Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (20)

Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (20)
Mengunjungi Pameran Industri Kapal Dunia di Spanyol. Dubes Muhammad Najib berada di stand Freire, perusahaan kapal yang memproduksi kapal Bima Suci milik Angkatan Laut Indonesia

Merpati Pos: Kurir rahasia saat perang

Pada abad ke-10 M, merpati pos dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan penting dan rahasia.

Tentara Muslim pada abad pertengahan banyak menggapai kesuksesan. Kesuksesan terbesar terjadi saat Penaklukan Arab pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7 Masehi. Tak hanya itu, kesuksesan besar juga diraih saat kemenangan tentara Ayyubi dan Mamluk pada abad ke-6 H dan ke-7 H (ke-12 dan ke-13 M). Hal tersebut banyak tercantum dalam risalah militer Arab atau buku tentang perang.

Kesuksesan tentara Muslim tersebut tentunya didukung dengan sejumlah kecakapan yang dimiliki oleh tentara perang. Baik dari segi tentara itu sendiri, senjata, peralatan, tembok pertahan, maupun siasat. Satu hal lagi yang harus diperhitungkan dalam kesuksesan perang adalah komunikasi militernya.

Komunikasi merupakan syarat utama dalam setiap aktivitas manusia di dunia dimanapun orang atau komunitas itu berada. Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan isi pernyataan kita kepada orang lain. Sama halnya dalam dunia militer, komunikasi merupakan sarana dalam membantu dan mendukung kerja serta kinerja satuan militer tersebut.

Komunikasi militer meliputi bidang kegiatan militer, taktik dan peralatan yang berhubungan dengan komunikasi. Pertama, komunikasi militer adalah komunikasi medan perang, termasuk hubungan dengan pemimpin perang dengan khalifah/pejabat negara. Secara historis, komunikasi militer pertama dengan cara mengirim atau menerima sinyal sederhana (sering tersembunyi atau encoded).

Komunikasi militer semakin diperlukan, bahkan pada abad ke-3 H (ke-10 M).”Sedangkan untuk pesan-pesan penting digunakan merpati pos,” jelas Al-Hassan dan Hill.

BACA JUGA:

Efisiensi komunikasi militer lebih terasa saat kekuasaan Raja Mamluk (abad ke 7-13 H/abad ke 13-16 M). Di sana terdapat banyak tempat-tempat perhentian perjalanan pos sepanjang jalan sejak dari Kairo hingga Iskandariah, Damietta dan Mesir Atas. Mereka juga membuka tempat di ruterute lain mulai dari ibukota menuju Damaskus, Aleppo dan Sungai Efrat.

“Pada mulanya ketika Mamluk terlibat dalam pertikaian dengan Mongol di perbatasan Utara, terdapat rangkaian menara api yang terpancang dari Sungai Efrat hingga Gaza melalui Palmyra, Damaskus, Baysan dan Nablus,” ungkap Al-Hassan dan Hill.

Kala itu, lanjut Al-Hassan dan Hill, jika ada bahaya mengancam, api dinyalakan sebagai sinyal secara berurutan dari mercu suar-mercu suar ini. “Merpati Pos juga dimanfaatkan secara luas, dan ada pula menara-menara untuk merpati pos (burj) di berbagai tempat di Mesir dan Syria,” jelas Al-Hassan dan Hill.

Selamatkan Mesir dari serbuan Mongol

Kemenangan Dinasti Mamluk Mesir (1250 M-1517 M) dalam perang dengan Mongol itu, tak bisa dilepaskan dari kecerdikannya dalam menggunakan Perpati Pos sebagai pengirim pesan rahasia di medan perang. Kala itu, menara pengawas yang didirikan Mamluk berhasil ditembus tentara Mongol sehingga pengiriman pesan melalui jalan darat terhalang. Akhirnya, pesan itu dikirimkan melalui merpati pos. 

Tentara Mongol mampu menembus Baghdad dan memorak-porandakan metropolis intelektual itu. Meski begitu, peringatan awal  lewat Merpati Pos itu berhasil mencegah masuknya tentara Mongol ke Kairo.

