Oleh : Agus Mualif Rohadi
VI. Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Haekal Sulaiman dan Pecahnya Kerajaan Israel
Setelah Salomo menjadi raja, nabi Dawud menasihati Sulaiman dan mengingatkan akan orang orang yang selama ini telah membuat kesalahan kepada dirinya maupun bangsa Israel dengan melakukan pembunuhan yang tidak berdasar untuk kedudukan dan jabatan. Orang-orang itu agar diberi hukuman. Sedang Adonia ketika melihat bahwa yang diurapi adalah adiknya yaitu Sulaiman maka dia menjadi takut dan kemudian pergi ke mezbah, memegang tanduk tanduk mezbah tanda menyerahkan diri. Adonia sadar dari kesalahannya yang telah melakukan perbuatan mendahului keputusan ayahnya, dan ayahnya mengetahui perbuatannya tersebut. Adonia juga memahami resiko yang akan diterimanya karena keputusan ayahnya mengangkat adiknya tersebut menjadi raja. Ayahnya tentu telah memberikan pesan dan petunjuk terhadap Salomo tentang apa yang harus diperbuatnya setelah dilantik menjadi raja Israel. Nabi Sulaiman memerintahkan memanggil Adonia kemudian mengampuninya.
Namun suatu hari Adonia meminta melalui Batsyeba agar wanita yang menjadi pelayan Dawud menjelang kematiannya agar diberikan kepadanya untuk menjadi istrinya. Permintaan ini berarti sebagai tantangan langsung kepada nabi Sulaiman, yang kemudian memerintahkan kepada Benaya agar menghukum mati Adonia.
Setelah itu Sulaiman memanggil Abyatar sekutu Adonia, jabatannya sebagai imam besar negara di copot dan diserahkan kepada Zadok. Melihat tindakan Sulaiman tersebut Yoab segera pergi ke mezbah memegangi tanduk mezbah tanda menyerahkan diri. Namun Sulaiman tidak mengampuni Yoab dan tetap memerintahkan menghukum mati karena Yoab pernah membunuh panglima Israel yaitu Abner bin Ner, panglima Israel dan Amasa bin Yeter pada masa damai, tidak ada peperangan, demi memperoleh dan memperkuat kedudukannya.
Sulaiman sesuai pesan Dawud mengampuni Simei orang Ben Yamin yang mengutuk Dawud usai pemberontakan Absalom dengan mengambil sumpahnya Simei untuk tidak meninggalkan Yerusalem. Namun Simei melanggar sumpahnya pergi keluar Yerusalem meskipun kemudian segera kembali, sehingga Simei kemudian dihukum mati.
Dengan demikian, pada awal masa pemerintahannya Sulaiman telah membersihkan orang orang yang akan menjadi musuhnya. Setelah itu, Sulaiman mengangkat Benaya bin Yoyada sebagai panglima, Zadok sebagai imam negara dibantu imam Abyatar. Tidak lama kemudian nabi Dawud meninggal. Nabi Dawud menjadi raja Yehuda selama tujuh tahun dan menjadi raja Israel di Yerusalem selama tiga puluh tiga tahun. Masa Nabi Dawud sekitar 1040 SM sampai 970 SM.
16. Pembangunan Haikal Sulaiman dan Istana Sulaiman.
Al – Qur’an tidak menginformasikan secara jelas sejak kapan Sulaiman diangkat sebagai Rasul. Namun menginformasikan dalam beberapa surah seperti dalam Qs Al – Anbiya 78 – 82, Qs An – Naml 15 – 44, Qs Saba’ 12 – 14, Qs – Shad 30 – 40, yang menjelaskan bahwa Nabi Sulaiman diberikan mukjizat yang luar biasa untuk melaksanakan tugas ke-rasul-an nya maupun untuk menjalankan tugas sebagai raja bani Israel. Nabi Sulaiman mampu memerintah jin, mengendarai angin untuk pergi dengan membawa barang yang cukup banyak ke tempat yang jauh, mampu berbicara dengan berbagai jenis binatang dan menjadikannya sebagai tentaranya.
Ketika menjadi raja, setelah mengkokohkan kedudukan raja dari potensi munculnya pemberontakan atau pengambil alihan kekuasaan, nabi Sulaiman kemudian memperbaiki hubungan dengan suku suku Israel dan suku suku Kanaan di wilayahnya hingga wilayah terjauh Baitul magdish serta memperbaiki hubungan dengan suku Filistin. Untuk memperkokoh aliansi dengan suku suku tersebut, kebanyakan dilakukan dengan hubungan perkawinan.
