D. Penutup
Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah mengabaikan sejarahnya. Moshe Dayan, seorang ahli strategi militer Israel bahkan menyatakan bahwa suatu bangsa tidak akan bisa bangkit kembali ketika :
(1) Tidak peduli dengan sejarahnya;
(2) Tidak memiliki perencanaan yang matang dan detail melainkan spontanitas dan tidak detail;
(3) Tidak memiliki literasi tinggi (malas baca).
Bangsa ini pun telah mengalami pahit getirnya kehidupan akibat sering melupakan sejarah, tidak mengambil pelajaran darinya dan membiarkan sejarah pilu terus berulang.
Komunisme yang pernah mengejawantah ke dalam PKI telah terbukti melakukan makar, baik terhadap ideologi Pancasila maupun kekuasaan pemerintahan yang sah namun moderasi demi moderasi terhadapnya melalui kebijakan publik makin terasa.
Jika kita tidak waspada, pasti ideologi yang jelas bertentangan dengan sebagian besar anak bangsa Indonesia ini akan bangkit kembali melalui kebijakan publik yang makin menguatkan posisinya.
Ideologi tidak akan pernah mati, sekali pun ideologi itu tidak bersesuaian dengan fitrah manusia. Eksistensinya untuk menguji seberapa tangguh bangsa ini memahami, mematuhi serta mengadaptasikan ideologi bangsa yang dianut, yakni Pancasila.
Pancasila sebagai mahakarya umat Islam bersama kaum nasionalis mesti dijadikan tameng perlawanan terhadap komunisme. Namun, perlawanan itu akan tak berarti ketika religiusitas bangsa ini makin ambyar alias rapuh.
Akhirnya saya perlu mengingatkan kepada seluruh elemen negara bangsa yang religius ini, bahwa musuh bersama bangsa ini adalah komunisme dengan segala pengejawantahannya, bukan Islam yang sering dipojokkan dengan sematan radikal radikul, ekstremis bahkan teroris.
Tabik…!!!
Semarang, Kamis, 31 Maret 2022
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (5) : Pelopor Swasembada Pangan Yang Diakui Dunia

Komisi Reformasi Polri Dan Bayang-Bayang Listyo Syndrome

Dusta Yang Ingin Dimediasi

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya



kado bar blueberry cakeOctober 26, 2024 at 5:50 pm
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/suteki-waspada-keturunan-pki-dapat-menjadi-anggota-tni-inikah-strategi-moderasi-komunisme-dalam-kebijakan-publik/ […]
massage near meOctober 26, 2024 at 5:53 pm
… [Trackback]
[…] Here you can find 78272 more Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/suteki-waspada-keturunan-pki-dapat-menjadi-anggota-tni-inikah-strategi-moderasi-komunisme-dalam-kebijakan-publik/ […]
Bassetti Bettwäsche im SaleNovember 16, 2024 at 9:29 pm
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/suteki-waspada-keturunan-pki-dapat-menjadi-anggota-tni-inikah-strategi-moderasi-komunisme-dalam-kebijakan-publik/ […]