Hanya dalam waktu delapan jam, berita pasukan Mongol akan menyerbu Kairo sudah diperoleh pasukan tentara Muslim. Itu berarti, sama dengan waktu yang diperlukan untuk menerima telegram dari Baghdad ke Kairo diera modern. Berkat penggunaan Merpati Pos, pasukan Mamluk Mesir mampu memukul mundur tentara Mongol yang akan menginvasi Kairo

Berjasa dalam Perang Salib

Menurut Paul Lunde, layanan pos melalui jalur darat pada era kekuasaan Dinasti Mamluk juga sempat terhenti ketika pasukan Tentara Salib memblokir rute pos. Meski begitu, penguasa Dinasti Mamluk tak kehabisan akal, pesn-pesan penting dan rahasia digunakan merpati pos.

Dengan menggunakan burung merpati sebagai pengantar pesan, pasukan Tentara Salib tak dapat mencegah masuknya pesan dari Kairo (Mesir) ke IBaghdad (rak).

“Merpati pos mampu mengantarkan surat dari Kairo ke Baghdad dalam waktu dua hari,” tutur Lunde. Sejak itu, peradaban Barat juga mulai meniru layanan pos dengan merpati seperti yang digunakan penguasa Dinasti Mamluk.

Lunde menuturkan, pada tahun 1300 M Dinasti Mamluk di Mesir memiliki tak kurang dari 1.900 merpati pos. Burung merpati itu sudah sangat terlatih dan teruji mampu mengirimkan pesan ke tempat tujuan.

Seorang tentara Jerman bernama Johan Schiltberger menuturkan kehebatan pasukan merpati pos yang dimiliki penguasa Dinasti Mamluk tersebut.

“Sultan Mamluk mengirim surat dengan merpati, sebab dia memiliki banyak musuh,” cetus Schiltberger.  

Merpati dalam Perang Dunia

Dalam Perang Salib, merpati pos merupakan kurir pengantar pesan yang efektif. Seperti yang dilaporkan sejarawan Paul Lunde diatas, dengan menggunakan burung merpati pasukan Tentara Salib tak dapat mencegah masuknya pesan dari Kairo ke Baghdad, ibukota Bani Abasyiah. Bahkan hanya dalam waktu 2 hari. 

Pengalaman kontak dengan pasukan muslim selama dalam Perang Salib, secara tidak sengaja sejak saat itu Barat mulai meniru peradaban Isalm dalam layanan pos dengan merpati.

Pada pengepungan kota Paris dalam Revolusi Perancis 1871, merpati dipergunakan sebagai pembawa berita keadaan kota yang telah dikepung. Pengiriman berita melalui merpati juga digunakan selama Perang Dunia I dan II, serta dalam Perang Korea. Sekitar 500.000 merpati digunakan sebagai kurir selama Perang Dunia. Bahkan, angkatan bersenjata Swiss masih menggunakan merpati sebagai kurir hingga 1995.

Peran merpati tidak hanya efisien dalam membawakan pesan selama perang, tetapi juga sangat berjasa menyelamatkan nyawa manusia. Merpati bernama Cher Ami telah menyelamatkan batalion Amerika yang hilang dalam Perang Dunia I. Untuk jasanya tersebut, sang merpati mendapat penghargaan Distinguished Service Cross dan Croix de Guerre.

Merpati lainnya yang dinamai GI Joe menerima medali atas jasanya mencegah pengeboman yang fatal. Pada Oktober 1943, pasukan Amerika telah berencana untuk membombardir kota Colvi Vecchia, Italia yang diduduki Jerman. Namun, jelang pemboman dilakukan, kota tersebut berhasil dikuasai Brigade Infanteri ke-56 Inggris.

Berita ini tentu saja harus segera disampaikan karena pasukan Amerika belum mengetahui bila kota tersebut telah dikuasai sekutunya, Inggris. Di luar perkiraan, penyampaian informasi melalui transmisi radio gagal dilakukan akibat kendala teknis. Akhirnya, merpati bernama GI Joe diutus untuk menyampaikan pesan tersebut. Kedatangan GI Joe telah menyelamatkan sekitar 150 pasukan Inggris dari kematian. Karena jasanya itu, ia dianugerahi The Dickin Medal for Gallantry.

EDITOR: REYNA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Last Day Views: 26,55 K