Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-16): Kabul Jatuh Ke Tangan Mujahidin

Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara” (Seri-16): Kabul Jatuh Ke Tangan Mujahidin
Dr Muhammad Najib, Dubes Indonesia Untuk Spanyol dan UNWTO, bersama isteri

Tulisan berseri ini diambil dari Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, lihat linknya dibawah tulisan ini.

Novel “Bersujud Ditas Bara” ini merupakan fiksi murni yang diangkat dari kisah nyata, dengan latar belakang Perang Afghanistan tahun 1979- 1989. Pada saat itu, di tingkat global bertarung antara dua super power, Amerika dan sekutunya NATO didukung oleh sejumlah negara Muslim, bertempur melawan Uni Soviet yang didukung Pakta Warsawa. Sementara di medan laga terjadi pertarungan antara Rezim Boneka Afghanistan dukungan Uni Soviet melawan Mujahidin yang didukung oleh Amerika dan sekutunya.

Karya: Muhammad Najib
Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO

SERI-16

Malam itu tidak seperti biasanya. Kesibukan orangorang yang masuk dan keluar Ma’had sungguh luar biasa. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Kendaraan juga terus-menerus ke luar dan masuk berseliweran. Mujahid dan kawan-kawannya yang sudah bersiap-siap untuk tidur kemudian saling bertanya.

“Apa yang sedang terjadi?”, tanya Rizali.

“Ana akan mencari informasi”, kata Zunaidi sambil bergegas menuju pusat informasi.

Terdengar takbir dikumandangkan berulang-ulang dari pengeras suara di menara masjid, yang diikuti dengan kalimat-kalimat yang berganti-ganti dalam bahasa Arab dan Urdhu.

“Kabul jatuh…! Kabul jatuh…! Kabul telah jatuh ke tangan Mujahidin…!”, kata Zunaidi dengan wajah cerah sambil mengepalkan tangannya ke atas.

“Kita diminta segera berkumpul di masjid”, katanya berulang-ulang sambil terus bergerak mengitari asrama.

Setelah mengucapkan salam dan doa, Syaikh Maududi yang dikenal sebagai pimpinan Ma’had kemudian menjelaskan bahwa Kabul telah jatuh ke tangan Tentara Allah. Ia berkata, “Kini Tentara Uni Soviet sedang ditarik mundur dari seluruh tanah Afghanistan. Karena itu, marilah Kita mensyukuri kemenangan ini dengan menjalankan shalat syukur. Insya Allah besok Kita akan mengunjungi kota Kabul. Bagi yang akan ikut agar mendaftarkan diri”, katanya singkat yang kemudian ditutup dengan salam. Ikamah dikumandangkan tanda shalat dimulai. Semua yang ada di situ lalu berdiri mengatur saf agar rapat dan lurus sebelum shalat dimulai.

Cover Novel “Bersujud di Atas Bara” karya Dr Muhammad Najib. Bagi yang berminat dapat mencari bukunya di Google Play Books Store. Ikuti linknya dibawah

Usai shalat, Mujahid mencari Zunaidi untuk mendaftarkan diri ikut rombongan ke Kabul. Ia lalu melakukan sujud syukur berkali-kali di kamarnya sebagai ekspresi kegembiraannya atas jatuhnya ibukota Afghanistan itu ke tangan Mujahidin. Mujahid memeluk teman-teman seasramanya satu per satu. Dadanya terus berdebar, air mata haru dan bahagia mengucur deras membasahi pipinya.

“Rasanya seperti malam hari raya”, pikir Mujahid.

“Belum pernah Aku merasakan kebahagiaan seperti ini”, lanjutnya dalam hati.

Takbir dari menara masjid terus-menerus dikumandangkan, diselingi dengan nasyid puji-pujian terhadap keagungan Allah, kemuliaan para Rasul dan para pejuang Islam. Langit tampak cerah diterangi cahaya rembulan yang tampak bulat penuh, tanpa dihalangi sedikit pun awan. Bintang-bintang tampak berkelapkelip memantulkan cahayanya, seolah ikut menyambut kemenangan itu.

