Oleh: Ridwan Saidi
(Budayawan, Sejarawan, Politisi Senior)
Mungkin selama ini kita hanya tau pyramid itu Egypt. Jumlah pyramid Sudan lebih dari Egypt. Kata pyramid sendiri bukan Egyptian tapi Maya. Pyramid tempat penyimpanan mayat.
Bangsa Maya migrasi ke Andunisi Lebih dari 3000 tahun lalu (Kern, 1952). Kita pun mengenal tradisi penyimpanan mayat dalam bentuk batu alami seperti photo di atas, bukan hand made seperti di Egypt, semua dengan tekstur segi tiga.
Photo atas Kamang di Tapanuli, tempat menyimpan mayat, lihat lubang pada photo. Tinggi kamang dalam perbandingannya dengan pria yang berdiri di sebelah kamang diprakira lebih empat meter.
Kamang di Sumatra Barat disebut kamang juga, di Luwu, SulSel, disebut Tiwaniku Masamba, di Jakarta Kemang. Kemang pyramid, kemudian jadi salah satu nama jenis mangga: kemang, ba’pang, kecipét, ubi, ba’cang, golek, dermayu.
Tradisi kamang dibawa orang Maya. Egypt juga mengenal pyramid dari Maya.
Tradisi Kamang/Kemang kita tinggalkan lalu penguburan, kapan?
Diduga tradisi mengubur dibawa kaum monotheisme Saba yang dipelopori Queen of Sheba pada II M (Giovani, XV M). Buktinya apa, hayo?
Baik Bujangga Manik XIV M mau pun data revelata penduduk sekitar situs menyebut unur Jiwa yang di kompleks Batu Jaya, Karawang, adalah makam Tuanku Raman.
Selain itu di sekitar situs ditemukan belasan jenasah terkubur dalam rupa2 posisi. Ada yang duduk melonjor. Time line, hayo?
Di Batu Jaya ditemukan belanga dari era IV M. Unur Jiwa diprakira sebelum era belanga. Bahkan bila merujuk belanga Buni, Bekasi, lebih tua kagi. Buni era II M.
Setidaknya sebelum IV M kita sudah nengenal tradisi mengubur jenasah.
Pada jaman SBY ada arkaeolog dan geolog yang mengatakan Gn Padang di Cianjur adalah pyramid yang terkubur. Mereka riset dan tidak buktikan apa2.
Kalau dikatakan di kompleks Gn Padang ada pyramid, bisa. Kok tidak disebut kamang, OK. Karena mungkin yang menjalankan tradisi itu migran Maya, se-kurang2nya Inca.
Tapi kalau gunung itu pyramid ke-urug, atau terkubur, ini dongeng pas begadang. Rhoma Irama benar pas bernyanyi, Begadang jangan begadang, begadang tiada gunanya a-a-a. (RSaidi).
EDITOR: REYNA
Related Posts

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Novel “Imperium Tiga Samudra” (12) – Meja Baru Asia

Novel “Imperium Tiga Samudra” (11) – Dialog Dibawah Menara Asap

Novel “Imperium Tiga Samudra” (9) – Prometheus

Novel Imperium Tiga Samudra (8) – Horizon 3

Puisi Kholik Anhar: Benih Illahi

Novel Imperium Tiga Samudara (7)- Kapal Tanker di Samudra Hindia

Novel: Imperium Tiga Samudra (6) – Kubah Imperium Di Laut Banda

Seni Tergores, Komunitas Bangkit: Bagaimana Dunia Seni Indonesia Pulih Usai Protes Nasional




best chatNovember 19, 2024 at 2:54 pm
… [Trackback]
[…] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-251-arkaeologi-kemang-arti-awal-pyramid-bukan-nama-mangga/ […]
รวมเว็บสล็อตออนไลน์January 4, 2025 at 12:41 am
… [Trackback]
[…] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-251-arkaeologi-kemang-arti-awal-pyramid-bukan-nama-mangga/ […]
article sourceJanuary 4, 2025 at 5:07 pm
… [Trackback]
[…] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-251-arkaeologi-kemang-arti-awal-pyramid-bukan-nama-mangga/ […]
ซื้อหวยออนไลน์ ดีไหม?February 13, 2025 at 6:38 am
… [Trackback]
[…] Find More Information here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-251-arkaeologi-kemang-arti-awal-pyramid-bukan-nama-mangga/ […]