CABE, Catetan Babe (216): From Ukraine With love

Oleh: Ridwan Saidi

(Sejarawan, Budayawan, Politisi Senior)

Photo wanita Ukraine, volunteer

Tempo.co (26/3/ 2022) mewartakan keterangan Kementerian Pertahanan Rusia bahwa Rusia menganggap perang fase I ke Ukraine selesai, dan mereka focus di kawasan perbatasan di daerah yang bernama Donbass yang katanya dikuasai separatis.

Keterangan Kemenhan Rusia didahului dengan pertukaran tawanan perang sebelumnya.
Ini adalah gencatan senjata sepihak dari Rusia. Selama lebih sebulan mereka gempur habis-habisan kota-kota di Ukraine tanpa mampu menguasainya.

Maka berduyun-duyun datang voluntees dari negara-negara Barat. 1500 rudal anti pesawat dari Jerman pun telah tiba di Ukraine (cnninfonesia.com 27/3).

BACA JUGA: CABE, Catetan Babe (215): Cipayung Plus Kalau Manggut Hati-hati, Konflik Global Depan Mata

Beberapa volunteers mengatakan kedatangan mereka ke Ukraine ongkos sendiri. Tujuan berperang dengan Rusia? For fun. Kami enjoy perang dengan Rusia, U know. Ampun, tentara Rusia dianggap apa?

Rusia akan menerima serangan balik. Putin tak bisa berbuat semaunya. The West lazimnya sebelum hajar negara yang dianggap musuh omong dulu dengan mereka.

Presiden France Macron telah bertemu Putin di Morkow (youtube.com 27/3).
Dapat dimengerti kenapa Menhan Rusia di-omel2i Putin. Ini sebabkan Menhan kena serangan jantung (cnnindonesia.com 27/3).

Memang sekarang lagi musim Kepala Negara ada yang suka omel-omeli menterinya. Hal yang tak lazim ini dalam adat Betawi disebut ngebekasin. Orang yang mau meninggal dunia biasa berucap atau berlaku yang tak lazim. Kadang-kadang suka manjat-manjat, apa saja dipanjat.

Kemenhan Rusia mengatakan alasan menghentikan perang dengan Ukraine karena kekuatan Ukraine sudah lemah. Ini tak perlu dibahas, namanya juga omongan orang kéok.

BACA JUGA: CABE, Catetan Babe (214): G-20 atau G-19?

Yang Rusia tak dapat menghindar harus bayar ganti rugi akibat serangan yang mereka lakukan lebih sebulan ke Ukraine. Rusia juga menghadapi sanksi lain karena tak nenaati resolusi PBB tentang penghentian perang.

Putin sendiri harus menghadapi sidang International Crimanal Court karena dia didakwa penjahat perang. Artinya pas Putin keluar wilayah Rusia dia akan di-gép International Police.

Karena itu dapat dipahami keterangan Dubes Rusia di Jakarta yang tak tuntas menanggapi rencana undangan Indonesia untuk Putin berhadir di KTT G-20 November mendatang di Bali.

Mestinya pihak Indonesia mengindahkan seruan Presiden Joe Biden agar Indonesia tidak berpihak. Mestinya juga Indonesia tanggapi RRC yang kelojotan karena TNI dan US Army akan latihan bersana di area Indo Pacific.

Pepatah kuno bilang diam itu emas tapi dalam diplomasi Internasional diam tidak dimungkinkan. Kata anak-anak pengajian kalau diam melulu bisa-anak disangka ijma’ sukuti, setuju dengan cara diam. Just speak out, men. Ojo meneng wae.

BACA JUGA : CABE, Catetan Babe (213): The Lady Who Knew Too Much

Indonesia harus merapihkan polugrinya karena perubahan konstelasi kekuatan politik dunia akibat serangan Rusia ke Ukraine. Dunia menuju kekuatan yang monopolar.

Perang di Ukraine membuktikan Rusia bukan super power seperti diidam-idamkan RRC ketika perang bermula. Perubahan dunia patut kita syukuri.

Maka latihan bersama TNI dan US Army di area Indo Pacific harus disambut dengan rasa bangga. (RSaidi)

EDITOR: REYNA

Related Posts