JAKARTA — Dinamika dalam internal Nahdlatul Ulama (NU) memanas setelah beredarnya risalah Rapat Harian Syuriah PBNU yang mendesak Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), untuk mundur dalam waktu tiga hari. Namun, Gus Yahya menegaskan bahwa dia tidak akan mundur, dan bertekad menyelesaikan masa jabatan lima tahunnya sesuai mandat Muktamar ke-34.
Akar Perselisihan: Tuduhan Pelanggaran Nilai dan Tata Kelola
Risalah rapat Syuriah yang beredar menyebut tiga poin utama penyebab desakan pengunduran diri:
Undangan narasumber yang dikaitkan dengan jaringan Zionisme internasional dalam program Akademi Kepemimpinan Nasional NU (AKN NU), yang dianggap bertentangan dengan nilai Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.
Indikasi buruknya tata kelola keuangan di PBNU, yang menurut Syuriah menyalahi hukum syariah, aturan internal NU, dan regulasi organisasi.
Akurat
Kekhawatiran bahwa langkah-langkah itu “mencemarkan nama baik NU” dan bisa membahayakan institusi NU sebagai badan hukum perkumpulan.
Risalah itu ditandatangani oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, dan menyatakan bahwa jika dalam tiga hari Gus Yahya tidak mundur, maka Syuriah akan memberhentikannya.
Sikap Tegas Gus Yahya: Amanah Muktamar dan Keteguhan Organisasi
Menanggapi desakan tersebut, Gus Yahya menyatakan bahwa dirinya mendapat mandat lima tahun dari Muktamar ke-34 NU dan berkomitmen untuk menyelesaikannya. Ia menyebut bahwa keputusan Rapat Harian Syuriah yang ingin memberhentikannya adalah tidak sah, karena menurutnya Syuriah tidak memiliki kewenangan untuk mencopot Ketua Umum secara sepihak.
Dalam pertemuan dengan beberapa kiai sepuh dan pengurus NU, ia juga mengklaim bahwa banyak pihak dari Syuriah “menyesali” keputusan awal meminta pengunduran dirinya, setelah mendapat penjelasan utuh darinya.
Dukungan dan Risiko Organisasi
Keputusan Syuriah untuk meminta mundur Gus Yahya ternyata mendapat dukungan luas.
Kritik dari Syuriah mengangkat isu sangat fundamental: bukan hanya soal kepemimpinan, tetapi juga nilai ideologis dan tata kelola organisasi PBNU.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyerukan agar seluruh warga NU tetap tenang. Ia menegaskan, dinamika ini adalah bagian dari mekanisme organisasi dan harus diselesaikan dengan adab serta musyawarah.
Implikasi dan Pertanyaan Strategis
Integritas Ideologis: Jika tuduhan undangan narasumber pro-Zionisme benar, ini bisa menjadi preseden bahaya bagi wibawa ideologis NU. Bagaimana Gus Yahya akan merestorasi kepercayaan ulama dan pengurus Syuriah?
Tata Kelola Keuangan: Isu keuangan ini tak bisa dilewatkan. PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya harus menunjukkan transparansi penuh agar tuduhan pelanggaran syariah dan regulasi organisasi tidak menjadi beban jangka panjang.
Kepemimpinan Organisasi: Ketegasan Gus Yahya untuk tetap menjabat bisa memperkuat legitimasi jika dikelola dengan baik, tetapi jika konflik berlarut-larut bisa menyebabkan friksi struktural dalam organisasi.
Gus Yahya memilih jalur tegas — dia tidak mundur meski mendapat desakan dari Syuriah. Selanjutnya, bagaimana ia mengatasi tantangan ideologis dan manajerial ini akan menjadi ujian besar kepemimpinannya di PBNU. Konflik ini bukan sekadar perseteruan internal; ia berpotensi membentuk arah strategi organisasi NU dalam jangka panjang.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gerakan menghukum Jokowi dan para penjahat negeri semakin masif

Anton Permana: Membaca Ulang Geopolitik Indonesia di Tengah Pergeseran Kekuatan Dunia

Faizal Assegaf: Saya usulkan mediasi agar gugurkan status tersangka Roy cs

Lapoan PBB: Jakarta, ibu kota terpadat di dunia dengan 42 juta penduduk

Delegasi konferensi perubahan iklim PBB mencapai kesepakatan di menit-menit terakhir, tetapi hasilnya masih jauh dari harapan.

Swasembada Energi Presiden Prabowo Bagi Emak Emak Berdaulat Di Dapur

Desak Kejagung dan Polri Tangkap Importir Thrifting dan Pejabat Terlibat, Ketua Umum APKLI-P: Gurita Puluhan Tahun Laksana Kanker Stadium IV

Maklumat Yogyakarta: Menolak Munculnya Gagasan Amandemen ke 5 UUD NRI 1945

Dua Jalan ke Israel: Gus Dur di Jalur Merpati, Yahya Staquf Meniti Sayap Elang

Perlawanan Secara Terbuka



No Responses