Menggunakan truk dengan bak tertutup terpal, para Mujahidin duduk berhadap-hadapan di atas kursi kayu panjang. Truk bergerak menuju ke perbatasan. Gardu tempat penjagaan perbatasan yang dikelilingi kawat berduri yang biasanya dijaga ketat tampak ditinggal para petugasnya. Setiap kali berpapasan atau melalui orang ramai, mereka selalu melambai-lambaikan tangan. Terkadang orang-orang yang memegang senjata, menembakkannya ke udara untuk mengekspresikan kegembiraannya. Jalan menuju Kabul cukup lebar dan halus, hanya saja di Kiri-Kanan jalan, jarang sekali terlihat rumah yang masih utuh. Sebagian besar telah rusak akibat perang.

Saat memasuki Kota, truk berjalan merayap. Ribuan orang berjalan kaki dan berkendaraan seadanya menuju pusat kota, sambil membawa bendera kelompok masingmasing. Truk berhenti di sebuah lapangan di pusat kota Kabul. Tampak berdiri megah gedung yang digunakan sebagai pusat pemerintahan di depannya, walaupun di beberapa bagiannya sudah tidak utuh lagi. Puluhan ribu orang berkumpul di situ. Tank dan panser diparkir berdampingan dengan truk-truk pengangkut di jalan sekitar lapangan secara tidak teratur. Orang orang yang berkumpul di situ menggunakan pakaian yang beraneka ragam. Ada yang berpakaian ala tentara dengan senjata lengkap. Ada yang berpakaian tradisional Afghanistan dengan serban di kepala. Tapi ada juga yang berpakaian Timur Tengah. Tampak wajah-wajah mereka yang beragam. Tampaknya mereka datang dari berbagai negara. Rentetan tembakan sporadis yang diarahkan ke udara berkalikali terdengar. Namun dari wajah-wajah mereka tampak kelegaan dan kegembiraan luar biasa.

Dari panggung tinggi yang dibuat persis di depan gedung Pemerintah muncul beberapa orang tokoh yang berpakaian tradisional Afghanistan. Salah seorang dari mereka lalu maju mengambil pengeras suara.

“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh”, katanya memulai.

“Allahu akbar…! Allahu akbar…! Allahu akbar…!”, Ia memuji kebesaran Allah.

Dengan menggunakan bahasa Arab yang berdialek kental India, orang tua itu lalu memulai pidatonya.

“Saudara-saudara sekalian para Tentara Allah yang datang dari seluruh penjuru negeri. Hari ini Kita menyaksikan sebuah kemenangan kebenaran atas kebatilan, sebagaimana yang dijanjikan Allah dalam Al- Qur’anul karim, ‘Sungguh kebatilan itu akan dikalahkan’. Atas nama bangsa Afghanistan, Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada saudara semua, atas partisipasi mengusir para tentara kafir Uni Soviet dari tanah Muslim ini. Insya Allah tenaga, pikiran, dan materi yang Saudara korbankan demi pembebasan negeri ini tidak akan sia-sia, juga darah para syuhada akan mendapat imbalan yang sepadan di sisi-Nya. Allahu akbar…! Allahu akbar…! Allahu akbar…!”

Setiap kali takbir dikumandangkan, sambutan gemuruh serta yel-yel dalam berbagai bahasa lokal dilontarkan secara bersemangat oleh kelompok-kelompok Mujahidin yang hadir di situ. Sementara berbagai simbol dan warna bendera yang menjadi identitas masing-masing kelompok terus digerak-gerakkan.

“Bagi Kami bangsa Afghanistan kini tugas baru telah menanti, yaitu mendirikan sebuah negara dan pemerintahan yang sesuai dengan Al-Quran dan hadis, sebagaimana dicontohkan Nabi, saat mendirikan Negara Madinah. Kita harus membukti bahwa Islam hidup sepanjang zaman. Konsp-konsep Islam dalam bernegara masih relevan dalam dunia yang modern ini. Kita harus yakin bahwa bila diimplementasikan dengan sungguhsungguh Islam tidak hanya menjanjikan keadilan dan kemakmuran, tapi juga kemodernan yang melebihi negaranegara sekuler. Islam menjanjikan Kita menjadi manusia yang bermartabat. Allahu akbar…! Allahu akbar…! Allahu akbar…! Bagi saudara-saudara yang berasal dari negara lain yang ingin menetap di sini, pintu terbuka lebar karena seluruh umat Islam itu pada hakikatnya bersaudara, dan Islam tidak mengenal kotak-kotak negara atau batasanbatasan suku. Tetapi bagi saudara yang ingin kembali ke negerinya masing-masing, karena semangat dan tenaga Saudara dibutuhkan di sana, Kami hanya bisa mengucapkan selamat jalan. Tetapi bagi saudara yang ingin melanjutkan perjuangan di tempat lain, karena saudara Kita yang lain masih ditindas, maka kami mengucapkan selamat berjuang. Allahu Akbar…! Allahu Akbar…! Allahu Akbar…!”.

