ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Dubes RI untuk Spanyol Dr Muhammad Najib menghadiri peringatan 500 tahun perjalanan Juan Sebastian Elcano mengelilingi dunia untuk mencari rempah ke Maluku.
Peringatan tersebut diadakan oleh Angkatan Laut Spanyol di perairan Sanlucar de Barrameda. Raja Spanyol Felipe VI hadir untuk memimpin perhelatan tersebut.
Juan Sebastián ElcanoJuan
Sebastián Elcano adalah penjelajah Spanyol berkebangsaan Basque, yang pertama kali berhasil mengelilingi dunia secara harfiah. Ia adalah bagian dari penjelajahan Magellan.
Setelah kematian Magellan di Filipina, Elcano meneruskan komando Armada Victoria dari Maluku hingga ke Sanlúcar de Barrameda di Spanyol.
Secara teknis, dialah kapten dari Eropa yang pertama berhasil mengelilingi dunia, bukan Magellan ataupun Columbus.
Magellan hanya berhasil setengah jalan sebelum terbunuh di Filipina. Hanya saja sebelumnya ia telah pernah berlayar dari Eropa ke Kepulauan Maluku, sehingga hanya sedikit lagi sebelum ia secara personal bisa dianggap mengelilingi dunia secara penuh.
Sementara Columbus hanya berhasil sampai di Kepulauan Karibia sebelum pulang kembali ke Eropa.
Elcano menjadi komandan laut untuk Raja Karl V Spanyol dan ikut ambil bagian dalam ekspedisi ke Filipina. Ekspedisi ini terdiri dari lima kapal, Concepción, San Antonio, Santiago, Trinidad dan Victoria dengan kekuatan 241 orang pada tahun 1519.
Elcano ikut terlibat dalam pemberontakan melawan Magellan sebelum konvoi ini menemukan jalur melewati selatan Benua Amerika, Selat Magelhaens. Ia diampuni oleh Magellan dan setelah dirantai dan kerja paksa selama 5 bulan, dijadikan kapten kapal Santiago yang kemudian hancur dalam sebuah serangan badai.
Kapal-kapal tersebut kemudian berlayar menyeberangi Samudera Atlantik menuju pantai timur Brazil dan kemudian ke Puero San Julian di Amerika dan berlayar melewati selat tersebut. Kru San Antonio memberontak dan kemudian kembali ke Spanyol.
Pada tanggal 28 November 1520, tiga kapal berlayar ke Samudera Pasifik dan 19 awaknya tewas sebelum sempat mencapai Guam pada tanggal 6 Maret 1521. Konflik dengan penduduk pulau Rota membuat mereka tidak bisa mengangkut suplai air dan makanan.
Namun kemudian mereka mendapatkan cukup air dan makanan untuk berlayar ke Filipina dan menetap beberapa minggu. Mereka menjalin hubungan baik dengan penduduk lokal, ikut serta dalam perang suku di Kepulauan Mactan, dan bahkan berhasil mengkristenkan penduduk lokal.
Pada tanggal 27 April 1521, Magellan terbunuh dan mereka dikalahkan oleh penduduk asli dalam pertempuran Mactan. Pelaut yang masih hidup kebingungan siapa yang harus meneruskan kepemimpinan Magellan.
Pemimpin akhirnya ditentukan melalui voting, dan kepemimpinan dibagi dua antara Duarte Barbosa dan João Serrão, yang naasnya juga tewas empat hari kemudian, dibunuh Rajah Humabon. Misi ini menjadi bencana, dan João Lopes de Carvalho berinisiatif mengambil alih komando dan berputar-putar di sekitar kepulauan Filipina.
Ambil alih kepemimpinan
Dalam enam bulan pelayaran tanpa catatan setelah kematian Magellan, dan sebelum mencapai Kepulauan Maluku, kepemimpinan Elcano bangkit setelah kacaunya para pelaut di bawah kepemimpinan Carvalho yang lemah.
Kedua kapal tersisa, Victoria dan Trinidad, akhirnya sampai di Maluku pada tanggal 6 November.
Mereka mengisi kembali makanan dan air, dan mengisi kargo dengan cengkih dan pala. Pada tanggal 18 Desember, kapal kembali berlayar. Trinidad mengalami kebocoran yang tidak bisa diperbaiki.
Namun Carvalho memutuskan tetap di kapal bersama 52 orang lainnya, berharap bisa berlayar kembali nanti.[4]Victoria, dikomandani Elcano bersama 17 orang pelayar asli dan 4 orang Timor meneruskan perjalanan melalui India dan Samudera Atlantik.
Mereka sampai di Sanlúcar de Barrameda pada 6 September 1522.
Antonio Pigafetta, seorang terpelajar dari Italia adalah salah satu kru Magellan dan Elcano.
Ia menulis catatan perjalanan ini. Menurutnya perjalanan ini mencapai 81.449 kilometer.
Raja Spanyol menganugerahinya bintang penghargaan berupa globe bertuliskan Bahasa Latin: Primus circumdedisti me (Kau yang pertama kali telah mengitariku) dan uang pensiun tahunan.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perihal Donasi Soros Untuk Kampaye Zohran

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa





More BonusesDecember 2, 2024 at 4:38 pm
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/internasional/hadiri-peringatan-500-tahun-juan-sebastian-elcano-berburu-rempah-maluku-2/ […]
Discover MoreJanuary 5, 2025 at 11:05 am
… [Trackback]
[…] Info to that Topic: zonasatunews.com/internasional/hadiri-peringatan-500-tahun-juan-sebastian-elcano-berburu-rempah-maluku-2/ […]
homeJanuary 27, 2025 at 4:08 pm
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/internasional/hadiri-peringatan-500-tahun-juan-sebastian-elcano-berburu-rempah-maluku-2/ […]