ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat politik dari KedaiKOPI Hendri Satrio (Hensat) mengkritik pemerintah terkait skema pembiayaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan skema Public-Private-People Participation (PPPP/4P) atau urun dana. Dia mempertanyakan apakah tidak ada uang untuk pembangunan IKN.
“Itu menunjukkan emang nggak ada uangnya untuk IKN. Kan kalau ada nggak perlu panik kan? Ini tuh udah panik,” ujar Hendri dalam diskusi Total Politik bertajuk ‘Antara GP Mandalika dan Formula E, Adu Politik Mercusuar?’ di Jakarta Pusat, Minggu (27/3/2022).
Selain itu, Hendri juga mengkritisi sikap pemerintah karena belum terbuka mengenai sumber-sumber pendanaan IKN kepada publik. Dia juga meminta agar pemerintah perlu terbuka terkait sumber dana tersebut.
“Selama ini yang diomongin itu ada dana investor dari swasta, ada mau evaluasi aset negara untuk dijual, itu kan berarti sebuah rencana kosong aja,” kata Hendri.
“Sekarang pemerintah harus tanggung jawab. Per hari ini yang dimiliki pemerintah untuk IKN itu berapa, itu kan belum pernah dijelaskan,” sambungnya.
Dia juga menilai bahwa rencana pemindahan IKN hanyalah ego pemerintah belaka untuk membuat ‘peninggalan besar’ kepada pemerintahan selanjutnya. Dia kembali lagi menyinggung soal pendanaan.
“Seperti kepongahan pemerintah aja, kepongahan penguasa pokoknya ‘gue pengen pindah’. Uangnya dari mana, ya nanti aja. Sekarang udah ketahuan nggak ada, ya bantuin kita dong, patungan dong,” ungkap Hendri.
Diberitakan sebelumnya, tim komunikasi IKN Nusantara menjelaskan terkait isu pembangunan Ibu Kota melalui urun dana atau crowd funding. Pembangunan IKN Nusantara dapat dilakukan melakukan sejumlah cara secara sah, termasuk urun dana.
“Pendanaan untuk persiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara, serta penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara bersumber dari: APBN dan/atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” kata jubir IKN Nusantara Sidik Pramono dalam keterangannya, Jumat (25/3).
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Pertemuan “Rahasia” di PTIK (Bagian 2): Guncangan di Ruang Reformasi dan Bayang-Bayang Operasi Garis Dalam

Pertemuan “Rahasia” di PTIK (Bagian 1) : Walkout, Ketegangan, dan Polemik Komisi Reformasi Polri

Sikap Arogan Ketua Tim Reformasi Polri Justru Tak Hendak Mendengarkan Suara Rakyar

Sutoyo Abadi: Memusingkan

Tantangan Transformasi Prabowo

Kementerian PKP Tertinggi Prestasi Penyerapan Anggaran dari Seluruh Mitra Komisi V

Kejati Sumut Sita Rp150 Miliar dari Kasus Korupsi Penjualan Aset PTPN I: Babak Baru Pengungkapan Skandal Pertanahan 8.077 Hektare

Dipimpin Pramono Anung Jakarta Makin Aman dan Nyaman, Ketua Umum APKLI-P: Grand Opening WARKOBI Januari 2026 Diresmikan Gubernur DKI

Refly Harun Dan RRT Walkout saat Audiensi Dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri



about tokensOctober 25, 2024 at 11:11 pm
… [Trackback]
[…] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/nasional/pengamat-kedai-kopi-emang-gak-ada-uang-untuk-ikn-ini-tuh-dah-panik/ […]
Japanese camsNovember 16, 2024 at 10:55 pm
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/nasional/pengamat-kedai-kopi-emang-gak-ada-uang-untuk-ikn-ini-tuh-dah-panik/ […]
top webcam sitesDecember 15, 2024 at 1:45 pm
… [Trackback]
[…] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/nasional/pengamat-kedai-kopi-emang-gak-ada-uang-untuk-ikn-ini-tuh-dah-panik/ […]