Pidato diberikan silih berganti oleh berbagai tokoh Afghanistan, Pakistan, atau negara-negara lain yang ikut berjuang.

(Bersambung……)

EDITOR: REYNA

Bagi yang berminat dengan karya-karya novel Dr Muhammad Najib dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, melalui link dibawah ini:

Judul Novel: Di Beranda Istana 
Alhambra
https://play.google.com/store/books/details?id=IpOhEAAAQBAJ

Judul Novel: Safari
https://play.google.com/store/books/details?id=LpShEAAAQBAJ

Judul Novel: Bersujud Diatas Bara
https://play.google.com/store/books/details?id=WJShEAAAQBAJ
Last Day Views: 26,55 K

14 Responses

  1. golden teacher mushroomSeptember 23, 2023 at 4:22 am

    … [Trackback]

    […] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-16-kabul-jatuh-ke-tangan-mujahidin/ […]

  2. Online medicatie kopen zonder recept bij het beste Benu apotheek alternatief in Amsterdam Rotterdam Utrecht Den Haag Eindhoven Groningen Tilburg Almere Breda Nijmegen Noord-Holland Zuid-Holland Noord-Brabant Limburg Zeeland Online medicatie kopen zonder rOctober 9, 2023 at 5:03 am

    … [Trackback]

    […] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-16-kabul-jatuh-ke-tangan-mujahidin/ […]

  3. my latest blog postOctober 27, 2023 at 9:24 pm

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-16-kabul-jatuh-ke-tangan-mujahidin/ […]

  4. hop over to this websiteNovember 30, 2023 at 3:11 pm

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-16-kabul-jatuh-ke-tangan-mujahidin/ […]

  5. bonanza178December 10, 2023 at 1:11 am

    … [Trackback]

    […] Find More here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-16-kabul-jatuh-ke-tangan-mujahidin/ […]

  6. ชั้นวางสินค้าอุตสาหกรรมMarch 6, 2024 at 7:51 am

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-16-kabul-jatuh-ke-tangan-mujahidin/ […]

  7. lsm99April 4, 2024 at 9:55 am

    … [Trackback]

    […] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-16-kabul-jatuh-ke-tangan-mujahidin/ […]

  8. pgroyalbetJuly 27, 2024 at 10:16 am

    … [Trackback]

    […] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-16-kabul-jatuh-ke-tangan-mujahidin/ […]

  9. AMBKINGAugust 15, 2024 at 7:13 am

    … [Trackback]

    […] Info on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-16-kabul-jatuh-ke-tangan-mujahidin/ […]

  10. dultogel linkOctober 6, 2024 at 1:37 am

    … [Trackback]

    […] Find More Information here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-16-kabul-jatuh-ke-tangan-mujahidin/ […]

  11. herbal supplementsOctober 25, 2024 at 4:29 am

    … [Trackback]

    […] Info to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-16-kabul-jatuh-ke-tangan-mujahidin/ […]

  12. สล็oต PGNovember 2, 2024 at 4:03 pm

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-16-kabul-jatuh-ke-tangan-mujahidin/ […]

  13. Telegram下载December 21, 2024 at 10:05 pm

    … [Trackback]

    […] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-16-kabul-jatuh-ke-tangan-mujahidin/ […]

  14. รีวิวเกมสล็อตJanuary 31, 2025 at 10:15 am

    … [Trackback]

    […] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/novel-muhammad-najib-bersujud-diatas-bara-seri-16-kabul-jatuh-ke-tangan-mujahidin/ […]

Leave a Reply