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim yang tidak mau membebek akan mereka sikat. Kalau Islam sudah kalah maka sasaran berikutnya adalah negaranegara seperti China, Jepang, Korea yang dikelompokkan sebagai negara-negara dengan kategori “Kuning”. Samuel Huntington sangat bagus sekali menggambarkan ambisi Amerika dan sekutu-sekutu Baratnya dalam buku: The Clash of CivilIsyations and Remaking of World Order. Ambisi ini menjadi konkret setelah kelompok Neo Konservatif berkuasa di Amerika.
“Apa itu Neo Konservatif? Ana tak paham maksudnya”, tanya Mujahid.
“Ini kelompok Kristen Fundamentalis. Bagi mereka Perang Salib belum selesai. Kini mereka mengendalikan politik di negeri Paman Sam, sementara bisnis dan media di negeri itu dikuasai kelompok Yahudi. Ada sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa mereka sedang berkoalisi untuk kepentingan yang sama yaitu menghancurkan Islam”, jelas Imam dengan mata berbinar dan tangan gemetar geram.
“Sejauh mana Mereka sudah bergerak?”, tanya Mujahid lagi.
“Apakah Antum tidak tahu bahwa slogan: “Perang Melawan Terorisme” hanyalah topeng untuk menutupi maksud sebenarnya yakni: “Perang Melawan Islam”? Hampir semua negara-negara dengan mayoritas penduduk Islam sudah diletakkan sebagai sasaran. Hanya prioritas dan cara menaklukkannya saja yang berbedabeda. Setelah Afghanistan hancur, sasaran berikutnya Irak. Nanti kalau Irak sudah takluk, maka sasaran beriku bisa Suriah, Iran, Libia, Yaman atau Sudan. Tanda-tanda ke arah sudah tampak jelas”.
“Bagaimana dengan Indonesia? Apakah juga akan menjadi sasaran?”. Imam menarik napas panjang sambil tersenyum dingin.
“Antum harus sadar Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Mereka sangat khawatir dengan setiap perkembangan politik yang terjadi di negeri ini. Apalagi saat ini Kita mempraktikkan demokrasi dalam arti yang sebenarnya. Mereka tidak mau kalau kelompok Islam tampil memegang kendali di negeri ini, karena itu, mereka akan campur tangan dalam berbagai urusan dengan menggunakan segala cara”.
Mujahid tertegun mendengar semua penjelasan Imam. Ia merasa tertinggal jauh dari juniornya itu. Pikirannya terus menerawang. Semangat jihadnya yang lama beku sedikit demi sedikit mulai mencair. Perasaan menyesal, kecewa bercampur dengan marah bergelora dalam benaknya.
“Kita harus melawan!”, tegas Imam memecah lamunannya.
“Kita harus bisa mengambil pelajaran dari Afghanistan”, serunya dengan nada pelan tapi tegas.
Tanpa memberikan kesempatan Mujahid berbicara, Ia terus melanjutkan.
“Tadinya mereka berharap bisa bekerja sama dengan Pemerintahan Mujahidin. Ternyata mereka gagal. Lalu melalui Pemerintah Pakistan dan Saudi Arabia, Amerika membesarkan Taliban. Setelah itu, mereka mendorong dan mendukung Taliban untuk mengambil kekuasaan. Ternyata setelah berkuasa, Taliban lebih sulit lagi dikendalikan. Karena itu kemudian Taliban juga dihancurkan”.
Tanpa mereka sadari matahari telah meninggi. Hari-hari berikutnya Mujahid sering datang ke Losmen itu, untuk berdiskusi atau berkonsultasi mengenai masalah-masalah mutakhir yang tidak Ia pahami. Sementara Imam yang membawa komputer jinjing terus berkomunikasi lewat internet dengan kawan-kawannya di berbagai tempat.
(Bersambung…..)
EDITOR: REYNA
Bagi yang berminat dengan karya-karya novel Dr Muhammad Najib dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, melalui link dibawah ini:
Judul Novel: Di Beranda Istana Alhambra https://play.google.com/store/books/details?id=IpOhEAAAQBAJ Judul Novel: Safari https://play.google.com/store/books/details?id=LpShEAAAQBAJ Judul Novel: Bersujud Diatas Bara https://play.google.com/store/books/details?id=WJShEAAAQBAJ
Related Posts

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 3) – Penjajahan Tanpa Senjata

Novel “Imperium Tiga Samudra” (Seri 2) – Langit di Atas Guam

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik

Api di Ujung Agustus (Seri 34) – Gelombang Balik

Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana

Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata

Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi

Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi

Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana

Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja




https://prowly.com/magazine/best-press-release-websites-/September 19, 2023 at 2:31 am
… [Trackback]
[…] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
chiappa rhino armNovember 14, 2023 at 8:26 pm
… [Trackback]
[…] Find More here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
urlDecember 5, 2023 at 9:51 pm
… [Trackback]
[…] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
สล็อตวอเลทFebruary 16, 2024 at 7:07 am
… [Trackback]
[…] Info to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
Learn More HereJune 4, 2024 at 6:50 am
… [Trackback]
[…] Find More Information here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
Buy Gelato #33 Online In China,June 5, 2024 at 11:23 pm
… [Trackback]
[…] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
sex childrenJune 15, 2024 at 11:41 am
… [Trackback]
[…] There you will find 83229 more Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
ยาเพิ่มขนาดชายJuly 5, 2024 at 6:41 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
86kubJuly 23, 2024 at 7:50 am
… [Trackback]
[…] Here you will find 92740 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
เด็กหลอดแก้วAugust 16, 2024 at 12:11 pm
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
สมัคร แทงบอล lsm99 ดีกว่าเว็บอื่นยังไง ?September 6, 2024 at 5:42 am
… [Trackback]
[…] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
ตู้เชื่อมOctober 5, 2024 at 7:52 pm
… [Trackback]
[…] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
once human cheatsOctober 13, 2024 at 6:09 pm
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
PG Slot ค่ายสล็อต แตกง่ายอันดับ 1October 22, 2024 at 6:13 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
โปรโมชั่นNovember 17, 2024 at 2:48 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
บับเบิ้ลNovember 22, 2024 at 1:22 am
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
ไม้พื้นNovember 26, 2024 at 3:23 pm
… [Trackback]
[…] There you can find 63963 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
F1 shakesDecember 4, 2024 at 1:11 pm
… [Trackback]
[…] Info to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]
pgslotJanuary 25, 2025 at 3:23 am
… [Trackback]
[…] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-22-perjuangan-belum-selesai/ […]