Oleh: Ridwan Saidi
(Budayawan, Sejarawan,POlitisi Senior)
Hanya 1-2 bulan terakhir saja publik mendengar suara yang tidak biasanya datang dari 2 orang pimpinan Lembaga Tinggi Negara. Ketua MPR Bambang Susatyo menyatakan keadaan econ kita krisis di atas krisis. Ketua DPD LaNyala cukup sering melontarkan pernyataan-pernyataan tajam tertuju pemerintah.
Walau pernyataan mereka menarik, tapi tergolong kritik. Wajar sajalah.
Menko Polhukam Mahfud MD dalam pernyataan2 yang dikeluarkannya sangat keras tertuju rezim dimana dia merupakan bagiannya. Antara lain Mahfud berkata, keadaan sudah parah, kalau di luar negeri rezim begini sudah dikudeta.
Untuk memahami Mahfud dapat kita tengok empirik perubahan kekuasaan era Presiden Suharto yang diawali dengan mundurnya 14 orang menteri lalu disusul pernyataan pimpinan DPR Harmoko dkk minta Presiden Suharto undur diri.
Manouver Mahfud apa copy paste 1998? Bisa ya bisa tidak karena script perubahan kekuasaan mustahil diketahui yang tidak berkepentingan. Scene demi scene script perubahan kekuasaan selalu surprising kemudian setelah peristiwa berlalu.
Yang diketahui umum cuma doktrin perubahan kekuasaan yang selalunya diawali dengan demo, yang begini all over the world. Meski pun tak mesti demo berujung pergantian kekuasaan.
Situasi seperti di atas tak nyaman bagi rezim. Proses pengabaian terhadap pimpinan rezim dari aparatnya sendiri pun menggejala. Baru saja Presiden Jokowi usai pimpin rapat (entah dengan siapa tak dijelaskan) berucap larangan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya.
Segera saja keluar Surat Edaran Dirjen Perkebunan Kementan yang isinya, Tidak ada larangan ekspor CPO, crude palm oil.
CPO nomenclatur standard, bahan baku common langauage for common people. DirBun benar. Malam tadi 26/4 beredar khobar (babe.news) istilah yang digunakan jadinya larangan ekspor CPO.
Katanya ini akan dikoreksi dulu sebelum diberlakukan. Memang larangan tertulisnya, sesuai format hukum, sudah ada? Kalau belum ada, apanya yang dikoreksi? Haduh haduuuh. (RSaidi)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Novel “Imperium Tiga Samudra” (12) – Meja Baru Asia

Novel “Imperium Tiga Samudra” (11) – Dialog Dibawah Menara Asap

Novel “Imperium Tiga Samudra” (9) – Prometheus

Novel Imperium Tiga Samudra (8) – Horizon 3

Puisi Kholik Anhar: Benih Illahi

Novel Imperium Tiga Samudara (7)- Kapal Tanker di Samudra Hindia

Novel: Imperium Tiga Samudra (6) – Kubah Imperium Di Laut Banda

Seni Tergores, Komunitas Bangkit: Bagaimana Dunia Seni Indonesia Pulih Usai Protes Nasional




แพ็คเกจทัวร์November 9, 2024 at 7:47 pm
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-250-manouver-mahfud-md/ […]
weight loss productsNovember 24, 2024 at 9:10 am
… [Trackback]
[…] There you will find 13292 more Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-250-manouver-mahfud-md/ […]
check thisFebruary 2, 2025 at 10:17 pm
… [Trackback]
[…] Here you will find 96916 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-250-manouver-mahfud-md/ […]