Mengunjungi Casa Asia, Berbagi Visi Masa Depan Asia

ZONASATUNEWS.COM, BARCELONA – Casa Asia merupakan instrumen diplomasi Spanyol yang menggunakan isu-isu kebudayaan. Casa Asia arti harfiahnya Rumah Asia.

Menurut Dubes Indonesia untuk Spanyol dan UNWTO, Dr Muhammad Najib, gagasan Casa Asia mulai muncul di kerajaan Spanyol,  karena Spanyol menyadari masa depan dunia berada di kawasan Asia.

Dubes Muhammad Najib berdiskusi dengan Direktur Jenderal Casa Asia Javier Parrondo Babarro

Asia Pasifik, atau Indo Pasifik sudah membuktikan. Baik kegiatan ekonomi, politik, maupun kegiatan lainnya, muncul dari kawasan yang dikenal dengan nama Indo Pacifik ini.

“Karena itulah saya mengembangkan isu-isu kebudayaan, peradaban, disamping gagasan-gagasan yang terkait dengan kepentingan Indonesia di kawasan global, khsusnya Uni Eropa, dan lebih khsus lagi Spanyol. Untuk itulah saya mengunjungi Casa Asia,” kata Dubes Muammad Najib.

Dubes Najib diterima Direktur Jenderal Casa Asia yang baru bernama Javier Parrondo Babarro. Javier sebelumnya seorang Dubes. Jabatan Direktur Jenderal Casa Asia cukup bergengsi, dan dijabat oleh pejabat Kementerian Luar Negeri setingkat dengan Duta Besar.

Javier Parrondo Babarro, Director Genderal Casa Asia

Dalam pembicaraan yang sangat akrab, Dubes Najib mengatakan menyetujui beberapa kesepakatan diantaranya, diskusi mengenalkan Indonesia dan kalangan Perguruan Tinggi di Indonesia, juga direktur pusat-pusat studi di beberapa wilayah di Indonesia.

Selain itu Dubes juga menawarkan kerjasama untuk mempublikasikan novel karyanya yang berjudul “Di Beranda Istana Alhambra”, yang kini pembaca regulernya secara online hampir 7000, dan dalam waktu dekat akan dipublis sebagai sebuah buku novel dengan katagori fiksi.

Dubes Muhammad Najib memberikan buku karyanya kepada Direktur Jenderal Casa Asia Javier Parrondo Babarro

Novel ini berpijak pada latar belakang sejarah Islam di Spanyol. Juga berbicara tentang politik, disamping berbicara tentang human interest, tentang tourism, dan hal-hal yang bisa mendekatkan kedua bangsa yang berbeda benua, berbeda agama, berbeda etnis, berbeda budaya.

“Itu pembicaraan saya dengan Mr Javier, gayung bersambut. Nah apalagi novel ini secara bertahap sudah diterjemahkan kedalam bahasa Spanyol. Saya berharap kerjasama KBRI Madrid dengan Casa Spanyol, yang memiliki kantor perwakilannya di Madrid, bisa meningkatkan hubungan kerjasama antar kedua bangsa dan kedua negara. Dan tentu agar memberikan manfaat, dalam jangka pendek, maupun jangka panjang untuk kemajuan bersama,” uangkap Dubes Najib.

Related Posts