Hadapi Perang Asia Pasifik : Pasukan Amerika Sudah Siap Ada di Indonesia Untuk Latihan Bersama Dengan TNI

ZONASATUNEWS.COM–Kanjeng Senopati (KS) Pengurus Kontra Intelijen Indonesia dalam tulisan yang beredar di medsos, menyebut telah melakukan kontak konfirmasi dengan Komandan tertinggi Panglima Divisi Infantri dan pihak terkait di Mabes TNI menyangkut foto-foto yang beredar masuknya tentara-tentara Amerika beserta alutsista dan alat-alat tempur pasukan Amerika.

Dikatakan oleh pihak TNI, “Memang kita akan latihan bersama dengan pasukan tentara dari Amerika Mas didaerah Baturaja. Biasa latihan bersama Mas KS, ini sekarang baru persiapan tahapan gunakan alutsista..”

“Ini di pelabuhan di sumatera Mas.. Kemarin pasukan AS alutsista kita sandarkan di Jakarta tapi karena bolak balik butuh biaya lebih besar..” “Makanya alternatifkan dipelabuhan di sekitar Sumatera..”

“Latma (latihan bersama) ini akan digelar Tanggal 1 Agustus hingga 14 Agustus 2021 di tiga daerah latihan tempur Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Amborawang Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dan Makalisung Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara,” katanya.

Menurut KS, rencana ada negara yang tergabung didalamnya seperti negara Australia, Thailand dan India, kata KS dalam konfirmasinya lewat WA.

Prokes ketat untuk tentara AS yang akan melakukan Latuhan Bersama

Menurut KS sebagai pengamat militer, ini merupakan latihan bersama TERBESAR dalam sejarah kerja sama antara TNI AD dengan tentara AD Amerika Serikat, ditengah-tengah politik pemerintah Indonesia yang sekarang ini lebih condong “ke kiri” dan ngeblok ke China, kok bisa?

Iya bisa saja, kata KS, karena saya memandang secara perspektif sistem pertahanan negara Indonesia yang sebenarnya masih menganut Two Lines Of Government Power, pada dualisme kekuasaan tapi secara hident atau diam-diam.

“Dimana kita diajarkan pemerintah ada dua, yaitu pemerintah sipil dan pemerintah militer,” katanya.

Pemerintah sipil yang terdiri dari pimpinan negara (presiden), para kabinetnya dan jajaran birokrasinya. Dan pemerintahan militer yang terdiri dari pimpinan TNI, kepala divisi, Panglima Daerah militer dan jajarannya.

“Jadi bukan hal yang mustahil walaupun pihak presiden dan oligarkinya diam-diam menentang dan menolak kedatangan masuknya tentara Amerika tapi pihak pimpinan militer justeru memberikan restu dan kerja sama dengan tentara Amerika. Semua berawal dari loby geopolitik Menteri Pertahanan sebagai pucuk komando birokrasi militer,” jelas KS.

Latma (Latihan Bersama) antara TNI dan tentara Amerika akan berlangsung selama dua minggu. Masalahnya yang akan dikuatirkan oleh oligarki dan Cina para pasukan AS ini setelah latihan Latma apakah langsung go home ke negaranya atau tidak. Atau mungkin Latma ini sebagai skenario AS dalam memasukkan tentara dan alutsistanya bertahap ke wilayah Indonesia dalam persiapan menghadapi tentara Cina, tentu bisa saja dan wajar-wajar saja dong.

“Artinya kita bersiap-siap saja bila akan meletusnya perang Asia Pasifik di wilayah Indonesia dimana Indonesia sebagai pusat War Central Asia Fasifik,” papar KS.

EDITOR : SETYANEGARA

Related Posts