ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA–Kondisi kesehatan Ibu Hamil kembali menjadi sorotan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Menyusul temuan fakta, bahwa 2 dari 5 ibu hamil dan 1 dari 2 ibu menyusui kekurangan asupan air minum yang berkualitas.
Temuan tersebut terungkap dalam Konferensi Obstetri dan Ginekologi yang diselenggarakan oleh Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Minggu kemarin.
Menurut LaNyalla, kualitas generasi masa depan sangat ditentukan sejak dalam kandungan hingga proses kelahiran dan pemberian ASI yang baik oleh ibu. Karena itu, LaNyalla meminta Menteri Kesehatan memperhatikan hal ini.
“Kebutuhan cairan, khususnya air minum yang cukup, bagi ibu di masa kehamilan dan saat menyusui sangat tinggi. Dalam kondisi ini tidak boleh kekurangan cairan guna menunjang masa kehamilan yang sehat serta kualitas dan kuantitas ASI,” kata LaNyalla, Senin (20/9/2021).
Ibu menyusui yang kekurangan cairan mempengaruhi kuantitas dan kualitas ASI. Sedangkan pada ibu hamil, kekurangan asupan cairan berpotensi masalah dalam kelahiran, seperti prematur, berat badan bayi yang rendah dan bahkan cacat bawaan.
“Masalah minum air yang cukup bagi ibu hamil dan menyusui seperti masalah kecil, namun dampaknya sangat besar bagi bayi dan masa depan bangsa. Makanya hal ini harus menjadi perhatian dan keseriusan bersama karena berkaitan dengan generasi penerus,” lanjut LaNyalla.
Karena krusialnya kebutuhan air itu, LaNyalla mengimbau kepada para kader-kader di Posyandu untuk selalu menganjurkan minum air yang cukup kepada para ibu hamil dan menyusui.
“Kader-kader posyandu, bidan atau tenaga kesehatan lainnya harus bisa mengajak ibu-ibu hamil dan menyusui untuk selalu meningkatkan pengetahuan. Terutama agar tidak menyepelekan mengenai pemenuhan air minum ini,” ucap Senator asal Jawa Timur itu.
Berdasarkan Permenkes RI Nomor 28 Tahun 2019 dan rekomendasi POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) dianjurkan bagi ibu hamil mengonsumsi 8-10 gelas per hari dan 10-12 gelas perhari bagi ibu menyusui.
“Bayi yang dilahirkan sehat dan bertumbuh kembang dengan baik bukan saja merupakan kebanggaan dan kebahagiaan orangtua. Tetapi juga merupakan modal besar bagi bangsa dengan terciptanya generasi berkualitas di era tantangan masa depan yang semakin kompetitif,” tuturnya. (*)
EDITOR : REYNA
Related Posts

Sikap Arogan Ketua Tim Reformasi Polri Justru Tak Hendak Mendengarkan Suara Rakyar

Sutoyo Abadi: Memusingkan

Tantangan Transformasi Prabowo

Kementerian PKP Tertinggi Prestasi Penyerapan Anggaran dari Seluruh Mitra Komisi V

Kejati Sumut Sita Rp150 Miliar dari Kasus Korupsi Penjualan Aset PTPN I: Babak Baru Pengungkapan Skandal Pertanahan 8.077 Hektare

Dipimpin Pramono Anung Jakarta Makin Aman dan Nyaman, Ketua Umum APKLI-P: Grand Opening WARKOBI Januari 2026 Diresmikan Gubernur DKI

Refly Harun Dan RRT Walkout saat Audiensi Dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri

Subuh, Kolaborasi, Kepedulian, dan Keberkahan

Dukung Revisi PP 50/2022, Ketua Umum APKLI-P: Praktek Tax Planing PPH 0,5% UMKM Puluhan Tahun Dibiarkan

LPG, LNG, CNG dan Kompor Induksi, Solusi Emak Emak Swasembada Energi Di Dapur



No Responses