Nabi Sulaiman terkenal sebagai raja yang memerintah dengan hikmat dan keadilan. Qs Al – Anbiya 79 menjelaskan nabi Sulaiman dianugerahi ilmu tentang keadilan dan ilmu hikmah, sehingga nabi Sulaiman dapat memerintah secara adil kepada bani Israel dan orang orang yang tinggal di kerajaan bani Israel. Kitab 1 Raja – Raja 3 : 16 – 28 memberikan contoh bagaimana nabi Sulaiman menyelesaikan perkara hukum yang tidak ada saksinya. Suatu saat datang dua orang perempuan menghadap nabi Sulaiman karena berebut bayi. Bayi yang dibawa yang satu sudah meninggal dan yang satunya masih hidup. Masing masing menganggap bayi yang masih hidup sebagai anaknya. Dua perempuan tersebut tinggal dalam satu rumah dan bersamaan melahirkan bayi. Suatu malam salah satu bayi meninggal. Kemudian ibu yang bayinya meninggal mengakui bayi yang masih hidup sebagai anaknya. Tidak ada saksi yang bisa menengahi dan memastikan siapa ibu dari bayi yang hidup. Dua perempuan tersebut bahkan bertengkar di depan nabi Sulaiman.
Kemudian nabi Sulaiman memutuskan agar bayi tersebut dipenggal agar tidak menjadi bahan pertengkaran yang berkepanjangan. Atas keputusan tersebut, salah satu perempuan berkata yang menunjukkan persetujuannya atas keputusan tersebut, sedang perempuan yang lainnya berkebaratan atas keputusan tersebut dan mengikhlaskan bayi tersebut untuk dipelihara seterunya dengan mengatakan bahwa perempuan seterunya adalah ibu bayi tersebut. Nabi Sulaiman mengubah putusannya dan menetapkan bahwa ibu bayi yang sebenarnya adalah perempuan yang keberatan bayi tersebut dipenggal.
Karena keadilan nabi sulaiman itu, negeri Israel menjadi negeri yang kuat dan aman yang didukung tentara dengan jumlah yang besar sehingga negeri bani Israel menjadi negeri yang mempunyai kekayaan yang luar biasa dan rakyat yang sejahtera. Wilayahnya terbentang dari sungai Eufrat, perbatasan dengan Tirus (sekarang Libanon), perbatasan dengan jazeerah Arabiya dan perbatasan Mesir. Nabi Sulaiman juga meneruskan hubungan baik dengan negeri Tirus yang sebelumnya telah dibangun oleh Nabi Dawud.
Wikipedia, Lukisan tentang perselihian dua orang perempuan berebut bayi yang masih hidup sebagai anaknya.
(bersambung ………….)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Dajjal, namanya terkenal, siapakah dia sebenarnya??

Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??

Allah Tahu Yang Terbaik Untukmu

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-276 TAMAT)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-275)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-274)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-273)

Agus: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-272)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-271)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-270)





Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-68) - Berita TerbaruAugust 24, 2022 at 3:15 pm
[…] Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-66) […]
omgOctober 29, 2024 at 12:00 pm
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-66/ […]
herbal teaJanuary 16, 2025 at 3:48 pm
… [Trackback]
[…] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-66/ […]
my profileJanuary 18, 2025 at 10:45 pm
… [Trackback]
[…] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-66/ […]
Engineering TechniciansJanuary 24, 2025 at 11:16 am
… [Trackback]
[…] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-66/ […]