ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Sekitar 20.000 kuota Guru PPG (Pendidikan Profesi Guru) dibawah Kementrian Agama telah diumumkan melalui Simpatika Kemenag, beberapa hari lalu.
Bila diperhatikan, kuota sebanyak itu hanya dialokasikan untuk Guru Mata Pelajaran Agama dan Guru Kelas MI/RA saja.
Tapi anehnya, Guru Mata Pelajaran Umum (Mapel Umum) tidak ada yang terpilih sama sekali. Seperti guru IPA, IPS, Matematika, Bahsa Indonesia, Bahasa Inggris, PJOK, dan sebagainya.
Tentu saja ini mengecewakan para guru Mapel Umum. Mengapa?
Mereka punya hak yang sama. Telah memenuhi syarat, lolos seleksi Pre Tes 2018-2019, dan telah mengisi Pakta Integritas.
Namun, ternyata keputusannya tidak adil. Karena hanya mengambil dari Guru Mapel Agama saja. Sementara Guru Mapel Umum tidak ada yang diambil.Sungguh tidak adil, dan ini yang memicu kekecewaan.
Harapan Palsu
Ani Ahmidawati, salah satu Guru Mapel Umum memberi masukan, kalau jelas tidak masuk kuota semestinya tidak perlu diminta unggah Pakta Integritas.
“Karena berkas tersebut berisi kesediaan ditempatkan di LPTK manapun. Dan itu sudah sangat memberikan harapan bagi kami,” ungkap Ani yang tergabung dalam Group PPG di kanal Facebook.
Lebih lanjut Ani mempertanyakan,”Bukankah jumlah calon peserta sudah bisa diperhitungkan mana yang masuk kuota atau belum?” Biar tidak ada yang merasa “diberi harapan palsu” di setiap tahun.Mohon maaf jika ada salah kata,” tegas Ani.
Serahkan aja ke Kemendikbud
Ada usulan menarik dari Rizal Antoni, guru Mapel Umum yang tergabung juga dalam Group Info PPG Kemenag.
“Apakah Kemenag lebih fokus mengelola PPG Mapel Agama,PAI, Bahasa Arab, dan GK RA dan MI. Andai memang seperti itu serahkan saja pengelolaan PPG Guru Mapel Umum ke Basis Data Kemendikbud (Dapoik). Seperti guru PAI di Sekolah (umum) yang pengelolaan PPG diserahkan ke Kemenag (Siaga Pendis),” kata Rizal.
Rizal memberkan alasan, “Soalnya Pelaksanaan PPG Mapel Umum kan dihandel oleh LPTK Universitas Umum yang notabene berada dibawah naungan Kemendikbud.”
Penulis : Setyanegara
Editor: Reyna
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Pertemuan “Rahasia” di PTIK (Bagian 2): Guncangan di Ruang Reformasi dan Bayang-Bayang Operasi Garis Dalam

Pertemuan “Rahasia” di PTIK (Bagian 1) : Walkout, Ketegangan, dan Polemik Komisi Reformasi Polri

Sikap Arogan Ketua Tim Reformasi Polri Justru Tak Hendak Mendengarkan Suara Rakyar

Sutoyo Abadi: Memusingkan

Tantangan Transformasi Prabowo

Kementerian PKP Tertinggi Prestasi Penyerapan Anggaran dari Seluruh Mitra Komisi V

Kejati Sumut Sita Rp150 Miliar dari Kasus Korupsi Penjualan Aset PTPN I: Babak Baru Pengungkapan Skandal Pertanahan 8.077 Hektare

Dipimpin Pramono Anung Jakarta Makin Aman dan Nyaman, Ketua Umum APKLI-P: Grand Opening WARKOBI Januari 2026 Diresmikan Gubernur DKI

Refly Harun Dan RRT Walkout saat Audiensi Dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri









เว็บดูผลการแข่งขัน พร้อมกับการ วิเคราะห์บอล ที่แม่น ที่สุดFebruary 9, 2025 at 9:58 am
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/nasional/tak-masuk-kuota-ppg-guru-madrasah-mapel-umum-kemenag-hanya-kasih-harapan-palsu/ […]