Catetan Babe Ridwan Saidi (8): Lukisan Goa Bangka, Sisi Pandang Kosmis

Oleh : Ridwan Saidi, Budayawan

Manusia menurut Bernard Grunn, 1984, keluar goa 9000 tahun lalu. Ketika era cave life, kalau di Indonesia, banyak goa berubah jadi gallery dengan penuhnya dinding goa dengan lukisan, a,l goa Bangka di pulau Bangka.

1. Photo lukisan goa Bangka dalam visualisasi modern. Photo di bawah.

2. Pola ragam hias ini sebuah unicum dari sejumlah goa2 Andunisi.

3. Ujung lengan dan Telapak tangan 5 jari . Ini hadap depan telapak tangan kiri.

4. Jempol dan telunjuk membentuk U, segmen circle. Simbol mewadahi enerji langit

5. Tiga jari: kanan ke kiri: kelingking, jari manis, dan jari tengah dlm posisi lorg, kemiringan 95 darjah. Simbol ta’at.

6. Garis patah telungkup di atas jempol dan telunjuk, simbolkan langit.

Foto Goa Bangka (Dok Ridwan Saidi)

Orang era cave live saja sudah seideal itu berpikirnya: menggapai langit. Orang sekarang baru sampai pada tingkat memindahkan patung dan threshold 0%. Ancur pan?

Melalui mural di dinding goa, generasi cave live mengajarkan kita tentang ikhtiar, usaha. Berusahalah setinggi dimensi kosmologi langit walau dinding langit tak dapat digapai.

Dalam konteks waktu kekinian, pemikiran ini tidak luar biasa, tetapi menjadi sangat luar biasa karena keluar dari kepala insan yang hidup puluhan ribu tahun lalu dan diucapkan dalam komposisi garis dan bentuk yang serasi. (RSaidi)

EDITOR : REYNA

Related Posts