Oleh: Jonru Ginting
Mari bayangkan dua klub sepakbola. Sebut saja klub A dan klub B. Masing-masing klub tentu punya fans fanatik. Punya yel-yel unik. Punya kaos unik. Dan seterusnya.
Suatu hari, seorang pencinta klub A (sebut saja namanya Mukidi), datang ke markas klub B. Dia berteriak pakai yel-yel klub B. Dia pakai kaos B. Pokoknya dia berbaur seolah-olah dia adalah bagian dari Klub B.
Jika kamu adalah penggemar klub B, bagaimana pendapat kamu mengenai si Mukidi?
Tentu kamu akan berpikir bahwa demikian mindernya si Mukidi terhadap klubnya sendiri. Atau kamu mungkin berpikir bahwa si Mukidi sedang mengkhianati klubnya sendiri.
Kamu pun akan meremehkan klub A, dan makin bangga pada klub B. Kamu juga akan memandang rendah terhadap si Mukidi.
Lantas kenapa si Mukidi mau menyanyikan yel-yel Klub B, bahkan pakai baju klub B?
Penyebab utamanya adalah karena si Mukidi bermental penghianat, dan gampang ditaklukkan dengan harta. Sebab bisa saja, ada orang dari klub B yang menyuruh dia melakukan aksi seperti itu.
Artinya: Orang-orang dari klub B akan menganggap bahwa si Mukidi ini tidak punya harga diri dan gampang disetir. “Yuk, kita jadikan dia sebagai boneka kita saja, untuk melawan klub A.”
Hikmah dari cerita di atas: Toleransi yang kebablasan hanya akan merugikan dirimu sendiri, hanya akan merendahkan derajat dirimu dan kelompokmu.
Berbeda halnya jika si Mukidi datang ke markas klub B pakai kaos klub A. Dan saat yel-yel Klub B diteriakkan, dia tidak ikut berteriak. Karena dia bangga dengan yel-yel klub A. Dia hadir di maskas Klub B hanya sebagai tamu, bukan untuk pindah klub.
Jika si Yahud melakukan itu, maka orang-orang dari Klub B akan menghargainya sebagai orang yang teguh pada prinsipnya, dan loyal pada kelompoknya.
Toleransi yang benar dan proporsional akan membuat kedua pihak saling menghargai. Toleransi yang kebablasan akan membuatmu TERLIHAT TOLOL.
ALIAS TOLOLRANSI
Berdasarkan pengalaman, orang-orang yang TOLOLRANSI itu aslinya justru tidak toleran. Buktinya, mereka suka mempersekusi suatu golongan hanya karena beda pendapat, beda aliran, bahkan beda pendapatan.
Ya, ada faktor iri dengki juga biasanya.
Berdasarkan pengalaman, orang-orang yang TOLOLRANSI ITU aslinya mata duitan alias gampang ditaklukkan dengan bayaran tertentu. Mereka mau ikut-ikutan gaya kelompok lain, kemungkinan besar karena ada bayarannya.
Jadi jangan mudah terkecoh jika ada orang yang teriak-teriak toleransi, padalah aslinya dia TOLOLRANSI.
Islam adalah agama yang memiliki konsep TOLERANSI yang sangat bagus. Jadi mengajarkan umat Islam bertoleransi itu sama seperti mengajari ikan berenang.
BACA JUGA :
Terkuak, Komnas HAM sebut ada “rumah yang dijadikan tempat kejadian” dalam pembunuhan 6 laskar FPI
Jakarta, 25 Desember 2020
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri

Cinta, Kuasa, dan Kejatuhan: Kisah Gelap Yang Menyapu Ponorogo



free chatNovember 21, 2024 at 11:31 am
… [Trackback]
[…] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/jonru-ginting-tololransi/ […]
free tokensDecember 28, 2024 at 8:35 pm
… [Trackback]
[…] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/jonru-ginting-tololransi/ […]
check my blogJanuary 5, 2025 at 5:58 am
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/jonru-ginting-tololransi/ […]
webcam tokensJanuary 10, 2025 at 9:50 pm
… [Trackback]
[…] Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/jonru-ginting-tololransi/ […]