Haidar Nashir: Sungguh Berani dan Ironis, Orang Makin Terbuka Mengolok-olok Islam

Haidar Nashir: Sungguh Berani dan Ironis, Orang Makin Terbuka Mengolok-olok Islam
Haidar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah

ZONASATUNEWS.COM – Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir mengaku sangat prihatin melihat kondisi negeri yang mayoritas muslim ini, justru orang semakin berani mengolok-olok Islam secara terbuka

“Sungguh berani dan ironis. Orang makin terbuka mengolok-olok Islam dan umat Islam di negeri Indonesia tercinta. Negeri yang mayoritas penduduknya muslim, bahkan tercatat sebagai negara muslim terbesar di dunia,” katanya dalam akun Twitternya.

Lebih prihatin lagi, diantara para pembeci Islam itu berasal dari orang-orang terpelajar, seperti misalnya Dr Ade Armando dan terakhir Profesor Budi Santoso.

Seperti diketahui, Ade Armando adalah seorang dosen di perguruan tinggi terkenal di ibukota, Universitas Indonesia. Sedangkan Budi Santoso seorang Rektor Institut Teknologi Kalimantan. Keduanya studi di kampus hebat dinegeri ini, bahkan mengenyam pendidikan di luar negeri.

Pertanyannya, mengapa mereka melakukan tindakan yang jelas-jelas melecekan agama Islam?

Jawabnya mungkin tidak terlalu rumit, meskipun barangkali belum bisa benar-benar mewakili isi pikiran mereka. Dasarnya adalah mereka tidak suka dengan Islam. Bentuk ekspresinya ketidaksukaannya bisa bermacam-macam. Pada keduanya sudah nampak dipermukaan publik melalui berbagai media sosial. Tidak sulit menemukan rekam jejak ekspresi “kebencian” Dr Ade Armando dan Prof Budi Santosa di media.

Sebenarnya ini bukan hal baru bagi kalangan terdidik membenci Islam. Dimasa kolonial misalnya, sebut saja Dr Snouck Hurgronje. Dia mempelajari Islam, bahkan sampai belajr di Mekah. Waktu itu Mekah menjadi salah satu pusat studi Islam terbesar di dunia. Snouck pura-pura masuk Islam, mempelajari Islam,dengan maksud untuk menyerang dan menghancurkan Islam.

Dan masih banyak lagi, kalau kita mau membuat daftar tokoh-tokoh pembenci Islam.

Ada satu garis penghubung yang bisa ditarik dari ketiga tokoh diatas, yang dapat dibuat kesamaan: mengapa mereka berani melakukan tindakan “berani dan ironis”, dalam istilah Haidar Nashir.

Mereka menjadi alat penguasa, atau dekat dengan kekuasaan, dan kemunkginan besar mendapatkan dukungan kekuasaan, baik langsung atau tidak langsung.

Pada kasus Snouckk Hurgronje, jelas ia menjadi alat penguasa kolonial untuk memecah belah Islam.

Pada kasus Ade Armando dan Budi Santoso, mereka keduanya, dekat dengan kekuasaan dan mencerminkan “pikiran penguasa” saat ini.

Ade sudah berkali-kali dilaporkan ke polisi, bahkan ada yang sudah berstatus tersangka. Tapi kasusnya seolah beku. Dia tidak pernah disidang. Apakah Budi Santoso akan seperti Ade Armando, yang kebal hukum. Kita lihat saja, bagaimana otoritas kekuasaan menangani kasus ini.

EDITOR: REYNA

 

 

Last Day Views: 26,55 K

3 Responses

  1. Koop Perceptie 10 mg onlineNovember 21, 2024 at 5:51 pm

    … [Trackback]

    […] Info on that Topic: zonasatunews.com/nasional/haidar-nashir-sungguh-berani-dan-ironis-orang-makin-terbuka-mengolok-olok-islam/ […]

  2. free chat roomsJanuary 27, 2025 at 4:13 pm

    … [Trackback]

    […] Information on that Topic: zonasatunews.com/nasional/haidar-nashir-sungguh-berani-dan-ironis-orang-makin-terbuka-mengolok-olok-islam/ […]

  3. webFebruary 3, 2025 at 2:33 am

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/nasional/haidar-nashir-sungguh-berani-dan-ironis-orang-makin-terbuka-mengolok-olok-islam/ […]

Leave a Reply